
Jika ada pertanyaan tentang penyanyi, band, atau musisi Indonesia yang mendunia, kira-kira nama siapa yang pertama muncul di benak kalian, GenK? Mungkin di antara kalian akan ada yang menyebut Anggun dan Agnez Mo. Tak bisa dimungkiri, pencapaian kedua solois perempuan ini di level internasional cukup gemilang.
Pada 1997-1999, Anggun melepas album Snow on the Sahara ke-33 negara di Asia, Eropa, dan Amerika. Single dari album tersebut, yang juga berjudul Snow on the Sahara, tercatat menjadi lagu nomor satu di Italia dan Spanyol. Anggun pun sempat bekerja sama dengan penyanyi kenamaan seperti Julio Iglesias dan David Foster.
Sementara itu Agnez Mo pernah berkolaborasi dengan Keith Martin dalam lagu I’ll Light a Candle (2005), Michael Bolton dalam lagu Said I Loved You… But I Lied (2011), Timbaland dan T.I. dalam lagu Coke Bottle (2014) serta Chris Brown dalam lagu Overdose (2018). Bahkan, lagu terakhir sukses membawa Agnez Mo menembus empat kategori chart Billboard sekaligus.
Mungkin juga di antara kalian akan ada yang menyebut band seperti Mocca dan White Shoes & The Couples Company. Salah satu lagu Mocca, Happy, menjadi musik latar serial drama Korea Selatan, Cool Guys, Hot Ramen. Sedangkan album self-titled White Shoes & The Couples Company pernah rilis di Amerika Serikat berkat bantuan Minty Fresh, label rekaman independen yang turut memperkenalkan The Cardigans.
Sosok-sosok penyanyi, band, atau musisi Indonesia yang go international jelas bakal terus bertambah. Apalagi dengan bantuan internet mereka kian mudah menemukan pendengar di negara lain, dan sebaliknya. Terbukti kini ada dua anak muda Indonesia yang sedang membangun karir di industri musik Amerika Serikat: Rich Brian dan Niki.
Siapa mereka? Mari mengenal mereka lebih dalam GenK! đ
Rich Brian
Sekitar tiga tahun lalu, pria berdarah Jepang-Korea Selatan dari New York, Sean Miyashiro, menemukan satu akun Twitter yang berisikan konten-konten aneh tapi lucu milik anak berusia 16 tahun asal Jakarta, Brian Imanuel. Kala itu Sean tengah menangani CXSHXNLY, label musik hip-hop tempat bernaung rapper Korea Selatan, Keith Ape, yang sempat hits dengan lagu It G Ma.
Sejak masih berumur 12 tahun, Brian sudah aktif di Twitter dengan menjadi komedian internet. âSetiap hari aku berusaha melucu di Twitter dan membuat sesuatu. Jadi setiap hari itu akan seperti, âSial, aku harus membuat sesuatu yang lucu hari ini, aku harus mendapatkan banyak retweet.â Seperti itulah hidupku saat berusia 12 sampai 15 tahun,â jelasnya seperti dikutip oleh Forbes.
Brian kemudian mulai mengunggah video ke YouTube di tahun 2014. Isinya bermacam-macam. Mulai dari film pendek sampai tutorial memanggang roti di microwave. Dalam semua video tersebut, Brian selalu berbahasa Inggris tanpa cela. Hebatnya, kemampuan itu ia pelajari secara otodidak dengan menonton cara menyelesaikan kubus rubik. Brian juga rajin berkomunikasi via Skype dengan seorang anak bernama Noah asal Boston yang mengenalkan budaya Amerika, bahasa gaul, dan hip-hop kepadanya.
Lagu hip-hop pertama yang Brian dengarkan adalah Thrift Shop milik Macklemore. Setelah itu ia mencari tahu lebih banyak tentang musik sejenis hingga menemukan para rapper lain seperti 2 Chainz, Childish Gambino, Drake, Kanye West, dan Logic. Pada Februari 2016, sekitar dua minggu setelah Sean mengikuti Brian di Twitter, Brian meluncurkan lagu dan video klip Dat $tick menggunakan persona Rich Chigga.
Menciptakan Identitas Rapper Baru
Mengenakan kaos polo berwarna merah muda, celana pendek khaki, tas pinggang dan membawa pistol mainan, penampilan Brian di video klip sangat jauh dari stereotype rapper kebanyakan. Ditambah musik trap yang catchy dan suara Brian yang berat, tak heran jika lagu ini viral. Sean lantas menghubungi Brian dan mengajaknya bergabung dengan 88Rising, tampilan baru CXSHXNLY.
