
Belakangan ini, keto diet memang lagi trending. Jenis diet ini banyak banget dilakukan oleh selebritis maupun selebgram idolamu. Katanya sih, diet ini bisa efektif banget buat membantu kamu menurunkan berat badan. Keuntungan dari diet ini adalah, kamu nggak perlu menghindari makanan yang berlemak. Buat kamu yang hobi makanan berlemak tapi ingin langsing, pastinya tergiur banget dengan diet satu ini. Eits, sebelum ikut-ikutan tren, kamu wajib tahu dulu serba-serbi tentang diet ini.
Apa itu Keto Diet?

Ilustrasi diet keto (Sumber: scitechdaily.com)
Keto diet adalah jenis diet rendah karbo yang memanfaatkan fenomena ketosis yang terjadi di dalam tubuh. Ketosis adalah kondisi metabolisme di mana tubuhmu mengubah lemak menjadi sumber tenaga. Kondisi ketosis ini hanya bisa dicapai kalau jumlah karbohidrat di dalam tubuh kurang memadai buat diubah menjadi energi.
Saat ketosis terjadi, tubuhmu bakal lebih giat dalam mengubah lemak jadi keton. Keton adalah zat di dalam organ hati yang digunakan buat menyalurkan energi ke otak. Selain itu, kadar gula di dalam darah saat ketosis juga bakal menurun. Kadar insulin pun juga jadi lebih stabil.
Bagaimana Cara Memicu Ketosis?

Cara memicu ketosis (Sumber: trifectanutrition.com)
Mengurangi asupan karbohidrat adalah salah satu cara buat memicu terjadinya ketosis. Makanya, kebanyakan pelaku diet ini mengurangi asupan karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh, dan menggantinya dengan sumber lemak. Contoh, daging-dagingan, buah alpukat, susu sapi, dan sumber lemak lainnya. Tapi, asupan protein harus kamu awasi. Soalnya, kadar protein yang berlebihan juga bisa diubah menjadi glukosa. Kalau ini terjadi, reaksi ketosis bakal melambat.
Cara lain buat memicu terjadinya ketosis adalah dengan berpuasa. Paling disarankan sih, jenis puasa yang dilakukan selama 8 jam sehari. Setelah berbuka puasa, kamu harus melanjutkan puasa lagi selama 16 jam sisanya.
Kamu bisa mendeteksi reaksi ketosis ini lewat beberapa cara. Beberapa di antaranya adalah lewat tes urin, tes darah, dan tes napas. Tes laboratorium itu digunakan buat mendeteksi kadar keton yang ada di dalam darahmu. Selain itu, ketosis juga memicu gejala-gejala lainnya, lho. Beberapa gejala penyebab ketosis antara lain mulut kering, buang air kecil yang sering, dan menurunnya nafsu makan.