Arsitektur & Interior

Kesalahan Yang Sering Terjadi Dalam Menata Multifunctional Space Pada Hunian

Multifunctional space adalah sebuah ruang yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai aktivitas. Sebagai contoh, sebuah dapur bisa merangkap sebagai ruang makan, ruang tidur tamu merangkap sebagai ruang kerja, ruang keluarga merangkap sebagai ruang makan dan ruang kerja, dan lain sebagainya.

Ada apa sih dengan multifunctional space ini ? Pada era ini, hunian vertikal dengan konsep multifunctional dan smart home mulai menjadi tren yang dipilih oleh banyak masyarakat. Sehingga tidak jarang bila multifunctional space sengaja dihadirkan sebagai konsep alokasi ruang pada hunian kita. Tapi jangan salah ya, ruang yang kita ciptakan tersebut akan mendatangkan dampak yang kurang efektif  kalau kita tidak memperhatikan penataannya. 

Kira-kira apa saja sih kesalahan yang sering kita buat secara tidak sadar dalam menata multifunctional space pada hunian kita? Yuk, simak beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam menata multifunctional space pada hunian dibawah ini!

  1. Tidak Merencanakan Zonasi Terlebih Dahulu

Pembagian zona ini bisa disebut juga pembagian kategori ruang, yang merupakan pondasi yang paling penting dalam menata sirkulasi. Pembagian ini nggak cuman menghubungkan fungsi antar ruang, namun juga membawa dampak yang baik terhadap sumber daya mencangkup penggunaan arus listrik dan air, serta penempatan elektronik maupun perabot yang saling berkaitan untuk membuat suatu fungsi tertentu.

Segala aspek tersebut perlu untuk dipertimbangkan dalam melakukan perancangan karena dapat membantu memaksimalkan alur sirkulasi pada hunian kamu nantinya. Dengan  adanya alur sirkulasi yang maksimal, maka aktivitas pengguna juga menjadi lebih efektif. Sedikit tips apa bila memungkinkan, teman-teman juga dapat menyisakan sirkulasi untuk menjagakan perlunya penambahan ruang di masa depan.

2. Tidak Memperhatikan Ruang Hidup

Sumber : Pinterest

Salah satu tujuan multifunctional space adalah untuk mendorong aktivitas dan kegiatan penggunanya menjadi lebih maksimal. Ruang hidup merupakan suatu ruang yang menopang, mempengaruhi, dan menentukan kegiatan penggunanya dalam waktu bersamaan. Ruang hidup antar ruang perlu diperhatikan untuk menyeimbangkan penggunaan ruang yang terjadi. Karena keterkaitan yang dihasilkan antar ruang tersebut akan lebih stabil bila semua ruang dapat memiliki ruang hidup yang seimbang. Ibaratnya, semua ruang pada hunian kamu akan mempunyai produktivitasnya masing-masing dan tidak ada ruang yang tertinggal. Ruang hidup tersebut juga diharapkan untuk dapat saling mendukung penggunanya melalui fungsi maupun situasi ruang sehingga pengguna merasa nyaman dan mudah untuk beradaptasi pada ruang tersebut.

3. Tidak Adanya Pembatas Antara Ruang Publik dan Ruang Privat

multifunctional space

Sumber : pinterest

Zona publik merupakan area yang dapat diakses oleh segala pihak. Nah, pada area ini aktivitas ruangan tergolong ramai dan akses ruangan tergolong bebas sehingga semua orang dapat berada disini. Sedangkan zona privat cenderung memiliki akses ruangan yang tidak bebas karena adanya pembatasan akses sehingga tidak semua orang diperbolehkan untuk masuk kedalam sana. Untuk menghindari rasa kurang nyaman pada area open space seperti ruang tamu, ruang makan, dan ruang keluarga, maka sebaiknya antar ruang memiliki sebuah pemisah. Beberapa contoh pembuatan pemisah yang mudah dan hemat biaya yaitu dengan menggunakan rak, permadani, dan juga tingkatan lantai (levelling) yang hanya beberapa langkah di atas atau bawah satu sama lain.

4. Tidak Memperhatikan Kualitas Ruang

multifunctional space

Sumber : pinterest.com

Dalam membuat sebuah multifunctional space, usahakan ruang yang ingin digabungkan tersebut memiliki ciri dan karakteristik yang cenderung mirip atau sama. Terlepas dari fungsi ruangan, teman-teman juga harus memperhatikan peletakan dan kebutuhan ruang yang akan mempengaruhi kualitas ruangan tersebut. Contohnya ada beberapa jenis ruang yang membutuhkan lebih banyak sinar matahari, ada pula jenis ruang yang lebih membutuhkan akses air bersih dan air kotor, ada pula jenis ruang yang lebih privasi dan butuh untuk dihindarkan dari kebisingan. Jadi, kualitas dan peletakan ruang ini harus diperhatikan agar semua ruang memiliki kualitas yang lebih baik.

5. Bentuk dan Ukuran yang Tidak Seimbang

multifunctional space

Sumber: Pinterest, Serget Spasskiy

Bentuk dan ukuran ruang beserta perabotnya perlu diperhatikan sesuai dengan kebutuhan masing-masing ruang. Misalkan pada ruang publik, cenderung membutuhkan sirkulasi ruangan yang lebih luas dengan furnitur yang tidak terlalu besar agar tidak menghambat pergerakan penggunanya. Bentuk dan ukuran ruang beserta perabotnya sebaiknya dapat mendukung aktivitas pengguna, bukan malah mengganggu atau menyusahkan pergerakan  penggunanya. 

6. Memiliki Gaya Desain yang Terlalu Banyak

multifunctional space

Sumber: Pinterest, Behance

Konsep umum dalam menciptakan multifunctional space adalah untuk menggabungkan berbagai ruang yang mempunyai fungsi dan kebutuhan yang sama. Namun, karena beberapa pengguna memiliki kebutuhan dan kegemaran yang berbeda, maka tidak jarang ditemukan hunian yang memiliki gaya desain yang berbeda di setiap ruangannya. Gaya desain yang sama antar ruang harus dipertahankan agar tampilan interior hunian menjadi lebih rapi dan terhindar dari kekacauan yang kurang enak dipandang mata. Cara mengatasi hal tersebut adalah dengan menggunakan palet warna yang tidak terlalu bervariasi dan furnitur yang memiliki bahan serta finishing yang sama.

Perancangan multifunctional space tidak dapat dibuat secara asal dan kita harus dapat mempelajari kebutuhan ruangan serta pengguna dari hunian kita terlebih dahulu ya. Melalui artikel ini, teman-teman dapat mempelajari beberapa contoh kesalahan yang sering terjadi saat menata dan mendekorasi rumah dengan menerapkan konsep multifunctional space. Semoga penjelasan di atas dapat membantu dalam menata rumah kalian ya!

About author

Related posts
Arsitektur & Interior

Memahami Jarak antara Rumah Hunian dan Pohon agar Akarnya Nggak Merusak Pondasi Bangunan

Arsitektur & Interior

Yuk, Kenali 5 Jenis Pintu dan Fungsinya!

Arsitektur & Interior

Menengok Pesona Gereja St. Yakobus Surabaya

Arsitektur & Interior

Dinding Hijau Norak? Simak Tips Berikut Ini!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *