
Paranoid personality disorder (PPD), apa itu? Gangguan kepribadian paranoid merupakan salah satu dari sekumpulan kondisi yang disebut juga sebagai gangguan kepribadian eksentrik atau Cluster A. Orang dengan kelainan ini seringkali terlihat aneh. Karakteristik dari penderita PPD adalah paranoia, ketidakpercayaan dan kecurigaan tiada henti terhadap orang lain, bahkan meski tidak ada alasan untuk itu.
Biasanya gangguan kepribadian ini mulai muncul di masa anak-anak atau awal remaja dan lebih sering dialami pria ketimbang wanita. Menurut studi, PPD mempengaruhi sekitar 2,3% hingga 4,4% populasi umum, lho. Yuk, kenali lebih dalam tentang gangguan kepribadian ini, lengkap dengan cara penanganannya!
Penyebab Gangguan Kepribadian PPD

Ilustrasi seseorang dengan PPD (Sumber: blueridgemuse.com)
Well, penyebab pasti paranoid personality disorder sebenarnya masih belum diketahui, sih. Tapi besar kemungkinan dipengaruhi oleh kombinasi faktor biologis dan psikologis.
Fakta mengejutkan, PPD lebih sering terjadi pada orang yang punya kerabat dekat dengan gangguan delusi dan skizofrenia. Tapi bisa juga disebabkan karena adanya trauma fisik atau emosional saat usia muda.
Gejala-Gejala Gangguan Kepribadian PPD

Ilustrasi orang yang menunjukkan gejala PPD (Sumber: blog.hubengage.com)
Orang dengan PPD selalu waspada dan percaya kalau orang lain terus-menerus berusaha merendahkan, menyakiti atau mengancam mereka. Keyakinan tidak berdasar ini ditambah kebiasaan menyalahkan dan ketidakpercayaan mereka, tentunya membawa dampak negatif dalam hubungan sosial mereka.
Berikut ini adalah gejala yang biasa ditunjukkan orang dengan PPD:
- Meragukan komitmen, kesetiaan atau kepercayaan orang lain. Mereka percaya orang lain mengeksploitasi atau menipu mereka.
- Merasa enggan untuk curhat atau mengungkapkan informasi pribadi kepada orang lain, lantaran takut hal itu bisa digunakan untuk menghabisi mereka.
- Teramat sangat sensitif dan tidak bisa menerima kritikan.
- Tidak bisa memaafkan dan biasanya mereka menyimpan dendam kesumat berkepanjangan.