Agar Brian tidak redup dan hilang begitu saja layaknya segala hal yang pernah viral, Sean melakukan tindak lanjut dengan membuat video berisi reaksi beberapa rapper seperti Ghostface Killah, 21 Savage, Tory Lanez, MadeinTYO, dan Desiigner terhadap Dat $tick. Dampaknya luar biasa. Ghostface Killah, yang merupakan anggota grup hip-hop legendaris Wu-Tang Clan, bahkan bersedia menyumbangkan suaranya ke versi remix Dat $tick.
Sepanjang 2016 dan 2017, Brian merilis sejumlah single: Who That Be dan Seventeen di 2016; Back at It, Glow Like Dat, dan Chaos di 2017. Pada hari pertama 2018, ia mengubah nama panggung dari Rich Chigga ke Brian sembari merilis See Me, namun berubah pikiran enam hari kemudian dan memilih moniker Rich Brian untuk digunakan hingga hari ini.Â
Album perdana Brian bertajuk Amen akhirnya lahir pada Februari 2018. Amen membawa pria kelahiran 3 September 1999 ini tampil di The Late Late Show with James Corden. Tidak hanya sampai di situ, Amen juga menjadikan Brian sebagai musisi Asia pertama sepanjang sejarah yang berhasil memuncaki chart iTunes Hip-Hop. đ€©
Niki
Tidak seperti Rich Brian yang langsung viral dan mendunia, Niki sempat menghiasi dunia musik lokal Indonesia. Perempuan bernama lengkap Nicole Zefanya ini pertama kali mencuri perhatian ketika memenangi kompetisi Cornetto Ride to Fame. Sukses mengalahkan ribuan kontestan, Niki berkesempatan untuk menjadi pembuka konser Taylor Swift, The Red Tour, di Jakarta pada 2014 silam.
Selain itu, Niki juga mendapat kontrak rekaman selama setahun bersama Sony Music Indonesia dan melepas single berjudul Awali Hari Dengan Cinta. Sayangnya, setelah debut, karier Niki tidak beranjak ke mana-mana. Niki kemudian memilih untuk aktif di YouTube membawakan beberapa lagu ciptaan sendiri maupun cover lagu musisi ternama.
Situasi berubah saat Brian, yang sudah mulai terkenal karena Dat $tick, menghubungi Niki via direct message Instagram untuk mengapresiasi bakatnya dalam bernyanyi. Mereka kemudian bertukar kontak dan menjalin komunikasi. Suatu waktu, menurut wawancara di SINDHĂN App, Niki sempat mengirim lagu yang ia buat pada pukul dua pagi karena kesal terhadap seorang pria. Ia mengontak Brian dengan tujuan meminta saran.
Tak diduga, ternyata Brian menyukai lagu tersebut. Ia lantas memperdengarkan lagu itu kepada Sean. Hasilnya? Pada Juli 2017, Niki merilis See U Never melalui 88Rising. Dua bulan kemudian, Niki kembali dengan I Like U. Kalimat, âSay hi to the next R&B princess straight out of Indonesia,â tertera dalam kotak deskripsi video klipnya di kanal YouTube milik 88Rising. Tiga bulan berlalu, perbendaharaan lagu Niki bertambah lagi dengan Chilly.
Awal Mula Karier Bermusik
Kecintaan Niki terhadap musik berasal dari orang tuanya, terutama sang ibu yang sering bernyanyi bersamanya di gereja. Saat berusia lima tahun, perempuan kelahiran 24 Juni 1999 ini menerima piano sebagai kado ulang tahun. Niki tumbuh besar mendengarkan Destinyâs Child, Boyz II Men, dan Aaliyah karena ibunya sangat menyukai musik-musik R&B era 90-an.
Pada Mei 2018, Niki merilis EP bertitel Zephyr yang berisikan delapan lagu dengan rata-rata durasi tiga menit. Selama Agustus 2018, ia menjadi musisi pembuka seluruh konser Halsey, The Hopeless Fountain Kingdom World Tour, di wilayah Asia: Seoul, Singapura, Manila, dan Jakarta. Popularitas Niki kian meningkat ketika salah satu anggota Blackpink, Lalisa Manoban, baru-baru ini menggunakan lagu Vintage sebagai musik latar vlog-nya.
Akankah ada kolaborasi? Kita tunggu saja, GenK! đ€