
Siapa yang nggak tahu Pak Raden? Buat yang tumbuh di tahun 80an dan 90an, nama Pak Raden pasti sudah nggak asing ya. Berkumis tebal, menggunakan pakaian adat jawa lengkap dengan blangkon, sosoknya menghibur anak anak-anak Indonesia melalui acara Si Unyil yang mulai tayang pada 1981 di TVRI.
Tapi, apa kamu sudah tahu siapa sosok di balik Pak Raden? Beberapa mungkin sudah, namun ada beberapa yang belum. Nah, sosok di balik tokoh terkenal tersebut bernama Drs. Suyadi. Namun, terlepas dari perannya sebagai Pak Raden, tampaknya banyak yang belum tahu jika Drs. Suyadi juga merupakan pelukis, ilustrator dan juga animator yang andal.
Sosok di Balik Tokoh Pak Raden
Lahir pada tanggal 28 November 1932 di wilayah Puger, Jember, Jawa Timur, Suyadi sudah memiliki hobi menggambar sejak kecil. Hobinya waktu itu disalurkan dengan menggambar halaman rumahnya menggunakan alat kapur dan arang. Selain itu Ia juga sering membuat patung dari bahan tanah liat dan lilin. Hobi inilah yang mengantarkan pria dengan nama asli Raden Soejadi ini masuk ke jurusan seni rupa di ITB (Institut Teknologi Bandung) pada tahun 1952.

ITB zaman dulu (Sumber: malangtoday.net)
Kecintaan terhadap anak-anak pun bisa terlihat sejak masa Suyadi mengenyam pendidikan tinggi. Selain terus mengembangkan bakat menggambarnya, anak ketujuh dari total sembilan bersaudara ini aktif membuat buku cerita bergambar dan juga animasi bagi anak-anak. Perhatiannya kepada dunia anak-anak merupakan salah satu alasan pemerintah waktu itu memberikan beasiswa ke Suyadi untuk melanjutkan pendidikan di bidang studi animasi di sekolah film Les Cineastes Associes dan di Les Films Martin Boschet, Prancis.

Ilustrasi Prancis (Sumber: ebay.co.uk)
Selain mengenyam pendidikan di Prancis, Suyadi juga sempat bekerja sebagai tenaga animator di Les Cineast Associest dan pelukis animasi Les Film Martin Boschet. Berangkat pada tahun 1961, Suyadi merupakan mahasiswa Indonesia pertama yang mengenyam pendidikan animasi di Prancis! Paris yang dikenal sebagai pusat seni dunia sempat membuat Suyadi mengalami gegar budaya. Tapi namanya juga seniman, Suyadi selalu menggambarkan pengalaman lucu, terkadang satire, yang dialaminya di Paris dalam bentuk sketsa.