
Pernahkah kamu melihat suatu karya dengan melibatkan pola kaleidoskopik berwarna-warna sangat kontras atau sebuah objek metafisika yang menimbulkan ilusi penglihatan seolah-olah objek tersebut bergerak akibat pengulangan motif? Beberapa karakteristik tersebut termasuk dalam seni psikedelik (psychedelic).
Kenalan dengan Seni Psikedelik

Net of Being by Alex-Grey (2002) (Sumber: revolvermag.com)
Seni psikedelik merujuk pada karya visual dan musik representasi kondisi kesadaran yang berubah akibat obat-obatan halusinogen seperti LSD (d-lysergic acid diethylamide) dan Psilosibin. Kata psychedelic berasal dari bahasa Yunani: Psychē (ψυχή) yang berarti pikiran; jiwa dan Delos (δήλος) yang berarti manifestasi; merealisasikan.
Dalam sejarah perkembangannya, seni psikedelik dipengaruhi oleh gerakan hippie yang berideologi Flower Power, konteks sosial dan politik Amerika pada tahun 1960-an serta berhubungan erat dengan Art Nouveau, surealisme dan optical art.
Hippie adalah sebuah istilah populer pada pertengahan tahun 1960-an. Istilah ini mengacu pada kelompok kaum muda yang berusaha untuk menjatuhkan nilai-nilai sosial sebagai bentuk pemberontakan terhadap institusi-institusi dasar yang ada dalam masyarakat (keluarga, pemerintah, agama, sistem pendidikan, dan lain-lain). Mayoritas hippie berasal dari keluarga kelas menengah atau kelas atas dalam masyarakat Amerika.
Sejarah Seni Psikedelik

Big Brother and the Holding Company by Victor Moscoso (1967) (Sumber: moma.org)
Sejarah seni psikedelik sendiri berawal dari suatu grafis yang diperkenalkan oleh William Addison Dwiggins, seniman tipografi Amerika pada 1922 silam. Namun, seni ini baru berkembang di era 1960-an kala terjadi sebuah pertentangan norma sosial akibat perang Vietnam saat itu. Akhirnya timbulah aliran seni psikedelik sebagai bentuk perlawanan melawan propaganda pemerintah akibat perang yang tak kunjung usai.