
Ada banyak sekali istilah di dalam dunia bisnis yang terkadang sulit dimengerti. Padahal, kalau aja kamu tahu apa maksudnya, bukan nggak mungkin kamu udah menerapkan hal itu dalam berbisnis sejak dulu. Dan dari sekian banyak istilah bisnis yang mungkin nggak kamu pahami, mark up dan mark down dalam bisnis adalah salah satu contohnya.
Nah, biar nggak gagal paham, yuk, simak apa, sih, pengertian mark up dan mark down dalam bisnis berikut ini:
Pengertian Mark Up dan Mark Down, Apa Itu?

Ilustrasi Mark Up dan Mark Down (Sumber : growthforce.com)
Adapun pengertian mark up adalah penambahan harga dalam biaya suatu produk, sehingga didapatkan harga jual. Penerapan mark up dari suatu produk bisa menyebabkan kenaikan pada margin atau keuntungan dari penjualan produk tersebut. Mark up sendiri merupakan satu proses penetapan harga yang paling banyak digunakan pengusaha, lho,
guys. Untuk menemukan berapa jumlah mark up suatu produk alias harga jual adalah dengan menjumlahkan harga beli produk dengan mark up.
Contohnya, jika kamu akan menjual sepatu yang kamu beli dengan modal atau harga Rp 2 juta, maka untuk mendapatkan untung yang kamu inginkan, caranya dengan melakukan mark up saat menjualnya, guys. Hasilnya, harga jual = Rp 2.000.000 + (mark up) Rp 500.000 = Rp 2.500.000. Sebaliknya, mark down adalah pengurangan harga jual.
Lho, kenapa malah dikurangi? Bukankah orang yang berbisnis maunya untung? Jangan salah, guys, karena ada event tertentu, di mana perusahaan akan melakukan mark down. Umumnya ketika cuci gudang atau diskon besar-besaran. Dan bukan berarti perusahaan akan merugi dengan mark down. Karena pastinya pengurangan harga dari harga beli barang tidak mungkin lebih besar atau pun di bawah harga beli.
Tips yang Harus Kamu Perhatikan Jika Ingin Mark Up dan Mark Down
/GettyImages-3527-000069-576197885f9b58f22ee3f01b.jpg?resize=1140%2C805&ssl=1)
Tips Untuk Mark Up Harga (Sumber : Thebalancesmb.com)
1. Perhatikan Target Penjualanmu

Perhatikan Harga Target Penjualan (Sumber : townnews.com)
Ingat, kamu nggak boleh asal-asalan memutuskan berapa nominal mark up suatu produk untuk menentikan harga jual, lho. Ada banyak pertimbangan yang harus kamu perhatikan. Seperti target penjualan. Jadikan target penjualan sebagai acuan dasar untuk menentukan besaran nominal mark up yang kamu butuhkan. Demikian halnya saat akan menentukan mark down. Pastikan kamu menjadikan target penualan selama masa promosi untuk menentukan mark down yang harus diberlakukan. Dengan begitu, perusahaan tetap dapat untung meski ada pengurangan dari harga jual sebenarnya.
2. Perhatikan Ongkos Operasionalmu

Perhatikan Harga Ongkos Operasional (Sumber : portalwiedzy.streamsoft)
Hal lain yang nggak kalah penting untuk kamu perhatikan sebelum me-mark-up barang, adalah menghitung biaya operasional yang kamu keluarkan. Barulah setelahnya, kamu bisa menambahan biaya penambahan barang dan biaya operasional, kemudian ditambahkan dengan jumlah barang. Nah, setelah menghitung biaya barang dan juga ongkos operasional, langkah berikutnya adalah menentukan besaran mark up yang mau kamu kenakan.
3. Perhatikan Harga dari Sainganmu

Perhatikan Harga Saingan (Sumber :www.k2.pl)
Namanya berbisnis, pasti ada saingannya, guys. So, kamu wajib banget, nih, rajin-rajin ngecek harga yang dipasang pesaingmu yang juga menjual produk yang sama. Jangan sampai gara-gara kamu memasang harga terlalu tinggi, customer-mu jadi lari ke sainganmu. Maksud hati ingin dapetin untung berlipat dalam sekali penjualan, tapi malah bikin bisnismu gulung tikar karena nggak ada yang mau beli.
Itulah pengertian mark up dan mark down dalam dunia bisnis yang perlu kamu ketahui disertai strategi berbisnis yang bisa kamu praktekin langsung.