
Dalam bisnis ada yang namanya strategi red ocean dan blue ocean. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Lalu strategi mana yang terbaik untuk usaha kita antara red ocean vs blue ocean? Supaya lebih paham, kita mulai dari pengertiannya dulu.
Apa Itu Red Ocean?

Sumber Gambar : bisnismuda.id
Red ocean adalah kondisi di mana usaha kuta berada di tengah pasar yang sudah ramai dengan kompetitor. Jadi tiap perusahaan yang bergerak di bidang yang sama akan bersaing keras untuk mendapatkan pendapatan lebih dibanding yang lain. Contoh yang paling sederhana adalah industri fashion.
Saat ini, hampir semua industri sudah termasuk red ocean, karena itu para pelaku bisnis mau tak mau harus bersaing dengan satu sama lain, tentunya harus sesuai dengan aturan yang berlaku di wilayah bisnisnya. Di Indonesia, misalnya, semua aktivitas persaingan usaha sudah ada pengawasnya, yaitu Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).
Apa Itu Blue Ocean?
Sebaliknya, blue ocean adalah kondisi di mana industrinya sendiri belum ada, tapi ada peluang untuk berkembang dan menjadi sukses. Individu atau perusahaan yang bisa menemukan dan menciptakan industri ini mungkin harus melewati jalan panjang untuk menciptakannya, tapi akan sukses. Contohnya adalah industri komputer personal di tahun 1970-an.
Strategi Red Ocean

Sumber Gambar : hmbmarketing.agency
Saat masuk ke industri yang sudah terbentuk dan banyak kompetitornya, maka sebuah bisnis harus membuat sesuatu yang berbeda. Produk atau jasa yang ditawarkan harus orisinal dan menawarkan hal baru dibandingkan yang sudah ada di pasar. Hanya dengan cara ini maka mereka bisa menarik perhatian pasar dan membuat konsumen kompetitor beralih menjadi konsumen mereka.
Dalam strategi red ocean, tujuan sebuah bisnis haruslah bisa menandingi performa kompetitor lain dan memaksimalkan keuntungan yang didapat, serta menarik perhatian konsumen sebanyak-banyaknya. Perusahaan dianggap sukses kalau bisa memenangkan lebih dari 60% pasar.
Kelebihan Red Ocean
Ada beberapa kelebihan berada di pasar red ocean. Di antaranya adalah:
- Risikonya rendah; ini adalah kelebihan red ocean yang sangat jelas. Industrinya sudah ada, jadi pasti konsumennya ada, sehingga berbisnis di red ocean lebih tidak berisiko.
- Masa depannya jelas; karena bisnis yang sudah ada pasarnya. Dengan begitu, perusahaan bisa lebih fokus mengembangkan produk masing-masing dan menggunakan strategi marketing apa.
- Tak memerlukan banyak sumber daya; jadi sangat cocok untuk bisnis baru.
Strategi Blue Ocean

Sumber Gambar : marketingeggspert.com
Di sisi lain, ada perusahaan yang masuk ke blue ocean, di mana tidak ada kompetitor sama sekali. Produk maupun jasa yang ditawarkan berbeda dan belum ada sebelumnya. Pasarnya pun belum ada, jadi harus dibangun sejak awal.
Kalau akan masuk ke blue ocean, konsep bisnis harus sangat matang dan inovatif. Artinya tidak mudah untuk berada di blue ocean, bahkan mungkin ide kita akan dinilai terlalu ambisius atau terlalu berisiko, karena pasarnya tidak ada.
Kelebihan Blue Ocean
Kelebihan berada di blue ocean antara lain adalah:
- Bisa menghindari pasar yang sudah terlalu ramai; jadi tidak perlu berhadapan langsung dengan mega korporasi dan berbagai bisnis kecil di industri yang sama.
- Memperkenalkan potensi baru yang bisa berkembang; menjadikan bisnis kita memiliki nilai yang berbeda sebagai inovator.
- Bisa menyesuaikan dengan keinginan pasar; karena nilai usaha dan harga yang terjangkau sama pentingnya dalam strategi blue ocean. Jadi inovasi yang diperkenalkan harus bisa terjangkau oleh konsumen.
Itu dia perbedaan dari strategi red ocean vs blue ocean. semoga bermanfaat.