Apa yang langsung tergambar dalam pikiranmu ketika mendengar kata sabotase? Pastinya adalah sebuah aksi yang dilakukan untuk menggagalkan sesuatu, bukan? Dan ada pelaku serta korban pastinya. Tapi tahukah kamu bahwa pikiranmu sendiri dapat menyabotase diri sendiri lho. Hal itu dikenal dengan nama inner saboteur. Apa itu inner saboteur dan apa bedanya dengan anxiety serta pesimistis? Berikut penjelasannya.
Apa Itu Inner Saboteur?
Sumber Gambar : mindful.org
Inner saboteur atau juga dapat disebut dengan istilah lain, internal saboteur, adalah sebuah bagian dari kepribadian manusia yang muncul secara tiba-tiba dan dengan sengaja mempengaruhi, mengganggu, menunda, merintangi dan menghancurkan apa yang ingin dilakukan seseorang dan menghambat keberhasilannya sendiri.
Contohnya saja adalah ketika kamu sedang rapat dengan calon client, berjam-jam tidak kunjung deal dan saat istirahat, tiba-tiba saja ada pikiran apakah belum juga deal itu dikarenakan caramu negosiasi atau presentasi, apakah karena pribadimu yang nggak menarik, apakah karena masalah lain yang disebabkan oleh dirimu sendiri dan lain sebagainya.
Padahal sebenarnya, belum juga deal dengan client itu karena memang pihak mereka belum menentukan sesuatu atau masih hold untuk dipertimbangkan terlebih dahulu. Tapi kamu keburu nethink atau negative thinking terlebih dahulu terhadap diri sendiri. Jadi dapat dikatakan bahwa pikiranmu-lah yang menyabotase kepercayaan dan keberhasilan diri sendiri.
Beda Inner Saboteur dengan Anxiety dan Pesimistis
Sumber Gambar : pikiran-rakyat.com
Sebenarnya, inner saboteur nggak dapat diposisikan sebagai pembeda dari anxiety atau pesimistis. Hal itu dikarenakan inner saboteur dapat dikatakan induk atau penyebab utamanya, sedangkan anxiety dan pesimistis adalah hasil atau efek yang muncul setelahnya. Jadi ketika kamu pikiranmu sendiri menyabotase dirimu, maka secara otomatis akan ada rasa cemas, tidak suka, pesimis dan kurang percaya diri menghampiri.
Penyebab Inner Saboteur
Sumber Gambar : incimages.com
Penyebab dari inner saboteur sendiri adalah besarnya perasaan rendah diri, ketakutan akan melakukan kesalahan, takut malu dan rasa tidak nyaman saat ada tanggung jawab, beban dan tantangan. Ketika pikiran sabotase itu muncul di kepala, maka secara tidak sadar akan menghasilkan emosi dan perasaan negatif yang mempengaruhi caramu berfikir serta mencari solusi akan masalah yang kamu temui sehari-hari.
Cara Mengatasi Inner Saboteur
Sumber Gambar : prolifiko.com
Mungkin cara mengatasi permasalahan seperti ini untuk setiap orang berbeda-beda, ya. Tapi ada beberapa hal yang sama dan dapat kamu gunakan ketika memang nggak memiliki cara sendiri.
Kenali
Tentunya pertama-tama, kamu harus mengenal inner saboteur mu sendiri. Selamilah pribadi dan dirimu untuk mengetahui apa saja yang membuat kamu minder, nggak nyaman, takut dan hal-hal negatif lainnya. Ketika kamu sudah mencari tahu dan mengetahuinya, maka kamu dapat dengan mudah berkenalan dengan ‘si penyabotase’ pikiranmu itu.
Pikirkan dan Cari Solusi
Setelah mengetahui inner saboteur-mu, maka kamu dapat mulai memikirkan semua hal yang membuatmu nggak nyaman, takut, minder, was-was dan sebagainya. Kemudian carilah solusi atau setidaknya poin pengalih ketika hal-hal itu muncul. Dengan begitu, ketika ada bisikan yang mempengaruhi pikiranmu, setidaknya sudah ada counter yang kamu bangun dan hal itu dapat menjadi benteng kuat untukmu.
Bertemanlah
Ada baiknya juga lho, kamu nggak hanya berkenalan saja dengan inner saboteur mu, tapi juga berteman dengannya. Kamu dapat merenung saat malam di kala keheningan datang. Selain itu, kamu dapat memproyeksikan si penyabotase itu sebagai sebuah benda atau sesosok manusia lain, lalu kamu dapat mulai bercengkrama dengannya. Kamu dapat mengajaknya berkomunikasi dengan lembut dan hangat.
Jaga Hubungan
Seperti halnya sebuah kebaikan yang terus-menerus dilakukan, maka secara perlahan akan memunculkan vibe yang positif untuk semua dan sekitarnya. Hal itu juga berlaku pada inner saboter yang ada dalam dirimu. Jaga hubungan dengannya dan terus siram dengan hal-hal positif agar tidak muncul dan mengganggu di kemudian hari.
Jadi, ketika kamu sudah dapat mengendalikan si penyabotase pikiran dalam dirimu itu, maka transformasi ke arah yang lebih baik akan secara cepat tercipta dan pikiran positif serta semangat tinggi akan terbentuk secara otomatis.
