Creativepreneur and Career

5 Tips Buka Jasa Video Shooting Rumahan Agar Sukses Bersaing

Kamu punya passion di bidang audio-video dan ingin menghasilkan pundi-pundi rupiah dari hobi itu, Genks? Coba aja buka jasa video shooting rumahan bisa jadi salah satu ide terbaik buat kamu yang ogah bergabung dengan perusahaan besar di luar sana. Dan jangan salah, meski profesi ini sering banget dipandang sebelah mata, sejatinya keuntungan dari jasa video shooting itu banyak banget, lho. Satu catatannya, asalkan kamu mengelolanya dengan baik.

Nah, berikut ini adalah beberapa tips sukses memulai usaha di bidang jasa video shooting buat pemula. Apa aja, sih, yuk, langsung dikepoin, GenKs!

  1. Tentukan Segmen Pasar dengan Baik

Sumber Gambar : socialmediapro.com

Langkah pertama yang harus kamu lakukan sebagai pemula yang akan membuka jasa video shooting rumahan adalah menentukan segmen pasar. Penentuan target konsumen bisa kamu lakukan dengan mulai melihat beberapa hal, seperti letak geografis, psikolografi, perilaku hingga demografi, yakni usia, jenis kelamin, pendidikan dan sektor lainnya. Ini adalah poin utama yang nggak boleh terlewatkan saat akan memulai suatu usaha, agar produk jasamu tepat sasaran.

  1. Susun Tim sesuai Bidang Mereka Masing-Masing

Sumber Gambar : galasa.com.my

Well, kamu emang bisa mendokumentasikan suatu acara seorang diri berbekal single camera, tapi kalau ingin lebih serius menekuni usaha ini, sangat-sangat disarankan membentuk tim lengkap yang terdiri dari tim produksi, seperti cameraman, video editor dan lighting, serta tentu aja tim pengelola bisnis, yang berisi management, administrasi dan nggak boleh ketinggalan, bagian promosi.

Ada pun tim itu bisa dalam bentuk kerjasama dengan pekerja lepas atau bisa juga kamu merekrut karyawan tetap. Nggak ada aturan khusus tentang berapa jumlah karyawan pasti dalam sebuah bisnis. Tapi kalau kamu baru memulai, nggak masalah hanya mempekerjakan sedikit orang, kok.

  1. Belilah Perlengkapan sesuai dengan yang Kamu Butuhkan

Jasa Video Shooting Rumahan

Sumber Gambar : clideo.com

Emang, sih, namanya senjata lengkap seorang videographer itu butuh dana yang nggak bisa dibilang sedikit. Apalagi kalau kamu tipe-tipe orang yang mengutamakan kualitas dan juga ingin berinvestasi panjang pada usaha jasa video shooting. Bisa-bisa kamu butuh ratusan juta, lho.

Itulah kenapa penting banget mempertimbangkan segmen pasar terlebih dahulu. Dengan begitu kamu bisa belanja peralatan sesuai dengan kebutuhan. Terutama untuk pemula yang punya anggaran pas-pasan. Nggak ada salahnya kamu menyewa perlengkapan tempur video shooting untuk menekan biaya pengeluaran di awal.

  1. Promosi Besar-Besaran di Berbagai Media

Jasa Video Shooting Rumahan

Sumber Gambar : squarespace.com

Jangan lupa memasarkan jasamu di berbagai media begitu siap menjalankan usaha rumahan video shooting. Untuk mencari pelanggan pertama kamu boleh mempromosikannya dengan teknik mulut-ke-mulut ke keluarga, saudara, teman, tetangga atau kenalanmu. Atau kamu juga bisa memanfaatkan platform media sosial yang bisa diakses dengan gratis-tis.

Supaya usahamu lebih dikenal publik, pastikan kamu mengalokasikan anggaran khusus untuk promosi. Buat kartu mana, billboard, brosur, stiker, poster, spanduk atau baliho jika emang dibutuhkan. Dan untuk karyawanmu, buatlah seragam dengan nama usaha di bagian belakang atau saku baju agar bisnismu semakin dikenal.

  1. Ingat, Berikan Pelayanan Seoptimal Mungkin!

Jasa Video Shooting Rumahan

Sumber Gambar : Pinterest.com

Dan langkah terakhir yang perlu kamu lakukan agar sukses membuka jasa video shooting rumahan sebagai pemula adalah, selalu berikan pelayanan terbaik dan seoptimal mungkin. Ini merupakan hal wajib yang harus selalu kamu ingat, GenKs.

Gimana, udah siap memulai usaha di bidang jasa video shooting?

About author

Related posts
Creativepreneur and Career

8 Emotional Appeal dalam Iklan Produk Ini Berhasil Meningkatkan Penjualan

Creativepreneur and Career

Customer Obsession, Apa Manfaatnya dan Bagaimana Cara Mewujudkannya?

Creativepreneur and Career

Geographical Pricing, Kenapa Penting untuk Produsen?

Creativepreneur and Career

Sales Slump, Apa Itu dan Bagaimana Cara Mengatasinya?