
Sejak lagu Gangnam Style booming pada tahun 2012, semua berita tentang Korea Selatan memenuhi media selama berminggu-minggu setelahnya. Mulai dari tren kuliner seperti Starbucks di Seoul yang menjual hot dog, sampai video musik baru dari idol K-Pop yang dirilis di YouTube. Tiba-tiba saja, seluruh dunia membicarakan tentang Korean wave.
Baru-baru ini publik dibikin heboh oleh film asal Korea Selatan berjudul Parasite yang berhasil memenangi piala Oscar. Belum lagi boyband dan girlband Korea yang punya jutaan fans di seluruh dunia, seperti BTS dan Blackpink. Mungkin kamu kadang bertanya-tanya, bagaimana Korean wave ini bisa bermula?
Korea Selatan Menguasai Dunia Melalui Industri Hiburan

sumber: amazonaws.com
Padahal, Korea Selatan dulunya mengalami kondisi persis seperti Indonesia. Negara ini sempat dijajah Jepang dan mengalami krisis moneter pada tahun 1997-1998. Sedikit flashback ke periode sebelumnya, pada tahun 1963-1979, Korea dipimpin oleh Presiden Park Chung-Hee yang menjalankan rezim otoriter militer dengan mengandalkan industri berat, seperti otomotif, elektronik dan kimia. Di sisi lain, bisnis budaya dan hiburan masih dibatasi bahkan sampai disensor.
Baru pada awal tahun 1990-an, Korean wave industri hiburan mulai dibebaskan kembali. Setelah rezim militer lengser, Kim Young-Sam menjadi presiden Korea Selatan yang pertama dari kalangan sipil. Beliau memberlakukan pelonggaran sensor, pengurangan pembatasan perjalanan dan diversifikasi ekonomi.
Sadar Akan Nilai Tinggi Industri Hiburan dari Film Jurassic Park

sumber: gstatic.com
Pada masa tersebut, laporan Dewan Penasehat Sains dan Teknologi Korea Selatan menunjukkan bahwa pendapatan dari film Jurassic Park setara dengan nilai ekspor 1,5 juta unit mobil Hyundai. Akhirnya, ini membuat pemerintah Korea sadar dan mengalihkan fokus mereka ke industri budaya dan hiburan.
Kebangkitan Korean Wave

Sumber: allkpop.com
Setelah diberi jalan oleh pemerintah, industri hiburan Korea mulai bangkit. Dimulai dari tahun 1992 saat Seo Taiji and Boys debut sebagai grup musik boyband yang kemudian digandrungi anak-anak muda. Mereka merilis single perdana yang berjudul I Know.
Setelah itu, pada tahun 1997, drama Korea berjudul What is Love All About ditayangkan di saluran televisi China, CCTV. Lalu, pada tahun 1999, Shiri menjadi film layar lebar populer yang ditonton 5,8 juta orang di Korea Selatan, mengalahkan penonton Titanic.
Kemudian, tiga perusahaan hiburan raksasa Korea Selatan, yaitu SM Entertainment, JYP Entertainment dan YG Entertainment juga didirikan pada akhir tahun 1990-an. Ketiga perusahaan inilah yang melahirkan boyband dan girlband populer yang dikenal dunia, seperti Super Junior, Girls’ Generation, EXO, GOT7, Twice, 2NE1, Big Bang, serta BlackPink.
Lalu, boyband BTS pada tahun 2018 lalu, menjadi artis Korea Selatan pertama yang mencapai ranking satu Billboard Artist 100. Sementara, BlackPink menjadi girlband Korea pertama yang tampil di Coachella. Hal ini membawa dampak besar terhadap persebaran Korean wave.
Bangga Akan Budaya Sendiri Serta Mengembangkannya dengan Cerdas
Nggak cuma industri hiburannya saja yang maju dengan pesat, tapi juga kebudayaannya. Ibu kota Korea Selatan, Seoul, merupakan kota yang sangat keren, dengan arsitektur yang futuristik di semua sudutnya. Mall-mall-nya juga selalu menampilkan tren fashion terkini. Seoul merupakan salah satu smart city terbaik di dunia, dengan teknologinya yang modern dan inovatif.
Belum lagi, tren kecantikan dan fashion Korea yang warna-warni, serta perawatan kecantikannya yang sangat terkenal. Semua orang ingin memiliki kulit halus cerah bercahaya serta awet muda seperti orang-orang Korea.

Sumber: gstatic.com
Kemudian, Bahasa Korea juga sangat mendunia, kebanyakan orang mempelajarinya dari drama Korea yang begitu hits dan disukai. Setidaknya, kamu pasti mengerti bahasa Korea seperti “saranghae“, kan? Tren bahasa Korea ini juga dibarengi dengan kulinernya yang sangat populer, seperti bulgogi, kimbap, kimchi, pat bing soo dan masih banyak lagi.
Lalu, satu lagi yang membuat Korean wave begitu terkenal adalah sektor teknologinya. 82,7% tempat di Korea menyediakan akses internet, dan 78,5% warganya merupakan pengguna smartphone. Korea Selatan juga dikenal sebagai penyedia layanan 4G tercepat di dunia.
Wah, sepertinya kita bisa belajar dari Korea untuk mengembangkan industri hiburan tanah air.