
Ada begitu banyak jenis warna dan Pantone colour termasuk di antaranya. Terutama bagi para desainer grafis, pasti kamu sudah tidak asing dengan skema warna ini. Meski demikian, nggak sedikit orang yang tidak mengenal jenis-jenis warna Pantone ini. Sebab, warna-warna Pantone biasa digunakan untuk desain web dan material cetak. Meski demikian, terlepas dari apakah kamu seorang desainer grafis atau bukan, kamu perlu memahami tentang warna Pantone buat menambah wawasan.
Pengertian Pantone Colour
Pantone colour merupakan satu set warna spot yang mengikuti Pantone Matching System (PMS). Warna-warna ini sangat penting untuk desain dan juga proses pengembangan produk pabrikan. Sebab, warna-warna tersebut menciptakan suatu bahasa yang umum dan terstandar bagi para desainer. Jadi, seorang desainer akan menggunakannya untuk mengkomunikasikan jenis warna tertentu yang akan dipilih serta digunakan oleh pabrikan, partner, retailer dan customer mereka. Nah, kebanyakan desainer dan pabrikan menggunakan standar warna ini.

sumber; shutterstock.com
Awal Ditemukannya Pantone Colour
Pantone Matching System pertama kali diciptakan pada tahun 1963. Sistem ini dibuat dengan tujuan menciptakan standar warna untuk printing atau cetakan. Sekarang, warna-warna tersebut juga digunakan untuk website. Mengkonversi warna dari layar ke atas kertas cetak memang nggak akan pernah bisa menghasilkan warna yang benar-benar sama pada hasil cetakannya. Namun, Pantone sudah merilis banyak tools untuk desainer yang bisa digunakan untuk mentransfer warna-warna Pantone dari penggunaan digital ke cetak.
Bagaimana Cara Kerja Pantone Colour?
Pantone colour merupakan nomor fixed yang standar untuk warna. Ada lebih dari seribu warna Pantone yang meliputi seluruh spektrum, di mana setiap warna memiliki nama masing-masing. Untuk meminimalisir beda tampilan warna pada hasil cetakan printer, ada subset khusus warna-warna Pantone yang bisa direproduksi ulang dengan CMYK. Namun, mayoritas warna-warna Pantone tidak bisa direproduksi oleh CMYK.