
Ponsel kekinian punya seribu fitur canggih yang semakin memanjakan para penggunanya. Di antara beragam fungsinya, penggunaan ponsel paling banyak ditujukan untuk kebutuhan foto dan video. Berangkat dari tren ini, hadirlah yang namanya Komunitas Foto Ponsel atau yang lebih dikenal dengan nama Kofipon.
Tim kreativv ID berkesempatan untuk melakukan wawancara eksklusif dengan salah satu komunitas terkemuka yang khusus berkutat di bidang mobile photography. Dengan ratusan anggota yang tersebar di seluruh Indonesia, Kofipon menjadi media pengembangan diri serta wadah bertemunya para penggemar fotografi ponsel.
Buat kamu yang tertarik untuk bergabung dan melihat seperti apa sih awal mula terbentuknya Kofipon, sampai cara jadi anggota, simak langsung aja hasil wawancaranya di bawah ini. Cekidot!
Pertama-tama, bisa ceritakan gak, awal mula terbentuknya Kofipon sampai sekarang?
Kofipon terbentuk pertama kali di Jogja tanggal 17 Maret 2009 oleh Mas Benny Syamssudin Toni. Awalnya beliau membuat Kofipon untuk mewadahi orang yang ingin belajar fotografi, namun belum memiliki kamera ponsel.
Dari keinginan untuk belajar foto, namun beliau belum menggunakan kamera profesional dan masih menggunakan kamera ponsel sebagai media pengambilan gambar. Ternyata hasil foto dari kamera ponsel juga cukup bagus, yang akhirnya mengumpulkan orang-orang yang sepemahaman dengan beliau dan membuat grup yang berbasis Facebook.

Kofipon berawal dari Jogjakarta
Jika seseorang ingin karya fotonya diunggah di Instagram kalian ada syaratnya gak?
Syaratnya foto tersebut harus memasuki tahap seleksi dari tim admin Kofipon dari foto mereka yang upload di grup. Nantinya foto terbaik akan di-upload di IG Kofipon.
Bagaimana caranya untuk bergabung di Kofipon?
Syaratnya mudah, cukup memiliki ponsel yang berkamera dan mau aktif dalam semua kegiatan komunitas baik online maupun offline.
Kalau lagi ada acara atau sekadar untuk nongkrong, anak Kofipon biasanya berkumpul di mana nih?
Tergantung sih, beberapa chapter punya tempat favorit masing-masing. Kalau di Jakarta biasanya di Monas dan Kota Tua, atau sekedar ngobrol di kedai kopi membahas foto.
Apakah ada kegiatan online juga? Misal diskusi editing atau lainnya? Jika iya, boleh dijelaskan?
Ada, namanya Kelas Ponsel untuk belajar fotografi dengan basis Whatsapp.
Kenapa sih memilih Instagram sebagai platform untuk mengunggah dan menyebarluaskan karya?
Media sosial di mana semua pihak dapat mengakses dan gratis ya Instagram, meski komunitas Kofipon berbasis grup Facebook. Tapi Instagram lebih menjual jika ada vendor yang mau mengajak kolaborasi.

Contoh karya para anggota yang dimuat di Instagram Kofipon
Apa sih tantangan yang sering ditemui saat mengambil foto dengan menggunakan HP?
Lebih ke masalah mental sih, apalagi kalau hunting bareng para pemegang kamera profesional. Tantangannya adalah beberapa foto yang tidak bisa diambil oleh kamera ponsel dengan sensor kamera yang kecil.
Namun dari member dan kita para admin masih suka mengulik foto-foto yang sulit, apakah bisa diambil menggunakan kamera ponsel. Seperti foto makro, milkyway, dan lain-lain.
Hal apa yang menurut kalian paling menyenangkan dari mobile photography?
Karena sifat ponsel yang compact, jadi kita gak akan merasa kehilangan momen saat ingin mengambil gambar dan ponsel selalu ada di kantong kita. Selain itu silaturahmi antar member di mana pun berada menjadi poin penting dalam berkomunitas.
Menurut kalian seberapa penting photo editing sampai dapat mempengaruhi hasil foto?
Foto yang baik adalah foto yang minim editing, karena komposisi dan teknik lebih kita utamakan. Editing lebih ke selera masing-masing pribadi. Penting gak penting sih jadinya.
Kalau disuruh memilih satu lokasi pemotretan yang paling berkesan untuk Kofipon, di manakah itu dan mengapa?
Jogjakarta. Di sana adalah tempat Kofipon berasal, serta bersejarah bagi komunitas Kofipon. Jogja juga memiliki banyak tempat yang bagus untuk di-explore.
Boleh ceritakan pencapaian terbesar dari Kofipon?
Membuat pameran fotografi pertama kali di Kota Tua, karena pada saat itu kita sebagai komunitas pertama dan satu-satunya yang berhasil mendapat izin untuk membuat pameran fotografi dengan menggunakan kamera ponsel di kawasan Kota Tua.

Foto bersama setelah pameran di Kota Tua, Jakarta
Kalian lagi ada proyek ongoing apa nih? Atau mungkin ada rencana lain ke depan?
Mungkin lebih ke rencana kopdar (kopi darat) dan event challenge untuk member-member Kofipon dan rencana kerjasama bareng vendor ponsel yang ada.
Bagaimana pendapat Kofipon tentang perkembangan mobile photography di Indonesia saat ini?
Perkembangan ponsel saat ini cukup memanjakan para penggunanya, dengan tambahan Kecerdasan Buatan (AI), meski demikian cara konvensional dengan ponsel lama masih menjadi sebuah pengalaman yang berbeda.
Tapi kita harus mengapresiasi perkembangan zaman kamera ponsel yang semakin hari akan terus mengembangkan inovasinya. Satu lagi, terus jepret dengan ponsel yang kalian punya.
Nah, sebagai penutup, boleh dong dibagi pesan-pesannya untuk teman-teman yang baru saja terjun ke dunia mobile photography.
Fotografi itu tidak harus mahal, dengan kamera ponsel kita bisa meng-explore berbagai macam genre fotografi. Asalkan mau belajar dan jangan berkecil hati dengan kamera ponsel yang kita punya. Balik lagi ke slogan Kofipon “Bukan masalah kameranya, tapi siapa di balik kamera tersebut yang mengambil gambar-gambar”.
Salam jepret, salam Kofipon!