GenK STORY

Tetap Produktif dan Kreatif dengan Mengubah Galau Jadi Karya

galau

“Guys, kalian masih inget kan soal orang yang lagi deket sama gue? Setelah deket cukup lama masa tiba-tiba dia menghilang dan gak pernah chat gue lagi. Tega banget yaa!” Kamu pernah mengalami galau seperti itu? Tidak ada yang salah kok dari merasa galau. Galau diciptakan untuk “menghiasi” hari-harimu, seperti pahitnya kopi dan asamnya cuka. Meskipun sering diartikan negatif, ternyata galau adalah awal yang baik untuk berkarya lho, GenK!

Hayoo siapa nih yang biasanya langsung curhat ke sahabat saat sedang patah hati, lalu menyendiri di sudut kamar atau di bawah shower sambil berderai air mata?

Tenang saja, tidak ada salahnya bercerita seperti itu kepada sahabat. Bercerita memang dapat memberikan efek lega dan tenang pada pikiran dan perasaan. Tapi, pasti akan lebih baik dong kalau kamu bisa mengubahnya jadi energi positif untuk menjadi lebih produktif!

Jadikan Galau Sebagai Inspirasi Menulis

Ilustrasi menulis (sumber: pixabay)

Pernah dengar atau baca tulisan “Kita perlu jatuh cinta atau patah hati untuk dapat membuat puisi yang bagus” dari Helvy Tiana Rosa?

Dari kalimat itu, dapat disimpulkan bahwa sedih dan bahagia punya manfaat yang sama, GenK. Dalam hal menulis puisi, biasanya ide tulisan akan mengalir deras di kepala saat hati sedang sakit-sakitnya atau saat hati sedang cinta-cintanya. Iya gak, GenK?

Saat malam tiba, saat sahabat sudah terlelap, dan saat galau memuncak, saat itulah waktu terbaik untuk menulis. Tidak perlu kertas dan pena untuk mencurahkan kesedihan, hanya perlu notes di smartphone untuk mulai membuat tulisan.

Tulis apa pun yang sedang dipikirkan, meskipun susunan paragraf atau baitnya berantakan. Tidak masalah, selama kegalauan itu bisa tumpah. Suatu saat nanti akan ada masa dimana semesta akan menyadarkanmu satu hal; bahwa segala gundah gulana di masa lalu telah berubah menjadi karya baru.

Berikan Nada Pada Tulisan yang Telah Dibuat

ilustrasi membuat lagu (sumber: pixabay)

Bermain musik saat sedang galau terkadang memang dapat menenangkan perasaan. Namun, tidak semua lagu dapat mewakili apa yang sedang dirasakan sekarang, mungkin liriknya yang kurang sesuai atau musiknya yang sulit dimainkan. Sehingga, kesedihan yang sedang dipendam tidak sepenuhnya bisa hilang.

Oleh karena itu, alangkah lebih baiknya untuk membuat lagu dari tulisan yang pernah dibuat saat dulu sedang galau hebat. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui cara membuat lagu. Kemudian, ubah tulisan menjadi lirik lagu.

Biasanya, tulisan yang dibuat secara spontan masih berupa kalimat-kalimat panjang. Kalimat-kalimat ini kemudian tersusun menjadi beberapa paragraf. Agar menjadi lirik lagu, berilah jeda pada tiap kalimat. Hal itu dilakukan agar nantinya kalimat tersebut dapat menjadi lebih mudah dinyanyikan.

Hal kedua yang harus dilakukan adalah mengatur struktur lagu. Dalam setiap lagu, terdapat bagian-bagian yang disebut verse, pre-chorus, chorus dan lain sebagainya.

Untuk menentukan chorus, pilih bagian lirik yang kata-katanya paling bagus dan sesuai dengan makna lagu. Karena chorus biasanya menjadi inti dalam sebuah lagu dan dinyanyikan berulang.

Setelah menentukan struktur lagu, hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah menentukan progesi chord pada lagu. Untuk lagu dengan tema sedih, kamu bisa memberikan chord-chord minor. Sedangkan untuk lagu dengan tema senang, biasanya menggunakan chord-chord mayor. Kamu bisa mencari chord sambil bernyanyi sepanjang lagu untuk menemukan nada yang tepat dan sesuai dengan chord dan lirik lagu.

Setelah memasukkan chord dan nada pada lirik, jadilah satu karya lagi berupa lagu. Satu hal yang perlu diperhatikan saat membuat lagu, yaitu jangan lupa untuk selalu merekam. Termasuk saat sedang mencari nada atau setelah menjadi sebuah lagu. Agar suatu saat lagu tersebut bisa dimainkan bahkan dilanjutkan ke studio rekaman.

