
Ingin cerita tapi nggak tahu harus ke siapa? Dengan teman pun, rasanya nggak nyaman. Kenapa kamu nggak melakukan self talk saja? Berdialog dengan diri sendiri punya banyak manfaat loh.
Malam itu kamu berbaring sambil memejamkan mata di atas kasur. Memikirkan apa saja kejadian yang sudah kamu lewati hari ini. Kemudian kamu teringat momen saat makan siang. Saat itu bosmu menawarkan semangkuk puding coklat, tapi kamu menolaknya karena segan. “Seharusnya tadi saya terima saja pudingnya. Bodoh banget sih!” ucapmu di dalam hati.

Ilustrasi overthinking (Sumber: pexels.com)
Sekarang tinggal penyesalan. Kamu takut kalau bosmu malah salah sangka. Sehingga kamu malah menyalahkan diri sendiri. Oh NO… Jangan dijadikan kebiasaan. Apalagi, kamu bergumam di dalam hati untuk merutuki diri sendiri. Jika diabaikan bisa menjadi salah satu pemicu stres loh.
Buat kamu yang sering terjebak di dalam kondisi seperti ini, ada baiknya cari tahu lebih dalam soal apa itu self talk, apa bedanya obrolan negatif dengan obrolan positif, serta dampak psikologisnya buat kamu.
Apa Itu Self Talk?
Setiap hari kamu pasti pernah berbicara di dalam hati. Namun banyak yang belum tahu kalau keadaan seperti ini merupakan salah satu langkah untuk membiasakan berdialog dengan diri sendiri. Obrolan internal ini disebut sebagai self talk.
Self talk adalah kegiatan berdialog yang ditujukan kepada diri sendiri dengan menggunakan inner voice. Namun kegiatan ini nggak cuma dilakukan dengan berbicara di dalam hati saja loh, tapi juga bisa disampaikan dengan suara yang lantang.

Ilustrasi self reflection (Sumber: unsplash.com)
Terkadang kamu nggak sadar telah melakukan kegiatan ini. Padahal topik suara batin ini akan sangat seru jika dicari tahu lebih dalam. Coba deh, kita pikirkan lagi. Berbicara dengan keluarga, sahabat, atau rekan kantor tentu sudah biasa. Tapi pernahkah kamu membuka perbincangan dengan diri sendiri? Berbicara sendiri bukan berarti kesepian.
Lewat suara batin, kamu dapat mensugesti pikiran. Setiap kata yang dilontarkan akan terekam di dalam benakmu. Sehingga kamu harus hati-hati saat berucap walaupun kegiatan ini bersifat internal. Terdapat dua jenis suara batin, yaitu kalimat yang memiliki konteks positif atau negatif.