
Pengguna sosial media kian meningkat, jadi wajar jika hampir semua brand menggunakan sosial media untuk berpromosi. Tujuannya tentu untuk meningkatkan brand awareness dan angka penjualan. Penting bagi perusahaan untuk mengetahui seperti apa traffic ke website atau ke toko online mereka serta seberapa besar konversi nilai dari iklan ke penjualan. Di sinilah peran metrik sosial media akan sangat dibutuhkan. Yuk, pahami lebih lanjut apa itu metrik media sosial di sini.
Memahami Metrik Sosial Media

Sumber : famoid.com
Metrik sosial media merupakan parameter yang terukur untuk menilai performa setiap kampanye yang dibuat perusahaan. Metrik sosial media sangat membantu untuk mengetahui apakah kampanye yang sudah diluncurkan efektif atau tidak? Apakah ke depannya strategi yang sama bisa digunakan kembali atau sebaiknya diubah saja?
Metrik di sosial media mampu memberi berbagai info tentang audience kita. Apa sih konten yang paling disukai audience dan apa topik yang paling mereka suka? Perusahaan juga bisa mengetahui apakah unggahan mereka sukses atau tidak dari sini.
Tujuan setiap perusahaan tentu untuk meningkatkan produk dan jasa yang mereka tawarkan kepada konsumen. Meski begitu, nilai target peningkatan tiap perusahaan mungkin berbeda-beda. Jadi penting bagi tiap perusahaan untuk melakukan metrik sosial media masing-masing untuk mengetahui apakah strategi dan usaha yang sudah mereka lakukan selama ini efektif atau tidak.
Apa yang Diukur dalam Metrik Sosial Media?
Secara umum, ada 2 hal yang harus diukur dalam metrik media sosial yaitu brand atau product awareness dan engagement dengan konsumen. Berikut ini detail keduanya:
1. Metrics Social Media Awareness

Sumber : amazonaws.com
Perhitungan yang pertama ini mengukur seberapa banyak audiens yang telah menyadari atau mengetahui brand dan produk kita di media sosial. Detailnya ada 3 metrik dapam social media awareness, yaitu:
- Reach
Metrik yang mengukur berapa jumlah orang yang melihat konten kita. Bahkan kita bisa melihat persentase orang yang melihat tiap unggahan, reels maupun story baik yang datangnya dari followers maupun yang bukan followers.
- Impression
Metrik yang mengukur berapa kali jumlah konten kita dilihat. Apa bedanya dengan reach? Reach hanya mengukur jumlah orang atau akun yang melihat. Sedangkan impression mengukur berapa kali konten dilihat. Mungkin terjadi jumlah impression lebih besar dibandingkan reach, ini artinya satu orang atau lebih melihat konten kita hingga berulang kali.
- Audience Growth
Metrik ini mengukur berapa banyak follower baru yang kita dapat di media sosial tertentu dalam jangka waktu tertentu. Ada rumus khusus untuk menghitung perkembangan ini, yaitu:
(Jumlah Follower Baru : Total Audience) x 100.
2. Metrics Social Media Engagement

Sumber : amazonaws.com
Engagement di media sosial artinya followers dan audience berinteraksi dengan konten yang kita buat, bukan hanya melihatnya saja. Di dalamnya ada perhitungan yang lebih detail, yaitu:
-
Engagement Rate
Metrik yang pertama ini mengukur seberapa banyak terjadinya interaksi meliputi jumlah Likes, Comments, Save dan Share. Cara mengukurnya adalah menggunakan rumus:
(Total Likes, Comment, Save, dan Share : Total Followers) x 100.
-
Amplification Rate
Metrik yang kedua mengukur seberapa banyak audience mengambil dan membagikan konten di sosial media kita. Cara menghitungnya adalah dengan rumus di bawah ini:
(Total Unggahan Dibagikan : Total Followers) x 100.
-
Virality Rate
Metrik yang terakhir tentu saja fungsinya untuk mengukur seberapa viral konten yang kita unggah di media sosial. Cara menghitungnya adalah dengan rumus sebagai berikut:
(Jumlah Konten Dibagikan : Jumlah Impression) x 100.