Sosok pahlawan super yang selalu membantu dan menyelamatkan orang membutuhkan pastilah jadi panutan di benakmu sejak kecil. Ingat nggak, kamu mungkin berandai-andai ingin jadi orang yang sehebat itu. Itulah kenapa, kamu selalu berusaha keras buat membantu orang-orang yang membutuhkan. Sifat suka menolong memang baik, apalagi, kalau mereka memang membutuhkannya. Tapi, bagaimana kalau kamu merasa harus tetap menolong mereka, padahal yang bersangkutan sudah menyatakan mereka nggak membutuhkan bantuanmu? Hmm, jangan-jangan kamu mengidap saviour syndrome.
Saviour Syndrome, Apa Itu?
Sindrom penyelamat yang dialami orang dengan rasa menolong sangat tinggi (Sumber: unsplash.com)
Saviour syndrome adalah gangguan kejiwaan yang ditandai dengan kebiasaan penderitanya untuk berusaha menolong semua orang. Meski begitu penerima bantuan tersebut sebenarnya sudah menolak bantuan darinya. Seseorang yang menderita sindrom ini punya kepercayaan bahwa mereka terlahir untuk membantu sesama.
Mereka juga merasa bahagia dan puas setelah menolong orang lain. Hal ini seakan jadi candu buat orang-orang dengan sindrom penyelamat. Mereka bahkan sampai berusaha buat memperbaiki orang lain, sehingga mengakibatkan diri sendiri mengalami burnout.
Apa Saja Tanda Orang dengan Saviour Syndrome?
Saat ini, bisa jadi kamu merasa penasaran, apakah mungkin kamu termasuk orang dengan saviour syndrome? Yuk, cari tahu tanda-tandanya di sini.
1. Kamu Tertarik dengan Orang yang Kesusahan
Orang dengan saviour syndrome selalu tertarik dengan orang yang kesusahan (Sumber: unsplash.com)
Entah kenapa, seseorang dengan saviour syndrome selalu tertarik dengan orang-orang yang sedang kesusahan. Keinginan buat menolong begitu menggebu-gebu. Kabar bagusnya, itu bisa jadi pertanda kamu punya empati yang besar. Atau, kamu sudah pernah berada di kondisi yang sama. Sehingga, kamu ingin banget membantu mereka.
