
Saat media sosial dan mesin pencarian belum cukup, native advertising akan sangat membantu meningkatkan traffic, engagement dan konversi. Sebenarnya apa itu native advertising dan bagaimana cara membuatnya? Temukan infonya di sini.
Apa Itu Native Advertising?

Sumber : pctechmag.com
Native advertising adalah salah satu bentuk iklan berbayar, tepatnya iklan yang sesuai dengan tampilan, nuansa dan fungsi format media di mana iklan tersebut ditampilkan. Jadi iklan tersebut akan tampak mulus karena seperti native atau asli di platform tersebut.
Untuk lebih mudahnya, kita bisa bandingkan dengan banner atau iklan di display yang sangat terlihat kalau itu adalah iklan. Nah, native ads tidak akan terlihat seperti iklan yang terang-terangan. Native ads tidak akan mengganggu interaksi pengguna platform.
Tujuan native advertising adalah bisa beriklan dan menampilkan konten promosi tanpa terlihat menonjol seperti sedang berjualan bagi orang yang melihatnya. Dengan begitu, orang tidak akan merasa risih dan terganggu dengan kehadirannya.
Jenis Native Advertising

Sumber : Pinterest
Bentuk native advertising beragam. Berikut ini 3 jenisnya:
- In Feed Ads: ini adalah native ads yang muncul di media sosial, seperti Twitter, Instagram dan Facebook. Bentuknya seperti unggahan biasa, padahal itu adalah iklan.
- Search & Promoted Listings: deretan iklan yang muncul di atas pencarian kita di Google, atau bisa juga di bagian pinggir.
- Content Recommendations: artikel yang direkomendasikan di dalam artikel lain. Biasanya ada di paling bawah atau di samping.
Tips Membuat Native Advertising

Sumber : morrisseo.com
Native ads dibuat dari beberapa elemen metadata, mulai dari headline, gambar thumbnail, konten URL, teks deskripsi dan masih banyak lagi. Mungkin kedengarannya rumit, tapi sebenarnya membuat native ads tidak serumit itu.
Pertama-tama, sama dengan iklan lainnya, kita harus tahu siapa target audience kita, apa pesan yang ingin disampaikan dan gol dari dibuatnya native ads tersebut. Sedangkan elemen utama yang perlu menjadi fokus marketer adalah headline, image dan konten. Berikut ini beberapa tips mendasar dalam membuat native ads:
1. Pilih Format yang Tepat
Bentuk native ads saat ini sangat beragam. Mulai dari carousel ads, outstream video ads, click-to-watch video ads, mobile app install ads dan masih banyak lagi. Pilih format yang paling tepat untuk mengiklankan produk dan servis kita agar native ads tepat sasaran.
2. Gunakan Headline Menarik
Brand bisa memilih sendiri gaya yang digunakan untuk native ads. Jadi pilihlah headline dan gaya bahasa yang mampu menarik target audience kita. Hindari penggunaan bahasa yang tidak relevan dengan target audience.
3. Konten Harus Berisi
Buat konten yang ada “isinya,” jangan sekedar membuat konten yang banyak. Konten yang berisi akan lebih banyak dikunjungi daripada konten yang fungsinya hanya untuk memenuhi platform saja. Jadi rencanakan konten dengan baik agar hasilnya bermanfaat.
Keunggulan Native Advertising

Sumber : techprevue.com
Berikut ini beberapa keunggulan native advertising di jaman yang serba digital seperti sekarang:
- Lebih efektif dibandingkan dengan iklan di display.
- Lebih bisa diterima oleh target audience yang bosan melihat iklan yang terlalu blak-blakan.
- Lebih menarik bagi audience, karena terbukti sebenarnya audience tahu kalau yang dilihatnya adalah iklan. Tapi karena bentuknya yang “halus” maka jadi lebih menarik untuk diklik.
- Meningkatkan awareness dan kredibilitas brand, terutama jika iklan dan konten yang dihadirkan konsisten berkualitas dan selalu terlihat profesional.