
Merasa gagal dalam mencapai suatu hal tentu menjadi sesuatu yang biasa bagi banyak orang. Tapi, kalau kegagalan tersebut malah bikin kamu merasa terpuruk dan seakan jadi seorang penipu, wah, bisa jadi itu salah satu pertanda berkembangnya jenis imposter syndrome tertentu, GenK.Ā
Dalam pembahasan di artikel sebelumnya, deskripsi apa itu imposter syndrome dijelaskan sebagai suatu kondisi psikologis yang membuat seseorang merasa tak pernah puas dan berharga akan pencapaian yang telah diraihnya. Orang dengan sindrom ini takut akan āketahuanā orang lain sebagai seorang penipu. š²
Meski pada mulanya diamati pada wanita karir di era 1970-an, sindrom yang juga dikenal dengan nama fraud syndrome ini pada kenyataannya dapat dialami oleh setiap orang tanpa pandang bulu. Mayoritas dari orang-orang tersebut biasanya dikenal sebagai pribadi yang ambisius serta karir yang gemilang.Ā
Nah, dalam upaya memahami lebih lanjut tentang sindrom penyemu ini, Dr. Valerie Young, seorang pakar di bidang psikologi berhasil menyusun kategori yang dipakai untuk memetakan berbagai jenis imposter syndrome. Apa saja tuh? Silakan disimak penjelasan lengkapnya berikut ini! š
1. The Perfectionist

Ilustrasi the perfectionist (sumber: brainpick.com)
Jenis imposter syndrome yang pertama adalah sang perfeksionis. Bicara soal keraguan diri yang muncul akibat sindrom ini, perfeksionisme memiliki kaitan erat yang dapat berkontribusi terhadap perilaku dan pola pikir yang ada pada individu.Ā
Para perfeksionis selalu membuat standar yang tinggi untuk setiap hal yang dilakukan. Namun saat berhadapan dengan kegagalan, orang perfeksionis acap kali akan langsung meragukan kemampuan diri sendiri dan kesulitan untuk bangkit. šĀ
2. The Superwoman/man

Ilustrasi superman dan superwoman (sumber: creativemarket.com)
Siapa bilang seorang superman atau superwoman tidak punya kelemahan? Individu yang tampak kuat dalam berbagai macam hal dan selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik dengan bekerja keras ternyata bisa jadi sedang mengalami imposter syndrome loh.Ā
Fenomena ini dapat disebabkan karena tekanan yang muncul saat seseorang berada di lingkaran pertemanan yang memiliki standar tinggi, berprestasi, serta punya kapasitas yang mumpuni. Para superwoman dan superman ini kemudian mendorong dirinya sendiri untuk bekerja lebih keras agar bisa setara dengan yang lainnya.Ā šŖ
3. The Natural GeniusĀ

Ilustrasi natural genius (sumber: productcoalition.com)
Kapasitas yang dimiliki oleh setiap orang dalam belajar dan melakukan sesuatu pastilah berbeda-beda antara satu dan lainnya. Bagi beberapa orang, belajar hal baru dapat terasa sangat mudah dan seakan membuatnya memiliki ābakat alamiā yang lebih unggul dari banyak orang.Ā
Anak muda secara spesifik, memiliki tendensi untuk menilai kompetensi yang dimiliki berdasarkan kecepatan dan kemudahannya dalam mengerjakan suatu kegiatan atau hal tertentu. Kurang lebih mirip seperti para perfeksionis tadi, GenK.
Ketika kemudian mereka membutuhkan waktu yang lama untuk menguasai sesuatu, perasaan malu pun mulai muncul menghampiri. Maka dari itu, jenis imposter syndrome ini diberi nama para jenius yang berbakat. Hayo siapa pernah merasa seperti si natural genius ini? š¤
4. The SoloistĀ

Ilustrasi the soloist (sumber: hotelnewsresource.com)
Next, jenis imposter syndrome ini lahir dari independensi berlebih pada individu yang kemudian berujung pada lahir seorang soloist. Menjadi mandiri merupakan hal yang baik, tapi tentu saja bukan berarti harus melakukan segalanya sendirian tanpa memerlukan bantuan siapa pun. š
Pola pikir yang terbentuk dalam diri soloist pada dasarnya berlawanan arah dari konsep manusia sebagai makhluk sosial, yang membutuhkan orang lainnya untuk dapat hidup. Soloist tidak suka menerima bantuan dari orang lain sebagai bukti bahwa dirinya mampu untuk menunjukkan harga dirinya.Ā
5. The ExpertĀ

Ilustrasi the expert (sumber: pankajkumarseo.com)
Deskripsi tentang jenis imposter syndrome berikutnya adalah individu yang dianggap sebagai āsang serba tahuā. Nah loh, mungkin saja kamu pernah bertemu dengan orang yang selalu berusaha menampilkan pengetahuan atau bakat akan suatu hal bak ahlinya. š¤
Individu yang dikategorikan dalam jenis the expert beranggapan bahwa jika mereka tidak mengetahui suatu hal dengan cukup, orang-orang akan mencap mereka sebagai penipu dan tidak berpengalaman.
Berbagai jenis imposter syndrome yang dipaparkan di atas merupakan perwujudan dari perkembangan yang dapat dipengaruhi oleh faktor keluarga maupun lingkungan sosial, GenK. Maka dari itu ada baiknya, tiap-tiap individu mampu mengenal masalah yang dihadapi beserta solusi yang paling tepat. šĀ Ā
Simpulan
Nah, setelah membaca artikel ini, kamu jadi tahu lebih banyak tentang berbagai jenis imposter syndrome. Sebagai sebuah creative content platform, kreativv ID berkomitmen untuk menyediakan konten-konten berkualitas dari berbagai topik di industri kreatif untuk para pembaca setia.
Buat kamu yang ingin terus update dengan tren terkini di industri kreatif, kunjungi terus blog kami dan subscribe ke newsletter untuk konten terbaik langsung ke emailmu.