
Kamu pasti mengenal banyak makanan khas Indonesia yang rasanya Nusantara banget, kan? Ternyata, nggak sedikit dari kuliner tersebut ternyata merupakan makanan zaman penjajahan. Ini karena makanan tersebut dibuat pada masa penjajahan Belanda silam. Sebesar itulah pengaruh kolonial pada zaman dahulu. Berdasarkan buku berjudul Pusaka Cita Rasa Indonesia karya penulis Murdijati Gardjito, Eni Harmayani dan Umar Santoso, berikut makanan Indonesia yang dibuat pada masa penjajahan.
Nasi Kuning

sumber: unileversolutions.com
Semua orang tentu tahu nasi kuning yang khas dengan warnanya ini. Rasanya juga nikmat dengan aroma harum. Biasanya, nasi kuning menjadi sajian untuk acara perayaan sebagai rasa syukur setelah terjadinya peristiwa baik nan membahagiakan. Nasi kuning juga menjadi simbol dengan makna yang kuat. Bentuk nasi tumpeng yang kerucut menggambarkan kondisi Indonesia dengan pegunungan dan perbukitan. Sementara, pakar kuliner Arie Parikesit menjelaskan bahwa bentuk kerucut tumpeng juga menjadi makna dari harapan akan kehidupan yang selalu dipenuhi berkah dan kesejahteraan.
Nasi Jagung

sumber: detik.com
Sebenarnya, jagung merupakan tanaman asli dari Amerika. Kemudian, bangsa Spanyol membawanya masuk ke Indonesia. Setelah itu, dilakukan pembudidayaan besar di pulau Jawa. Sejak saat itulah, jagung menjadi semakin populer dan dijadikan bahan makanan pokok. Nah, selain bisa disantap langsung, kita juga bisa mengolah jagung menjadi nasi jagung. Makanan nasi jagung merupakan sumber karbohidrat yang banyak mengandung nutrisi. Selain itu, pada zaman dahulu, nasi jagung tidak hanya dikonsumsi rakyat sehari-hari, tapi juga untuk bekal saat berperang.
Lalapan

sumber: resepkoki.id
Wah, ini makanan kesukaan kita semua. Lauk yang digoreng disajikan dengan sayuran segar dan sambal. Lalapan makanan zaman ternyata sudah dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu kala. Khususnya, orang-orang di daerah Sunda yang mengonsumsinya pada zaman kolonial. Makanan Sunda yang wajib dikonsumsi pada zaman penjajahan ini dikombinasikan dengan nasi dan sambal terasi. Kemudian, kalau pada masa silam, ada lagi lauk pendampingnya yaitu sayur podomoro, ikan pindang dan semur. Tidak terlalu jauh berbeda dengan lalapan masa kini, ya? Kira-kira kamu selalu menyediakan makanan khas Sunda ini tidak di menu makanmu, GenK?