
Saat sedang menjelajah internet untuk mencari lowongan pekerjaan, kamu menemukan banyak lowongan untuk membuat motion graphic. Kira-kira kenapa yah motion graphic designer banyak dicari? Mencari pekerjaan itu susah-susah gampang, karena kamu mesti bersaing dengan ribuan pelamar lain yang memiliki keistimewaan masing-masing. Apalagi kalau ternyata pekerjaan yang kamu minati sedang tidak dibuka lowongannya, makin pusing deh.
Sekarang coba kamu buka situs web apa pun untuk mencari lowongan pekerjaan. Apa yang paling banyak muncul di sana? Apakah itu desainer grafis? Atau malah motion graphic designer?
Berhubung sebelumnya kami pernah membahas tentang alasan kenapa desainer grafis banyak dicari, sekarang saatnya kami membahas kenapa motion graphic designer juga banyak dicari di lowongan pekerjaan industri kreatif. Padahal motion dan grafis adalah dua hal yang berbeda loh. Ayo kita bahas sama-sama!
Apa Itu Motion Graphic Designer?

Saat membuat motion graphic (sumber: tubikstudio.com)
Menurut Wikipedia, industri kreatif adalah sebuah industri yang benar-benar memanfaatkan kreativitas, keterampilan, dan bakat seseorang yang akan diberdayakan kemampuan kreasinya guna menciptakan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan.
Salah satu jenis pekerjaan yang ditawarkan adalah menjadi seorang motion graphic designer. Eits, tahan dulu! Sebelum kamu benar-benar apply pekerjaan tersebut, kamu mesti tahu dulu apa itu motion graphic designer supaya tidak salah kaprah.
Motion graphic designer adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk membuat motion graphic. Itu simpelnya saja loh. Namun, jika kamu pahami lagi lebih dalam, di dalam satu video motion graphic membutuhkan banyak aset visual dan pergerakan objek yang dinamis.
Motion Graphic Designer: Si Anak Multitasking

(sumber: gfycat.com)
Dari penjelasan singkat di atas, dapat disimpulkan berarti seorang desainer motion graphic wajib banget yang namanya multitasking alias serba bisa. Pernah menonton film “2012”? Di mana pemeran utamanya harus bisa menyetir mobil saat melewati reruntuhan bangunan, menghindar dari hujan meteor, bahkan sampai menerbangkan pesawat. Nah, desainer motion graphic juga dituntut seperti itu, serba bisa. Padahal orang yang menguasai desain grafis belum tentu menguasai video editing, begitu pun sebaliknya.
Bayangkan saja, seorang desainer motion graphic mesti bisa membuat aset visual yang sebenarnya merupakan kemampuan di bidang desain grafis. Mereka juga harus bisa memberi efek bergerak pada objek yang merupakan kemampuan di bidang video editing. Belum lagi kalau klien meminta gaya 3D, berarti kamu juga harus bisa menguasai teknik-teknik animasi 3D. Ini benar-benar merupakan paket lengkap. Kemampuan seperti inilah yang sebenarnya diinginkan oleh perusahaan.