
Rumah tinggal menjadi kebutuhan pokok manusia untuk berlindung dari lingkungan luar serta beristirahat setelah beraktivitas seharian. Dulu orang-orang menganggap rumah yang nyaman itu besar dan mewah, namun seiring berjalannya waktu pandangan itu mulai bergeser. Rumah ideal kini disesuaikan dengan kebutuhan tiap individu. Terutama untuk kaum millennial yang serba praktis dan gesit, tempat tinggal perlu mendukung aktivitas kerja, dari lokasi, fungsi, sampai konsep yang unik dan menarik. Karena itu, rumah kecil menjadi salah satu primadona model hunian.
Kenapa harus rumah kecil? Pertama, dari segi finansial tentu rumah mungil harganya lebih terjangkau. Bagi kaum millennial yang masih merintis karir atau membangun keluarga, tentu ini menjadi pilihan yang ideal. Sifat kaum millennial yang praktis juga dapat tercermin dalam rumah kecil; dari bentuk dan warna bangunannya, sampai perabot dan detail interior di dalamnya. Makin kecil ukurannya, tentu perawatannya akan lebih mudah dan cepat. Banyaknya kelebihan itu menjadikan rumah mungil pilihan ideal bagi kaum millennial.
Bagaimana sih caranya memaksimalkan desain rumah yang ukurannya kecil? Yuk kita simak tips-tips berikut!
Serba Terbuka
Rumah dengan penataan yang terbuka memungkinkan cahaya matahari masuk, dengan banyak bukaan memungkinkan kita menikmati sirkulasi udara alami. Dengan meminimalkan adanya tembok sebagai pembatas ruang, area rumah akan terlihat lebih luas karena jangkauan penghilatan kita lebih lebar. Mulai dari penataan ruang sampai peletakan pintu dan kaca, ruang yang terbuka akan memberi kesan lebih luas dan lega. Banyak pencahayaan dan sirkulasi alami juga akan membantu penghematan energi.
Compact
Desain yang compact memanfaatkan ruang secara maksimal, karena mengutamakan efisiensi dalam perancangannya, tanpa mengurangi kenyamanan saat digunakan. Selain dari segi ruang, perabot yang digunakan juga perlu pertimbangan tersendiri. Keseluruhan desain yang diterapkan harus compact; dikemas padat dan rapi, tetapi tetap fungsional. Contohnya perabot custom yang menggabungkan lemari pakaian dengan tempat tidur.
Sederhana
Mengingat luasannya terbatas, desain rumah kecil umumnya simple. Tapi simple bukan berarti membosankan. Simple terlihat dari bentuk elemen ruang, penataan ruang, sampai material dan finishing yang digunakan. Warna yang digunakan juga cenderung netral, sehingga mudah disesuaikan dengan berbagai gaya desain. Area di dalamnya juga dibagi berdasarkan fungsi, misalnya ruang sosial yang merupakan area makan sekaligus ruang keluarga.
Didasarkan pada Kebutuhan

Sumber: http://www.getillustrations.com
Baik dari ruang hingga perabot, apa yang dimasukkan ke dalam rumah kecil berangkat dari aspek kebutuhan pengguna. Rumah tinggal tidak harus mengacu kepada tatanan yang sering digunakan; ruang tamu-ruang keluarga-ruang makan, dapur yang terpisah, tetapi dapat berbeda bagi setiap orang sesuai dengan aktivitas masing-masing.
Ruang Vertikal

Sumber: Pinterest
Karena lahannya terbatas, rumah kecil bisa menyiasatinya dengan levelling secara vertikal; baik dari tinggi bangunan, hingga penggunaan perabot custom yang memanfaatkan ruang secara vertikal. Ruangan kita tidak harus ada di 1 lantai, baik ruang gerak ataupun ruang perabot.
Karena lahannya terbatas, rumah kecil bisa menyiasatinya dengan levelling secara vertikal; baik dari tinggi bangunan, hingga penggunaan perabot custom yang memanfaatkan ruang secara vertikal. Ruangan kita tidak harus ada di 1 lantai, baik ruang gerak ataupun ruang perabot.
Nah itulah sedikit penjelasan mengenai alasan dan juga tips untuk memaksimalkan hunian rumah kecil agar cocok dan nyaman untuk di tinggali. Semoga bermanfaat.
Ditulis Oleh : Lia, DI-UKP 2017