
Seni cetak gambar atau printmaking merupakan teknik pembuatan suatu karya desain lewat transfer ke suatu media tertentu, biasanya berupa kertas. Dengan memakai tinta, suatu gambar orisinal dipindahkan ke media pilihan untuk menghasilkan kualitas karya yang lebih baik dan tentunya bisa dinikmati oleh orang banyak. Di bawah ini, kamu bisa menemukan ragam jenis printmaking yang paling umum digunakan serta aplikasinya masing-masing. Selamat menyimak!
1. Intaglio

Sumber: steemit.com
Jenis printmaking pertama dikenal dengan nama intaglio. Aplikasi pembuatan desain cetak dengan intaglio printmaking adalah pada penggunaan bentuk fisik dari suatu permukaan media yang dibentuk secara khusus. Media yang dipakai juga terbilang sangat beragam, tergantung dari hasil yang diinginkan oleh pengguna. Pilihan medianya adalah yang mudah untuk dibentuk menjadi bagian cetakan sebagai dasar gambar nantinya.
Pada jenis printmaking ini, tinta diletakan di bawah permukaan piringan media yang dipakai. Dengan menggunakan teknik intaglio press, tinta akan dipindahkan ke kertas di bawahnya sebagai media cetak. Beberapa variasi intaglio printmaking adalah etching, mezzotint, aquatint, ukiran, dry point, dan collagraph.
2. Relief Printmaking

Sumber: tes.com
Metode cetak berikutnya adalah relief printmaking, yaitu transfer gambar dari suatu desain ke permukaan blok yang telah disiapkan. Piringan cetak dibuat dengan memotong bagian blok yang tak diinginkan dari hasil cetak desain. Pada jenis printmaking ini, tinta akan berada di permukaan blok sebelum ditransfer ke kertas memakai tekanan ringan. Contoh yang paling populer dari gaya cetak ini adalah woodcut dan linocut. Meskipun collagraph juga bisa dicetak memakai gaya relief plates ini.
3. Litografi

Sumber: vendorcetak.com
Nah, untuk jenis printmaking selanjutnya banyak dipilih para seniman karena fleksibilitas yang ditawarkan dari metode litografi dalam urusan rancangan karya. Kamu dapat langsung menggambar pada permukaan sebuah batu atau piringan besi tanpa perlu perantara media lainnya. Gambar yang diinginkan terbuat dari bahan berminyak di atas permukaan khusus yang sensitif untuk mempermudah proses penyerapan tinta. Sementara luas permukaan lainnya diaplikasikan bahan berbasis air untuk mencegah tinta terserap ke permukaan.
Hasilnya adalah gambar yang kerap terlihat bertekstur khas seperti krayon atau garis yang tampak pudar. Teknik cetak litografik biasanya membutuhkan waktu yang lama karena kompleksitas metode pembuatannya yang terbilang tinggi. Namun jangan khawatir, hasil cetakannya pun akan sangat memuaskan dan pastinya terlihat unik dibanding teknik printmaking lainnya.