Buat Imajinasimu Bermain Lebih “Liar” Lagi, GenK!

ilustrasi menulis novel (sumber: pixabay)

Selain membuat lagu, kamu dapat mengubah tulisan yang telah kamu buat menjadi sebuah novel atau script untuk film.

Kamu hanya perlu berimajinasi lebih jauh lagi untuk menentukan kelanjutan cerita dari kejadian yang telah kamu alami. Meskipun di dunia nyata kamu tidak pernah tahu apa yang akan terjadi kedepannya, namun di dalam imajinasi kamu dapat mengkhayal sebebas-bebasnya, GenK!

Pertama-tama, awali penulisan dengan membuat garis besar cerita. Lalu dilanjutkan dengan menentukan tokoh, alur, latar, dan lain sebagainya. Agar tokoh asli dapat tersamarkan, kamu bisa mengubah namamu dan orang-orang di sekitarmu yang sekiranya akan masuk ke dalam novel atau film itu. Kamu juga bisa sedikit melebih-lebihkan kejadian yang kamu alami agar ceritanya menjadi lebih menarik dan dramatis.

Terakhir, buatlah ending cerita fiksi yang berkesan bagi pembacamu.

Ceritakan dalam Bentuk Gambar

Ilustrasi menggambar (sumber: pixabay)

Kalau kamu bosan dengan karya yang berupa tulisan, kamu bisa menceritakan tulisanmu dalam bentuk gambar. Baik itu berupa komik, ilustrasi, atau cerita bergambar seperti buku-buku dongeng. Selain bermain pensil dan tinta, kamu juga bisa bermain warna sehingga karyamu kali ini akan lebih berwarna warni.

Kamu juga bisa membuat film animasi dari gambar yang telah kamu buat agar ilustrasi yang kamu gambar bisa lebih hidup dan lebih bergerak.

Asah Kemampuan di Luar Ruangan

galau

Ilustrasi fotografi (sumber: pixabay)

Kalau kamu bosan berkarya hanya di dalam rumah, kamu bisa ke luar rumah dan mencari suasana berbeda agar galaumu segera punah. Entah itu pergi sendirian atau bersama teman, keduanya sama-sama menyenangkan. Kamu pun bisa ikut trip jalan-jalan dan mengenal orang baru. Siapa tahu kamu dapat menemukan pengganti masa lalumu.

Dengan pergi jalan-jalan, kamu bisa melatih beberapa kemampuan, fotografi salah satu contohnya. Kamu bisa pergi ke tempat yang pemandangannya indah, lalu berhenti dan mengabadikannya. Ada banyak jenis dan tipe kamera, tapi kalau pun tidak punya kamera tentu saja tidak mengapa. Di era yang sudah semakin canggih ini, smartphone pun sudah cukup untuk sekadar melatih kemampuan fotografi.

Bukan tidak mungkin, GenK, berawal dari kegalauan, kamu bisa jadi fotografer andal!

Untuk kamu yang suka menggambar, jangan lupa untuk selalu membawa buku dan alat tulis saat bepergian. Kamu bisa duduk di bawah pohon sambil menggambar gedung-gedung tinggi di sekitarmu, atau ditemani angin dan daun-daun yang teduh. Jadi selain mengasah kemampuan, galaumu pun semakin lama akan semakin berkurang.

Kamu Akan Punya Banyak Waktu Luang

Setelah ditinggal pergi, secara tidak sadar kamu akan punya lebih banyak waktu luang. Waktu yang dulu dihabiskan untuk pergi berdua, kini bisa dimanfaatkan untuk membuat karya dan hal baik lainnya.

Untuk kamu yang punya hobi memasak, kamu bisa segera melangkah ke dapur dan mulai meracik resep buatanmu sendiri. Kalau masakanmu banyak yang suka, kamu bisa menabung dan mulai mencoba bisnis kuliner. Kemudian kamu akan disibukkan dengan kegiatan barumu, sehingga tidak ada waktu yang terbuang sia-sia.


Semua hal baik dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Jangan biarkan galau menghambat hidupmu untuk berkarya dan melakukan hal baik. Jadikanlah galau sebagai motivasi untuk berbuat baik. Sampai sini, sudahkah kamu sadar bahwa galau sebenarnya adalah awal yang baik?

About author

Related posts
GenK STORY

Ini Dia Tips Merawat Muka Anti Jerawatan!

GenK STORY

Cara Ampuh Untuk Pulih dari Bullying

GenK STORY

Mau Belajar Sambil Jalan – Jalan Gratis? Ayok Daftar Pertukaran Mahasiswa Merdeka

GenK STORY

Cara Sukses Ujian Bahasa Jerman! Tips Untuk Semua Level

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *