Saat menjalankan bisnis, pastinya penting untuk mengukur pertumbuhan bisnis kita. Dengan cara ini, kita jadi bisa membuat rencana yang lebih baik ke depan agar bisnis semakin baik. Ada beberapa cara untuk menghitung pertumbuhan bisnis, berikut ini beberapa metriknya:
1. Metrik Pendapatan
Sumber Gambar : revenuearchitects.com
Merupakan salah satu metrik paling penting untuk mengukur pertumbuhan bisnis, kebanyakan perusahaan pasti menggunakan perhitungan ini. Yang akan dihitung termasuk hasil penjualan perusahaan, bunga, dan jenis pemasukan bisnis lainnya.
Bagi perusahaan yang sudah besar dan memiliki banyak konsumen, tentu pendapatan bisnis lebih mudah didapat, meskipun jumlahnya tidak selalu sama. Beda halnya dengan perusahaan yang baru bertumbuh, pendapatan tidak bisa semudah itu dihasilkan. Pastikan untuk bisa menghasilkan pendapatan sekaligus memuaskan konsumen dan tidak menimbulkan risiko. Dengan begitu, pendapatan berpotensi untuk ditingkatkan ke depannya.
2. Metrik Aktivasi
Metrik aktivasi adalah perhitungan konsumen yang masih dalam tahap mencoba-coba hingga kemudian memutuskan untuk menjadi konsumen tetap. Sebaliknya, konsumen yang akhirnya memutuskan untuk tidak menggunakan produk/servis juga ikut dihitung.
Pada umumnya, metrik aktivasi diterapkan oleh perusahaan startup yang baru dirilis, untuk mengukur perkembangan atau justru penurunan jumlah konsumen. Tapi tidak menutup kemungkinan perusahaan yang sudah mapan juga menggunakan metrik aktivasi. Penting untuk tetap memantau hal ini, agar ke depannya perusahaan bisa tetap berinovasi.
3. Metrik Customer Acquisition Cost
Sumber Gambar : imgix.net
Sering disingkat dengan metrik CAC, ini adalah perhitungan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan konsumen. Cara menghitungnya adalah dengan jumlah penjualan dibagi dengan biaya pemasaran dalam satu periode tertentu. CAC sangat penting dihitung untuk mengetahui efisiensi promosi perusahaan atau brand.
Jumlah CAC yang terlalu tinggi artinya biaya yang dikeluarkan untuk promosi terlalu tinggi, padahal konsumen baru yang didapat belum tentu sepadan dengan biaya yang dikeluarkan. Tentu ada cara untuk menekan biaya, yaitu dengan memanfaatkan landing page agar bisa mempengaruhi tingkat penjualan.
4. Metrik Customer Retention
Dalam promosi, tentu perusahaan mengharapkan konsumen akan kembali membeli produk lagi atau kembali menggunakan layanan yang ditawarkan lagi. Perhitungan ini penting, karena untuk menarik konsumen baru akan lebih sulit dan butuh biaya lebih besar daripada mempertahankan konsumen yang sudah ada.
Solusi untuk mempertahankan konsumen di antaranya adalah membangun hubungan yang baik dengan pelanggan. Caranya adalah dengan membuka pintu komunikasi. Hadirkan customer service yang mudah diakses, di mana pelanggan bisa dengan mudah menyampaikan kritik, saran dan apa yang mereka harapkan untuk brand ke depannya. Saat ini citra customer service sangat penting. Loyalitas pelanggan yang terjaga akan menambah citra positif brand dan perusahaan.
5. Metrik Churn
Sumber Gambar : subbly.co
Ini adalah perhitungan berapa banyak konsumen yang memutuskan untuk tidak lagi menggunakan produk/servis perusahaan kita. Sebisa mungkin, hasil perhitungan metrik churn harus tetap rendah. Artinya, hanya sedikit konsumen yang berhenti menggunakan produk.
Untuk menjaga churn tetap rendah, pastikan untuk mencari tahu apa penyebab konsumen tidak lagi menggunakan apa yang perusahaan kita tawarkan. Jadi kita lebih tahu apa yang bisa diperbaiki ke depan supaya tidak makin banyak konsumen yang berhenti.
6. Metrik Viral Coefficient
Jadi viral dalam promosi adalah hal yang sangat baik. Inilah yang dihitung dalam metrik viral coefficient, yaitu untuk mengetahui seberapa besar brand dan perusahaan dikenal. Seberapa banyak konsumen yang mau menyarankan produk/servis kita kepada keluarga dan teman?
