
Berjejaring dan mengunggah sesuatu ke media sosial memang menyenangkan, namun berapa banyak dari kita yang berpikir tentang membangun personal branding di media sosial? Percayalah pada kami GenK, bahwa hal ini sangat penting untuk kamu terapkan.
Kini, mungkin kamu masih bertanya-tanya, mengapa kamu harus memikirkannya? Kenapa main medsos perlu serius? Tenang, kami akan menjawabnya. Bukan hanya itu, kami juga akan membocorkan cara membangun personal branding di media sosial yang oke, GenK.
Mengapa Personal Branding Penting?
Dalam jurnal Front Psychol yang diterbitkan oleh Frontiers in Psychology di November 2018, Sergey Gorbatov dan kawan-kawan memberikan definisi terbaru tentang personal branding. Menurut mereka, personal branding adalah sebuah proses strategis dalam membuat, memposisikan, dan menjaga kesan positif seseorang berdasarkan kombinasi karakteristik yang unik dari orang tersebut, serta dengan memberikan janji—layaknya brand promise—kepada target audiens melalui narasi atau imaji tertentu.
Sebagai contoh, kamu mengikuti sosok fotografer di Instagram. Kamu akan mengharapkan konten fotografi yang menginspirasi baik dari segi angle maupun objek. Hal ini berhubungan dengan citra yang ditampilkannya: ia adalah seorang fotografer yang akan menghasilkan konten foto yang bagus dan menarik.
Untuk terlihat semakin profesional, ia bercerita pula tentang usahanya di balik foto, peralatan dan teknik yang ia gunakan, dan sebagainya yang menunjang branding-nya.
Sosok yang menginspirasi seperti Gary Vaynerchuk atau yang lebih dikenal dengan nama Garyvee, juga menekankan pentingnya personal branding. Garyvee mengungkapkan bahwa “Personal brand-mu adalah reputasimu. Dan reputasimu adalah dasar dari kariermu.”
Dengan kata lain, apa yang kamu tabur di media sosial, akan kamu tuai nantinya. Cara kamu tampil di media sosial, akan sangat berpengaruh pada karier yang kamu inginkan.
Jika kamu ingin menjadi seorang desainer grafis handal, maka tunjukkan hasil desainmu di Instagram.
Jika kamu ingin menjadi fotografer, unggahlah foto-foto yang sesuai dengan minatmu.
Kamu perlu melakukan kurasi supaya terlihat serius dan fokus. Tekankan minatmu, apakah kamu ingin terlihat sebagai fotografer yang fokus pada potret, landscape, micro photography, macro photography, food photography, atau sebagainya.
Intinya satu GenK, kamu harus lebih berusaha supaya kontenmu menarik.
Langkah-langkah Membangun Personal Branding
Kamu pernah menyangka gak GenK, kalau media sosial ternyata bisa membawamu kepada pekerjaan impian? Sudah banyak loh yang membuktikan.
Bagi kamu yang ingin menerapkan personal branding di media sosialmu, berikut ada 4 cara yang bisa kamu ikuti.
1. Kenali Diri Sendiri

Sumber: pexels.com
Bagaimana kamu bisa menampilkan citra yang sesuai dirimu jika kamu belum benar-benar mengenal dirimu sendiri? Meski terdengar klise, namun mengenali diri sendiri adalah hal pertama yang harus kamu lakukan, GenK. Apa kekuatanmu yang harus ditonjolkan? Apa tujuan yang ingin kamu raih? Semua itu harus jelas saat kamu menyusun strategi.
Buatlah daftar tentang hal-hal yang ingin kamu tunjukkan, sehingga kamu bisa mengembangkannya menjadi suatu rangkaian konten. Tulis juga hal-hal yang menjadi kelemahanmu. Dibanding menutupinya, kamu bisa memperbaikinya dan membagikan cerita tentang bagaimana usahamu untuk menjadi lebih baik. Tapi perlu diingat ya GenK, tidak semua hal perlu kamu umbar. Kamu perlu memilih mana yang sesuai dengan citra yang ingin kamu tampilkan.
2. Tentukan Personal Branding yang Tepat

Ssumber: pexels.com
Ketika kamu telah mengenal dirimu sendiri, selanjutnya kamu bisa menentukan personal branding yang tepat dengan kemampuan yang kamu miliki. Apabila kamu memiliki beberapa skill yang ingin ditonjolkan, pikirkan bagaimana memberi benang merah di antaranya. Yang terpenting adalah kamu bisa membagi-bagi porsinya dengan benar.
Jika kamu senang membuat kue dan menyukai fotografi, kamu tetap bisa menonjolkan keduanya dalam porsi yang tepat. Tonjolkanlah kemampuan yang lebih kamu kuasai terlebih dahulu, supaya orang mengenalmu sebagai ahli dalam hal tersebut. Sedangkan yang lain menjadi komplementernya. Jika keduanya benar-benar kamu kuasai, maka akan semakin bagus. Kamu bisa memadukan kreasi kuemu yang lezat dengan kemampuan fotografi yang keren. Bisa-bisa kamu malah mendapat tawaran menjadi food blogger atau food photographer, GenK!