
Sebelum memulai proses syuting, ada banyak persiapan di balik layar yang harus kamu lakukan. Contohnya menyiapkan set, properti, tata pencahayaan, dan kamera. Untuk memudahkan semua persiapan tersebut, dibutuhkan yang namanya shot list! Wah, istilah baru apaan, nih? Yuk, cari tahu bersama melalui artikel ini!
Memproduksi sebuah film ada tahap-tahapannya, loh! Seenggaknya, terdapat 3 tahapan produksi film yang wajib kamu ketahui, yaitu pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Namun, sekarang kita hanya fokus pada tahap pra produksi dulu, di mana kamu harus merancang dan menyempurnakan konsep film dari awal sampai akhir. Pada tahap ini, kamu harus membuat naskah/script, membentuk kru, memilih pemain, membuat shot list, menggambar storyboard, menyusun jadwal syuting, dan lain-lain.

Ilustrasi membuat daftar shot (Sumber: earlytorise.com)
Nah, salah satu pekerjaan yang krusial adalah membuat shot list. Mengapa demikian? Sebab, shot list atau daftar shot erat hubungannya dengan kelancaran pekerjaan sutradara, director of photography, cameraman, art department, dan video editor saat membuat film. Buat kamu yang tertarik dengan dunia perfilman wajib banget mengenal apa itu daftar shot, apa saja manfaatnya, dan bagaimana cara membuatnya. Eits, jangan bingung, karena kami akan membagikan penjelasan seputar daftar shot khusus buat kamu!
Apa Itu Shot List?
Di dalam industri kreatif, ada yang namanya proses kreatif untuk menghasilkan ide-ide baru yang kemudian dirancang menjadi konsep jadi. Nah, salah satu proses kreatif di dalam kegiatan produksi film adalah membuat shot list. Tapi, apa artinya?

Contoh shot list (Sumber: techsmith.com)
Shot list adalah dokumen yang dibuat untuk memetakan apa saja aspek yang harus dilengkapi saat membuat film. Dokumen ini dibuat berdasarkan adegan yang ada di dalam naskah, kemudian dipecah menjadi scene, shot, camera angle, camera move, dll.
Daftar shot menjadi rancangan sebuah film dari yang awalnya berupa naskah, sampai benar-benar divisualisasikan saat tahap produksi. Dokumen ini menjadi sangat penting, karena di dalamnya tersedia daftar terperinci yang digunakan sebagai panduan kru yang dibuat oleh director of photography. Semakin besar proyek yang akan kamu buat, maka akan semakin detail pula daftarnya.
Bagian-Bagian Shot List

Bagian daftar shot (Sumber: cinecraft.com)
Salah satu cara membuat shot list yang mudah adalah dengan memahami setiap bagiannya. Kalau kamu sudah pernah membaca penjelasan tentang clapper board, pasti kamu sudah tidak asing lagi dengan bagian-bagian dari daftar shot yang akan kami sebutkan. Daripada penasaran, berikut adalah bagian-bagian shot list yang umum digunakan oleh para filmmaker. Cekidot!
- Scene, merupakan nomor scene yang sedang kamu buat daftarnya.
- Shot, nomor shot yang sedang kamu buat daftarnya. Di dalam sebuah daftar shot akan terdapat banyak shot, karena dalam satu scene pasti akan terdiri dari banyak shot.
- Int/Ext, menentukan latar tempat, apakah di dalam ruangan (int) atau di luar ruangan (ext). Bagian ini berguna untuk mengetahui bagaimana posisi pencahayaan nantinya dan properti apa saja yang akan digunakan.
- Day/Night, menentukan waktu syuting, apakah pagi (day) atau malam (night). Masih sama dengan poin berikutnya, day/night akan berguna untuk mengetahui bagaimana posisi lighting. Pencahayaan yang digunakan untuk syuting pada pagi hari tentu akan berbeda dengan malam hari.
- Subject, diisi dengan nama tokoh yang sedang in-frame. Bisa diisi berdasarkan scene atau dibuat detail berdasarkan shot.
- Action/Description of shot, merupakan kolom yang digunakan untuk mengisi deskripsi adegan setiap shot.
- Camera angle, diisi dengan posisi kamera yang digunakan pada shot tersebut. Contohnya seperti MCU (Medium Close-Up), OSS (Over Shoulder Shot), dll.
- Camera movement, diisi dengan pergerakan kamera yang digunakan pada shot tersebut. Contohnya seperti dolly in, dolly out, panning right, panning left, dll.
- Equipment, merupakan daftar peralatan yang digunakan untuk syuting. Seperti jenis kamera, lensa, dan tripod.
- Sound, merupakan suara apa saja yang ada di dalam adegan tersebut. Jika menggunakan voice over tulis saja keterangannya.
- Duration, merupakan perkiraan durasi shot saat berlangsung.
- Notes, diisi jika ada catatan khusus untuk cameraman atau kru lainnya.