Creativepreneur and Career

Mengenal Bisnis Palugada Beserta Jenisnya

Bisnis palugada

Apa yang ada dalam pikiranmu ketika mendengar istilah palugada? Mungkin akan ada banyak gambaran yang terlintas ketika mendengar istilah tersebut. Tapi sebenarnya palugada ini merupakan akronim dari beberapa kata yang digunakan dalam dunia bisnis. Lalu apa itu bisnis palugada? Berikut penjelasannya.

Definisi Palugada

bisnis palugada

Sumber Gambar : wikimedia.org

Palugada adalah sebuah akronim dari kalimat, “aPA yang LU mau, Gue ADA.” Dalam artian luas sendiri, palugada adalah model usaha yang nggak mengkhususkan pada satu jenis produk saja. Pemilik usaha akan menawarkan banyak barang atau produk terutama yang sedang banyak peminatnya atau lagi banyak dibutuhkan orang tanpa batasan tertentu.

Pada umumnya, pemilik usaha akan menimbun barang atau produk (stock) yang benar-benar diminati dan diinginkan oleh konsumen pada waktu itu dan kemudian menyisipkan item lain yang ikut dijual dalam satu tempat. Hanya saja, ketika konsumen nggak menjumpai barang yang diinginkan, maka sang penjual akan menawarkan pre-order (P.O).

Contoh dari bisnis satu ini seperti ketika musim Covid-19 merebak, banyak orang yang secara tiba-tiba menjual produk yang terkait dengan virus tersebut, seperti masker, hand-sanitizer sampai dengan face-shield. Nggak hanya itu saja, mereka juga menyisipkan produk lain yang dirasa dapat dibeli orang yang kebetulan berbelanja ke tempat mereka, seperti sembako atau bahkan ATK (alat tulis kantor)!

Bisnis model palugada seperti ini memang sangat menjanjikan dan bisa membuat balik modal cepat ketika produk yang dijual memang sedang viral, diminati dan dibutuhkan banyak orang yang di waktu bersamaan, nggak banyak tempat yang menyediakan barang-barang tersebut. Hanya saja, ketika tren dari barang tersebut mulai menurun dan stok masih cukup berlimpah, maka siap-siap saja, penjual yang bersangkutan merugi atau hanya akan mendapatkan balik modal tanpa keuntungan.

Jenis Bisnis Palugada

bisnis palugada

Sumber Gambar : corporatefinanceinstitute.com

Jenis bisnis palugada ini dibedakan dalam 2 kategori, yaitu Marketing atau makelar of everything dan toserba atau toko serba ada. Untuk yang marketing sendiri sudah barang tentu dilakukan secara perseorangan atau kelompok tanpa harus memiliki tempat berjualan yang menetap karena model penjualannya berbasis dari mulut ke mulut. 

Seorang marketing nggak membutuhkan banyak modal dalam menjalankan usaha palugadanya ini. Mereka akan mengumpulkan banyak peluang berupa berbagai jenis barang tanpa batasan apapun yang dijual oleh pihak pertama (pemilik). Kemudian sang marketing baru akan mencari atau menunggu calon pembelinya. Setelah ada calon pembeli, maka akan ada proses negosiasi yang nantinya akan ada margin dari harga pihak pertama dengan marketing. Margin harga tersebut adalah ‘ongkos capek’ yang didapatkan oleh marketing atas usaha mereka.

Kedua adalah toserba yang kamu sendiri dapat menjumpainya di berbagai tempat. Toserba ini nggak harus butuh tempat yang besar dan luas, tempat yang kecil, terbatas atau bahkan di dalam rumah pun jadi. Tentu saja jika memang barang yang dijual sangat laris dan diminati atau dicari banyak orang. 

Model palugada toserba ini tentunya membutuhkan modal yang nggak sedikit. Karena harus membeli produk atau barang yang ingin dijual dengan duit sendiri. Hanya saja, nggak seperti marketing yang hanya mendapatkan keuntungan dari margin harga antara yang ditawarkan dan yang dari pihak pertama. Pemilik usaha palugada toserba ini akan mendapatkan keuntungan 100% tanpa membaginya dengan pihak lain.

Seperti yang sudah dituliskan di atas, tentunya semua jenis atau model usaha apapun, termasuk palugada ini ada plus dan minusnya. Semuanya tergantung dari inovasi, kecerdikan dan kecermatan seorang pemilik usaha dalam menjalankan bisnisnya. Kalau diterapkan tanpa taktik, maka hasilnya juga akan stagnan atau bahkan bangkrut. Tapi jika ada cara-cara khusus yang digunakan, maka dipastikan usaha itu bakal berkembang pesat.

About author

Related posts
Creativepreneur and Career

8 Emotional Appeal dalam Iklan Produk Ini Berhasil Meningkatkan Penjualan

Creativepreneur and Career

Customer Obsession, Apa Manfaatnya dan Bagaimana Cara Mewujudkannya?

Creativepreneur and Career

Geographical Pricing, Kenapa Penting untuk Produsen?

Creativepreneur and Career

Sales Slump, Apa Itu dan Bagaimana Cara Mengatasinya?