
Seorang Founding Partner dari AC Venture, Pandu Sjahrir mengatakan jika dibalik fenomena bubble burst terhadap beberapa perusahaan rintisan atau yang biasa dikenal dengan “Startup” yang terjadi dalam beberapa waktu kebelakang merupakan dampak dari kenaikan suku bunga dari The Fed. Sehingga terjadilah yang namanya “Cost of Capital” yang telah mengalami tren naik tahun lalu.
“Bubble Burst itu apa?” , “Emangnya apa sih itu Cost of Capital?”, “ Dalam rentang berapa lama terjadinya? “
Buat kamu yang belum paham apa itu Bubble Burst, fenomena ini merupakan keadaan dimana pertumbuhan suatu ekonomi atau nilai pasar mengalami kenaikan yang sangat cepat. Sementara cost of capital merupakan biaya modal yang wajib digelontorkan oleh suatu perusahaan agar bisa mendapatkan atau memperoleh dana. Fenomena ini terjadi tahun lalu, pada bulan November sampai Desember.
Sudah paham kan, kalo kamu merupakan salah orang yang ingin mendirikan Startup, berikut merupakan 3 Trik jitu cara mencegah Startup Bubble Burst agar kamu tidak mengalami kerugian yang pesat menurut Pandu Sjahrir :
Perhatikan Omset

Sumber Gambar : pexels.com
Hal pertama yang perlu kamu lakukan demi menghindari terjadinya Startup Bubble Burst adalah dengan memperhatikan omset yang didapatkan. Sebagai pendiri dari sebuah Startup, Pandu Sjahrir mewanti-wanti untuk melihat bisnis kamu apakah bisa menghasilkan omset atau tidak. Maksud dari Pandu Sjahrir sendiri untuk mengingatkan kembali jika sebuah bisnis memang seharusnya mampu menghasilkan omset.
Di sisi lain, dari pernyataan yang dikatakan Pandu Sjahrir tersebut juga menuntut kamu untuk bisa berpikir secara visioner. Berpikir jangka panjang, bukan hanya untuk jangka waktu pendek saja. Selain itu, jika ingin menjadi seorang pendiri Startup yang baik maka tentunya kamu harus bisa dengan sigap ‘melihat’ sebuah peluang atau potensi dari sebuah bisnis kedepannya.
Paham Kemauan Investor

Sumber Gambar : pexels.com
Masih tidak jauh dari pembahasan sebelumnya, memahami kemauan investor juga merupakan salah satu faktor penting untuk bisa mencegah terjadinya Startup Bubble Burst. Usai kamu memperhatikan dengan teliti, apakah bisnis yang kamu jalankan bisa menghasilkan omset apa nggak, langkah lebih lanjut adalah dengan memahami sisi sentiment dari investor, hal itu menurut Pandu Sjahrir.
Seorang pendiri Startup memang diharuskan untuk memahami kemauan dari investor yang nggak Cuma mencari sebuah perusahaan yang sedang tumbuh saja. Terdapat faktor lain selain pertumbuhan sebuah Startup yang diinginkan oleh para investor. Adapun yang diinginkan investor adalah perusahaan tersebut juga menghasilkan keuntungan. Untuk itu, pahami keinginan investor mulai dari sekarang!
Hindari Ketergantungan Terhadap Investor

Sumber Gambar : pexels.com
Langkah selanjutnya adalah dengan tidak menggantungkan bisnis yang kamu dirikan hanya kepada investor. Menurut Pandu Sjahrir, kamu nggak boleh bergantung hanya kepada investor saja namun juga harus ‘pintar’ dalam memutar uang yang ada. Investasi juga bisa menjadi salah satu pilihan yang dilakukan agar perusahaan kamu bisa mengalami yang namanya pertumbuhan.
Jika perusahaan sudah mengalami pertumbuhan, tentunya akan berdampak positif pula dengan meningkatnya potensi dari keuntungan yang didapat. Jika hal tersebut sudah tercapai, tentunya kamu bisa menurunkan ketergantungan terhadap investor yang turut mendanai bisnis yang kamu miliki.
Dengan begini, pastinya kamu harus lebih berhati-hati lagi untuk mengembangkan sebuah Startup lagi nantinya. Sebab, terdapat berbagai ancaman ekonomi yang pastinya mengintai seperti Startup Bubble Burst. Karena tidak menutup kemungkinan, bahwa fenomena Bubble Burst ini bisa sewaktu-waktu kembali terjadi. Untuk itu, kamu harus mempersiapkan semuanya mulai dari sekarang!