
Umpan yang sama nggak bakal bisa dipakai untuk memancing ikan yang sama. Pernah dengar ungkapan itu? Dan tahukah kamu, ternyata peraturan yang sama juga berlaku di dunia marketing, lho, guys. Nah, di sinilah kenapa penting banget bagi pelaku bisnis mengenali suhu pasar atau temperatur market, GenKs.
Tapi apa, sih, yang dimaksud dengan temperatur market itu, guys? Kenapa kita harus mengetahui market temperature kalau ingin sukses berbisnis?
Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang temperatur market, jenis dan cara mengoptimalkannya agar usaha yang kamu jalani bisa semakin maju:
Apa Itu Temperatur Market?
Temperatur market merupakan istilah yang digunakan untuk memudahkanmu memetakan target market, karena nggak semua siap melakukan pembelian pada produk yang kamu tawarkan. Mereka harus dikenalkan dulu, lalu digiring tahap demi tahap hingga dari target berubah menjadi prospek, kemudian jadi pembeli.
Umumnya, temperatur market ini dikelompokkan ke dalam tiga jenis, yakni cold market, warm market dan hot market, GenKs. Masing-masing jenisnya punya pengertian dan strategi yang berbeda.
-
Cold Market

Sumber Gambar : westend61.de
Cold market, seperti namanya, adalah pasar yang dingin alias mereka yang sama sekali belum tahu dan kenal brand maupun produkmu, misalnya orang-orang yang belum nge-follow akun medsos kamu. Atau pun mereka yang sama sekali nggak pernah dengar tentang brand-mu sedikit pun.
Untuk menaklukkan market dingin, branding menjadi kuncinya. Bagi-bagi promo, giveaway, voucher diskon dan endorse, bisa membantumu menggiring para cold market menjadi warm market.
-
Warm Market

Sumber Gambar : hipwee.com
Orang-orang yang sudah tahu dan kenal brand-mu, tapi masih belum memutuskan menggunakan produk atau jasa yang kamu tawarin, mereka disebut dengan istilah warm market, guys.
Contoh dari warm market adalah para followers atau subscriber di akun media sosial kita yang belum membeli atau menggunakan produk atau jasa kita. Konsumen di daftar WhatsApp atau email, data Facebook Pixel yang belum melakukan pembelian juga bisa disebut dengan istilah warm market.
Jika ingin meyakinkan warm market dan mengubah mereka menjadi hot market, kamu bisa langsung menunjukkan kelebihan yang dimiliki produk atau jasamu dari produk atau jasa yang ada di luar sana, guys. Jangan lupa berikan penawaran menarik agar mereka mau membeli dan memakai produk atau jasa dari kita, ya.
-
Hot Market

Sumber Gambar : klang.parade.com.my
Nah, kalau yang ini adalah istilah untuk orang-orang yang sudah tahu dan kenal banget dengan brand-mu serta sudah menggunakan produk atau jasa yang kamu tawarkan, guys. Contoh dari hot market, yaitu konsumen kita, baik yang baru maupun pelanggan setia, reseller, dropshipper dan affiliate.
Eits, tapi jangan salah, lho, GenKs, meski mereka sudah jadi hot market kita, ternyata tugasmu belum berakhir jika masih ingin membuat mereka membeli lagi dan bahkan ikutan mempromosikan brand kita ke orang lain.
Langkah yang kamu ambil di sini sangat menentukan apakah mereka akan terus membeli dari tokomu atau malah beralih. Strategi up selling, cross selling dan down selling bisa dilakukan untuk mendorong mereka terus berbelanja.
Mengajak mereka menjadi reseller, dropshipper atau affiliate juga bisa mengoptimalkan hot market yang kamu miliki sekarang. Tawarkan keuntungan atau bonus agar mereka tertarik. Selain itu, pastikan kamu juga membangun hubungan jangka panjang dengan mereka.
Itulah hal-hal penting yang harus kamu ketahui tentang temperatur market dan strategi untuk mengoptimalkannya dalam bisnis. Selamat mencoba, ya, GenKs!