
Ketika kecil, banyak anak kecil yang akan menjawab ingin menjadi dokter, tentara, polisi, guru dan jenis pekerjaan pada umumnya. Ya, mungkin memang ada tapi sangatlah sedikit ketika seorang anak ditanya pertanyaan serupa dan menjawab ingin menjadi seseorang yang bergelut dalam bisnis kuliner. Lantas kenapa hanya sedikit? Apakah culinary business atau bisnis kuliner itu nggak punya prospek ke depan? Mari kita ulas hal tersebut.
Kenapa Culinary Business Kurang Populer di Mata Anak?

Sumber Gambar : unicef.org
Pada dasarnya, banyak orang tua yang menginginkan anaknya untuk menjadi seorang terkenal dan memiliki masa depan cerah. Tentu saja, patokan yang diambil adalah sebuah usaha yang sudah terbukti hasilnya selama ini, seperti menjadi dokter, tentara, polisi atau guru. Oleh karena itu, sangat jarang sekali ada orang tua yang memberikan pandangan bahwa menjadi seorang chef itu juga bagus, lho.
Apakah Culinary Business Punya Prospek Cerah ke Depan?

Sumber Gambar : culinarylabschool.com
Seperti halnya semua jenis pekerjaan, bisnis kuliner juga tergantung bagaimana orang yang bersangkutan menjalankannya. Terjun langsung dalam bisnis kuliner akan sangat bagus ketika sudah mengerti alurnya dan mendapatkan jalan idealnya. Jadi semua jenis usaha, termasuk culinary business itu juga mempunyai prospek cerah ke depan.
Kenapa Kamu Harus Menekuni Culinary Business?

Sumber Gambar : escoffier.edu
Saat ini, bisnis makanan atau kuliner nggak bisa dipandang sebelah mata. Dari tahun ke tahun, tren makanan baru bermunculan. Banyak resto atau café yang hadir dengan konsep beragam. Dengan kata lain bahwa seiring dengan perkembangan zaman, maka tren kuliner termasuk bisnisnya terus berjalan dan memiliki prospek bagus.
Ketika kamu menekuni bisnis kuliner dengan cara menempuh pendidikan di bidang tersebut, maka yang bakal kamu dapatkan adalah seperti berikut.
1. Permintaan Atas Seorang Koki Berkualitas Tinggi
Industri makanan saat ini terus menggeliat dan bangkit dibandingkan dengan beberapa dekade lalu. Banyak orang atau perusahaan yang menyediakan lapangan kerja untuk siapa saja yang mau menjadi tukang masak. Untuk bagian koki atau juru masaknya, banyak restoran yang membutuhkan orang yang sangat berkualitas, terlebih yang sudah mengenyam pendidikan di bidang kuliner atau berpengalaman.
2. Bayaran Seorang Koki Kepala Sangat Tinggi
Gaji seorang koki memang tergantung dari di mana dia berada, tapi untuk seorang koki kepala yang sudah berpengalaman, mempunyai sertifikat keilmuan khusus atau juga mendapatkan gelar penghargaan, maka gajinya nggak main-main. Persaingan untuk menjadi seorang koki kepala memang sangat tinggi, tapi ketika berhasil meraih puncaknya, maka uang tinggal mengalir begitu saja.
3. Sebagai Penyalur Hobi yang Menguntungkan
Tentu saja, keahlian memasak itu ada yang bakat lahir, ada pula yang mempelajarinya secara bertahun-tahun. Khususnya yang memang bakat, maka hal itu dapat dikatakan sebagai sebuah hobi yang menyenangkan ketika kamu berkutat dengan alat masak dan mampu menghadirkan sebuah masakan yang enak. Nah, ketika kamu menekuni culinary business, maka dapat dikatakan sebagai media penyalur hobi yang menguntungkan, bukan?
4. Industri Kuliner Punya Potensi Besar dan Cerah
Menurut catatan penelitian dan data dari U.S. Bureau of Labor Statistics, rasio prospek dari industri kuliner diperkirakan bakal tumbuh sebesar 26% dari tahun 2020 sampai 2030. Semua jenis pekerjaan yang berhubungan dengan kuliner akan ikut mendapatkan imbas positifnya. Mulai dari bagian yang berbelanja ke pasar, juru bersih, tukang masak sampai dengan koki akan banyak dibutuhkan dari tahun ke tahun.