
Telur Asin

sumber: slatic.net
Sejak zaman kolonial, berbagai daerah pantai di nusantara sudah menghasilkan banyak garam. Lalu, dari sinilah telur asin tercipta karena adanya produksi garam yang berlimpah. Kemudian, dipilihlah telur bebek sebagai telur yang digunakan untuk bahan makanan ini. Cara membuatnya yakni telur bebek diperam bersama dengan garam. Hal ini juga yang membuat umur telur asin jadi lebih awet. Akhirnya, karena awet tersebut, telur asin bisa bertahan dalam jangka waktu lama dan tetap enak dikonsumsi, makanan ini pun dijadikan perbekalan pada saat perang.
Tiwul

sumber: medium.com
Pada masa kolonial, masyarakat Indonesia sangat suka menggunakan bahan baku umbi-umbian untuk membuat makanan. Akhirnya, umbi pun diolah menjadi beragam makanan pokok yang cita rasanya nikmat. Umbi juga mengenyangkan. Hingga kemudian, terciptalah makanan tiwul. Ini adalah hidangan yang terbuat dari bahan ketela, kemudian dicampur kelapa parut. Di Indonesia sendiri, jenis umbi seperti singkong itu mudah sekali tumbuh. Selain gampang didapat, mengolahnya juga sangat mudah. Makanya, makanan berbahan umbi populer pada zaman gerilya.
Nah, yang barusan adalah makanan zaman penjajahan yang lestari sampai sekarang. Bahkan, semua makanan Indonesia tersebut masih amat sangat populer dan disukai oleh masyarakat Indonesia. Tidak sedikit juga bisnis kuliner besar yang menghidangkan makanan seperti lalapan dan nasi kuning sebagai contohnya. Kalau kamu, dari semua makanan era kolonial tadi, manakah yang paling kamu suka?
Editor: Isyhari Maheswar