
Mungkin ada banyak darimu yang belum mengetahui apa itu self efficacy atau efikasi diri. Efikasi diri dapat diartikan sebagai keyakinan pada kemampuan sendiri untuk mencapai keberhasilan peran dalam berpikir, bertindak hingga menentukan tujuan yang dipilih. Tak hanya itu, efikasi diri juga membuat berpikir cara mencapai tujuan dan merefleksikan kinerja diri kita sendiri.
Kepercayaan merupakan sebuah keyakinan dari seorang individu yang ditampilkan pada apa yang dikatakan atau dilakukannya. Kepercayaan dapat menjelaskan bagaimana seorang individu dalam menilai (mengevaluasi) suatu kejadian yang kemudian akan disampaikan melalui tindakannya. Maka tak heran apabila efikasi diri ini juga penting bagi kita, terutama bagi pekerja.
Apa itu Self Efficacy?
Self Efficacy (Efikasi Diri) adalah suatu kepercayaan (keyakinan) mengenai kemampuan dirinya dalam mengatur, melakukan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan, menghasilkan sesuatu, dan mengimplementasi tindakan untuk mencapai kecakapan tertentu.
Efikasi diri ini akan berdampak pada produktivitas kerja, tingkat stres, dan kesehatan mental karyawan karena dalam pekerjaannya banyak tuntutan yang harus mereka penuhi. Semakin rendahnya tingkat efikasi diri, berarti semakin tinggi tekanan yang dia rasakan. Hal inilah yang mempengaruhi kinerja seorang karyawan, karena terlalu banyaknya tekanan menyebabkan karyawan menjadi mudah sakit, mengalami gangguan tidur, dan lainnya.

Ilustrasi. (Sumber: pexels)
Tak hanya dalam pekerjaan, efikasi diri dalam kelompok juga mempengaruhi misi dan tujuan kelompok tersebut karena kekuatan komitmen dari anggota sangat mempengaruhi kinerja sebuah organisasi.
Pengaruh Self Efficacy & Kinerja
Menurut Alfred Bandura, seorang psikolog dari Stanford University mengungkapkan bahwa efikasi diri dapat memengaruhi pembelajaran dan kinerja di tempat kerja dalam lima cara, yaitu :
1. Tujuan yang Dipilih Karyawan

Ilustrasi bekerja. (Sumber: pexels)
Efikasi diri tentunya akan memengaruhi pilihan dari karyawan terutama dari tingkat tantangan tujuan serta tingkat komitmen yang dipilih. Apabila tingkat efikasi dirinya tinggi, maka akan cenderung memilih tujuan yang lebih menantang untuk dirinya, begitupula sebaliknya.
2. Pembelajaran dan upaya yang dilakukan Karyawan

Ilustrasi bekerja. (Sumber: pexels)
Sebagai seorang karyawan, kamu tentu harus konsisten menggunakan keyakinan diri dalam belajar, melakukan tugas ataupun mengerahkan segala upaya. Jika kamu memiliki efikasi diri yang tinggi, kamu akan bekerja dengan keras, lebih banyak belajar melakukan berbagai tugas baru karena keyakinan diri akan berhasil.