
Momen proklamasi kemerdekaan sangat bersejarah. Momentumnya sangat penting dalam sejarah Indonesia yang menunjukkan detik-detik kemerdekaan diproklamasikan. Ada dua orang wartawan yang rupanya berjasa besar mengabadikan momen historikal tersebut. Kedua orang tersebut adalah Alex Impurung Mendur dan Frans Soemarto Mendur. Untuk mengenang jasa mereka, sampai dibuatkanlah dua patung dengan desain orang laki-laki yang ada di Talikuran, Minahasa, Sulawesi Selatan. Berikut adalah kisah fotografer proklamasi Alex dan Frans Mendur Bersaudara.
Perjuangan Tidak Mudah dengan Taruhan Nyawa

sumber: tagar.id
Ternyata, di balik keberhasilan mereka menjadi juru kamera yang memotret momen proklamasi, ada perjuangan yang tidak mudah. Bahkan, kedua fotografer ini sangat berani ikut dalam momen perjuangan kemerdekaan, dengan taruhan nyawa. Ketika itu, Frans Mendur adalah seorang wartawan harian Asia Raya. Kemudian, pada tanggal 16 Agustus 1945 malam hari, Frans mendapat kabar bahwa esok hari akan dilangsungkan proklamasi kemerdekaan. Setelah itu, berangkatlah Frans menuju kediaman Presiden Soekarno. Beliau membawa bekal berupa kamera Leica dan satu roll film.
Penuh dengan Keraguan tapi Akhirnya Tetap Berangkat
Frans mengaku bahwa dirinya sebenarnya dipenuhi rasa ragu saat beliau harus pergi kala itu. Beliau pun mengatakan bahwa dirinya semula tidak percaya, yang mana penuturan tersebut dikutip dari buku dengan judul 17-8-1945: Fakta, Drama, Misteri, yang ditulis oleh Hendri F Isnaeni. Akhirnya, setelah melihat banyak orang berkumpul di depan kediaman tempat Soekarno tinggal, di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta, Frans mulai yakin akan kebenaran informasi tentang proklamasi kemerdekaan tersebut. Di sana, Frans menuturkan bahwa beliau juga melihat tokoh-tokoh nasional sedang berunding dengan Presiden Soekarno dan wakilnya, Mohammad Hatta.
Detik-Detik Momen Proklamasi yang Mendebarkan

sumber: tagar.id
Kemudian, pada tanggal 17 Agustus 1945 menjelang pukul 10:00 WIB, Presiden Soekarno dan Mohammad Hatta beserta para tokoh nasional yang lain keluar dari rumah. Lantas, aba-aba diberikan kepada para hadirin untuk berdiri. Sontak terdengar gemuruh teriakan “Indonesia merdeka!” dan “Hidup Indonesia!”, menyambut babak baru untuk tanah air Indonesia.
Lantas, dikumandangkanlah teks proklamasi kemerdekaan yang dibacakan oleh Presiden Soekarno. Mengiringi momen tersebut, terdengar teriakan “Merdeka!” yang semakin membahana. Para hadirin juga ikut bersorak-sorai untuk menyambut kemerdekaan. Gemuruh semangat tersebut menunjukkan betapa antusias pemuda bangsa di hari itu. Saking emosionalnya momen proklamasi saat itu dengan suasana yang membahana, Frans hampir saja lupa mengabadikan saat-saat penting tersebut di dalam foto. Sebab, beliau juga ikut terbawa emosi yang penuh semangat tersebut.