Creativepreneur and Career

4 Cara Membuat Konten Storytelling yang Menarik

Kalau dulu profesi storyteller identik dengan pendongeng buku cerita untuk anak-anak, sekarang perkembangannya sudah jauh banget. Storytelling bisa menjadi konten yang menarik banget di berbagai platform online, seperti YouTube, Instagram dan TikTok. Bahkan para YouTuber yang sukses diharapkan punya kemampuan storytelling yang baik. 

Masalahnya, tidak semua orang punya kemampuan bercerita yang menarik dan bisa diperhatikan oleh orang banyak. Tapi bukan berarti tidak bisa dipelajari, lho. Ini dia cara menjadi konten storytelling yang menarik:

Buat Orang Penasaran di 3 Detik Pertama

Sumber Gambar : impulsonegocios.com

Siapa pun yang bercerita, kalau cara berceritanya datar-datar saja, pasti jadinya kurang menarik. Orang yang mendengar atau menonton jadi tidak penasaran dengan kelanjutan cerita kita. Karena itu, di awal sebaiknya pancing rasa penasaran audiens kamu. Sangat disarankan untuk menciptakan rasa penasaran sejak di 3 detik pertama video. 

Jangan menunggu terlalu lama untuk menciptakan rasa deg-degan dan penasaran. Kalau terlalu lama, pendengar atau penonton jadi kehilangan minat dan bukan tidak mungkin stop menonton video kamu untuk beralih ke video storyteller lainnya. 

Sebutkan Judul di Detik Kelima

Nah, setelah bikin penasaran di detik ketiga, setelah itu waktunya memasukkan judul video di detik ke-5 atau ke-6. Jangan menunggu terlalu lama untuk memasukkan judul. Kenapa? Tujuannya agar cerita yang akan kamu sampaikan jelas ke mana arahnya. Penonton pun jadi tahu apa sebenarnya apa yang akan kamu bicarakan dalam video tersebut. 

Video Harus Singkat dan Jelas

Konten Storytelling

Sumber Gambar : flickr.com

Sebenarnya ini masalah selera. Ada orang yang suka mendengarkan cerita meskipun panjang, bahkan mencapai 1 jam sekalipun! Biasanya ini dilakukan oleh storyteller yang sudah punya nama dan audiens tersendiri. Storyteller baru cenderung tidak akan membuat video yang terlalu panjang. Alasannya karena kebanyakan orang akan kehilangan fokus kalau harus mendengarkan cerita panjang.

Disarankan untuk membuat video storytelling yang singkat tapi isinya padat dan jelas. Jadi ada isinya tapi singkat. Karena itu, penting banget untuk menulis dulu apa yang akan kamu sampaikan dalam satu video. Tiap storyteller punya gaya penulisan yang berbeda-beda, bisa disesuaikan dengan kecenderungan masing-masing. 

Ada yang harus menulis semua ceritanya, jadi mereka akan membuat video sambil membaca prompter. Ada juga yang hanya menulis inti-intinya saja, sisanya mereka akan bercerita sesuai dengan apa yang mereka riset sebelumnya. 

Bangun Empati

Satu hal yang membuat penonton tetap mendengarkan cerita storyteller adalah karena mereka berempati dengan apa yang disampaikan dalam cerita itu. Jadi storyteller yang baik adalah yang dapat membangun empati para penontonnya. Siapa pun yang mendengarkan cerita, bisa merasa terbawa dengan cerita tersebut, meskipun ceritanya dialami oleh orang yang lokasinya jauh dari penonton. 

Gunakan Ekspresi yang Pas

Konten Storytelling

Sumber Gambar : timpfest.org

Paling seru kalau mendengarkan cerita dari storyteller yang mampu mengeluarkan ekspresi dengan kadar yang pas. Artinya, jangan sampai bercerita tanpa emosi, karena sudah pasti tidak menarik, tapi jangan juga mengeluarkan ekspresi yang berlebihan. Kecuali kalau target kamu adalah storytelling untuk anak-anak.

Kebanyakan remaja atau orang dewasa lebih suka gaya bercerita yang natural. Ekspresi sangat penting, tapi kalau terlalu heboh juga akan terlihat sangat dibuat-buat. Tak sedikit penonton yang berhenti menonton karena mereka tidak suka dengan gaya storyteller yang dianggap kurang sesuai dengan kontennya. Memang ini membutuhkan pengalaman dan jam terbang.

About author

Related posts
Creativepreneur and Career

Sales Slump, Apa Itu dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Creativepreneur and Career

Intip Apa Saja Keunggulan TikTok Shop, Ampuh Tingkatkan Penjualan!

Creativepreneur and Career

5 Ide Bisnis Parcel Lebaran yang Pasti Laris Manis

Creativepreneur and Career

Smarketing untuk Meningkatkan Bisnis, Ini Dia Caranya!