
4. Perhatikan Detail Seleksi

sumber: tutvid.com
Gambar yang kamu pilih pasti memiliki detail yang berbeda-beda. Misal pada foto portrait wajah maka kamu harus memperhatikan kedalaman masing-masing detail wajah seperti rahang, pipi, bibir, dan lain-lain. Salah menyeleksi detail gambar bisa jadi fotomu tampak tidak proporsional. Apalagi jika kamu bekerja dengan menggunakan perspektif 3D, mata yang peka akan mudah mengenali hal tersebut. Kemudian, detil seleksi ini juga berkaitan dengan warna yang nanti akan dipakai. Kamu bisa menggunakan warna yang mirip dengan warna asal dan dibuat gradasi per poligon yang terbentuk.
5. Pertajam Penglihatan Saat Melihat Objek

sumber: blogspot.com
Mengerjakan karya seni membutuhkan konsentrasi yang cukup untuk menghasilkan karya yang baik pula. Koordinasi antara mata, tangan, dan pikiran harus sinkron agar hasil sempurna. Saat memilih gambar, kamu mungkin akan menimbang-nimbang foto mana yang tepat untuk diolah menjadi low poly portrait dan yang tidak. Kemudian saat foto mulai diseleksi, di sinilah sense of art dan skill mulai teruji dalam melihat objek.
Low poly portrait cukup kece untuk diaplikasikan dalam foto-fotomu. Jika masih terlihat kurang sempurna, kamu bisa berlatih lagi dengan foto-foto yang lebih sederhana. Semakin terlatih akan semakin mudah menerima tantangan foto-foto rumit untuk dijadikan low poly portrait. Bukan tidak mungkin jika kemudian low poly portrait menjadi ladang bisnismu nantinya.