Uncategorized

Yuk, Cari Tahu Bagaimana Sosokmu di Mata Orang Lain!

cover-sosokmu-di-mata-orang-lain
0%

Kamu ingin nugas atau kerja di café, maka manakah café yang akan kamu datangi?

cafe
cafe
cafe
cafe

Saat di café, kopi mana yang akan kamu pilih untuk menemani bekerja?

kopi
kopi
kopi
kopi

Makanan apa yang akan jadi pendamping kopimu?

sandwich
donat
croissant
french-fries

Suasana seperti apakah yang akan membuatmu lebih fokus saat menyelesaikan tugas?

Biasanya, kamu akan segera menyelesaikan tugas kalau?

Apa reaksimu ketika tugas yang susah payah kamu kerjakan, dicontek dan dijiplak persis oleh temanmu?

Back to café, pas lagi ngerjain, tiba-tiba ada temen yang juga datang ke café itu, reaksimu adalah?

Yuk, Cari Tahu Bagaimana Sosokmu di Mata Orang Lain!
Di mata orang lain, kamu adalah orang yang nggak mau kalah

kompetitif

Jiwa kompetitifmu sangat tinggi, di mana kamu selalu ingin memenangkan segala hal, bahkan sekalipun itu bukan kompetisi. Untungnya, kamu masih tau batasan untuk hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Sehingga, kamu akan lebih memilih untuk menyesal karena tidak menang daripada menang dengan cara buruk.
Di mata orang lain, kamu adalah “pendengar yang baik”

pendengar-yang-baik

Kamu sangat memperhatikan pendapat orang lain. Bahkan, saking mendengarkannya, kamu mengikuti segala hal yang orang lain katakan. Kamu takut terlihat tidak baik di mata orang lain. makanya, kamu cenderung mengikuti perkataan mereka. Hati-hati, lho, ini bisa membuatmu stres dan kehilangan percaya diri.
Di mata orang lain, kamu orang yang terburu-buru atau sembrono

sembrono

Orang melihatmu sebagai sosok yang grasa-grusu dan mau cepat-cepat menyelesaikan pekerjaan. Padahal, memang begitulah caramu bekerja. Dengan menjaga diri tetap sibuk, kamu dapat meningkatkan adrenalin dan semangat untuk terus termotivasi menyelesaikan tugas dan tanggung jawab.
Di mata orang lain, kamu adalah orang yang punya kendali diri

punya-kendali-diri

Pengendalian dirimu sungguh kuat. Tak jarang, kamu sampai menyembunyikan perasaan yang sebenarnya karena tidak mau terlihat emosional atau rapuh. Selain itu, kamu juga tidak mau membuat orang lain mengkhawatirkan kondisimu. Makanya, saat terjebak konflik kamu sering menganalisis situasi terlebih dahulu baru mengambil tindakan.

Share your Results:

About author