
3. Buat Introduction yang Jelas dan Menarik

Sumber: 99design.co
Kita berterus terang saja. Orang-orang nggak bakal melirik kamu kalau mereka belum melihat apa yang sudah berhasil kamu kerjakan. Maka dari itu, ciptakan kesan pertama yang langsung mengena, simpel tapi lugas.
Contoh yang paling mudah yakni seperti ini:
“Hai, nama saya Andreas. Saya seorang desainer yang tinggal di Jakarta. Saya merancang website di agensi X.”
Jadi, buat yang simpel tapi bisa langsung menjelaskan siapa kamu dan apa yang kamu kerjakan. Jangan lupa, pastikan kamu unggah foto profil kamu di introduction portfolio, ya.
4. Tunjukkan Projects yang Kamu Kerjakan

Sumber: 99design.co
Ada tiga hal penting yang bisa kamu terapkan, seperti berikut:
Cantumkan karya terbaikmu saja, dan tidak perlu mencantumkan semuanya satu per satu. Hal yang penting adalah kualitas dan bukan kuantitas.
Berikan ulasan singkat tentang prinsip dan pandangan kamu dalam mengerjakan project terbaikmu. Ini menunjukkan kemampuanmu dalam menyampaikan value dari karya yang kamu buat tersebut.
Pastikan kamu selalu up-to-date. Selalu perbarui portofolio online kamu. Jangan sampai hasil karyamu yang tercantum di portofolio itu merupakan project dari dua tahun yang lalu, misalnya.