
Pilihan karir yang semakin luas kerap membuat para pencari kerja sering kebingungan dalam menentukan tempat untuk berlabuh; startup atau corporate? Ini dia pertanyaan yang kerap membayangi benak milenial atau fresh graduate saat akan memilih pekerjaan pertamanya. Tak perlu ragu dan gundah, kali ini kami akan membahas secara detail perbedaan startup vs corporate. Silakan disimak!
1. Budaya Kerja

Ilustrasi lingkungan kerja di dunia startup (sumber: pexels.com)
Perusahaan besar yang sudah berdiri lama pada umumnya sudah memiliki budaya kerja dan birokrasinya sendiri. Hirarki perusahaan sudah terbentuk dengan jelas yang menentukan struktur organisasi dari karyawan dengan tanggung jawab dan pola manajemennya masing-masing.
Struktur inilah yang kemudian menjadi batasan dan kerangka penentu jalannya komunikasi antara para atasan dan karyawannya. Begitu pula dengan sikap dan perilaku yang mesti diperhatikan dalam menjalankan pekerjaan agar sesuai dengan kerangka dan budaya yang telah ada.
Berbeda jauh dengan budaya corporate yang cenderung lebih kaku, startup biasanya memiliki lingkungan kerja yang lebih fleksibel. Batasan berupa jabatan dan tanggung jawab pekerjaan yang tidak terlalu mencolok menghasilkan gaya komunikasi yang lebih santai antara atasan dan karyawan.
Terjalinnya komunikasi dua arah juga turut memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk dapat mengemukakan pendapatnya dengan lebih bebas. Inovasi dan kreativitas individual merupakan emas yang sangat bernilai di dunia startup.
2. Waktu Kerja

Sumber: pexels.com
Perbedaan antara startup vs corporate yang paling mencolok bisa dibilang ada pada waktu kerjanya. Dengan birokrasi yang ada di perusahaan corporate, aturan waktu kerja telah ditentukan secara mendetail dengan peraturan yang mesti dipatuhi oleh setiap karyawan.
Contohnya untuk jam kerja di sebuah perusahaan corporate pada umumnya dimulai pada pukul 8 atau 9 pagi hingga 5 sore. Konsekuensi dari keterlambatan yang akan didapatkan oleh karyawan adalah dengan pemotongan gaji atau uang makan.
Sementara di startup, waktu kerja yang ada biasanya jauh lebih fleksibel atau lebih dikenal dengan istilah “flexible working hours”. Artinya jam kerja setiap karyawan tidak melulu harus masuk pada pukul 8 atau 9 dan selesai pukul 5. Dengan mengedepankan konsep goal-oriented, kamu dapat bekerja dengan lebih bebas tanpa terikat waktu, selama target yang diinginkan bisa tercapai.
3. Tempat Kerja

Ruang kerja terbuka yang menjadi ciri khas startup (sumber: pexels.com)
Lanjut lagi ke perbedaan startup vs corporate berikutnya, yaitu pada tempat kerja. Budaya yang dibangung di lingkungan corporate juga banyak dipengaruhi dari tempat kerjanya sendiri. Gedung mewah yang menjulang tinggi dengan ruang kerja berbataskan sekat-sekat merupakan ciri khas tempat kerja corporate.
Kalau untuk startup sendiri, konsep open space kerap dipakai untuk membuat tempat kerja yang lebih terbuka dan juga nyaman. Beberapa startup juga banyak yang memanfaatkan coworking space sebagai tempat kerja yang lebih fleksibel dan nyaman bagi para karyawannya.