
TikTok, kita semua tahu, adalah satu platform medsos yang paling populer saat ini. Dan emang bener, kan, GenKs, sekarang siapa, sih, yang nggak pernah bikin atau seenggaknya nonton video TikTok? Nah, setelah popularitas TikTok meroket, pesaingnya, Instagram ‘ikut-ikutan’ merilis fitur baru yang nggak jauh beda dengan TikTok, namanya Instagram Reels. Kemiripan yang begitu mencolok dari kedua platform ini pada akhirnya bikin kita bertanya-tanya, apa TikTok dan Reels itu nggak punya perbedaan? Termasuk pertanyaan, gimana cara terbaik untuk memanfaatkannya dalam marketing. Nah, untuk menjawab rasa penasaranmu, simak terus artikel ini, GenKs!
TikTok vs Reels untuk Marketing
-
Panjang Video

Sumber Gambar : rebelmouse.io
Salah satu perbedaan paling jelas dari Instagram Reels dan TikTok adalah durasi videonya. Kalau di TikTok, user bisa merekam video hingga 60 detik, sementara di Reels kamu cuma bisa bikin video dengan durasi maksimal 30 detik. Tergantung dari konten video seperti apa yang mau kamu buat. Ada kalanya strategi marketing dalam bisnis lebih efektif dengan video singkat, atau pun sebaliknya.
-
Fitur Editing

Sumber Gambar : howtogeek.com
Well, overall, filter dan efek di TikTok jauh lebih banyak daripada Instagram Reels. Tapi bukan nggak mungkin Instagram akan menambah opsi filter mereka di masa yang akan datang, Genks. Untuk sementara, setiap platform tercipta dengan keunikannya sendiri.
Opsi efek di TikTok memungkinkan user menciptakan konten-konten kreatif dan komedi. Sedangkan filter dengan pilihan yang terbatas di Reels bisa menghasilkan konten yang lebih estetik dengan tampilan yang bersih, guys.
-
Algoritma TikTok vs Reels

Sumber Gambar : viebly.com
Kalo ngomongin algoritmanya Instagram Reels mungkin kamu melihat seperti kumpulan konten tanpa batas, ya, GenKs. Sebaliknya TokTok, secara khusus mendesain halaman For You atau yang lebih umum disebut FYP, di mana setiap user akan mendapatkan rekomendasi konten mereka sendiri. Rekomendasi itu dibuat berdasarkan pada interaksi pengguna, seperti jenis video seperti apa yang mereka sukai, bagikan atau komentari; informasi video, seperti caption, hashtag dan sound video yang kita pilih untuk konten; pengaturan perangkat dan akun, seperti pilihan bahasa, negara asal dan juga berbagai informasi lainnya.
Nah, algoritma TikTok kemudian memproses semua faktor tersebut dan menimbangnya sesuai dengan kepentingan bagi user.
Tapi terlepas dari yang namanya algoritma, baik TikTok maupun Instagram Reels sama-sama bisa bermanfaat bagi bisnismu, kok, GenKs.
-
Demografis

Sumber Gambar : yourfreetemplates.com
Perbedaan TikTok vs Reels selanjutnya terletak pada demografi dari kedua platform, mengingat user Instagram adalah orang-orang yang lebih dewasa dari pengguna TikTok.
Menurut data Statista, terhitung sejak Januari 2021, sebanyak 33,1% pengguna Instagram berusia 25-34 tahun dan sebanyak 22,8% berusia 18-24 tahun. Selain itu, disebutkan juga, lebih dari setengah audiens di Instagram adalah wanita.
Dan TikTok, meski mayoritas audiensnya adalah perempuan, tapi ternyata ada sedikit perbedaan dilihat dari usia usernya, di mana sebanyak 60% pengguna mereka berusia antara rentang 16-24 tahun dan sebanyak 26% berusia antara 25-44 tahun.
-
Analytics

Sumber Gambar : ibytedtos.com
TikTok punya konten bawaan dan audience analytics, tapi itu semua hanya untuk user akun Pro saja. Analitik pengguna dibagi jadi beberapa bagian, yakni overview, konten dan follower. Untuk pemilik bisnis, data-data seperti, total waktu menonton, rata-rata waktu menonton, persentase penayangan berdasarkan negara serta persentase penayangan berdasarkan cara pengguna menemukan video-videomu, bisa sangat berguna. Kamu bahkan bisa melihat suara dan video mana saja yang ditonton followermu dalam sepekan terakhir untuk lebih memahami jenis konten kayak gimana sih, yang mereka tonton selain konten video buatanmu. Berbeda dengan Reels, satu-satunya analitik yang disediakan Instagram cuma likes, comments dan share. Dan untuk yang punya akun bisnis, kamu akan dapetin beberapa analitik dasar lainnya.
So, menurutmu, TikTok vs Reels untuk marketing, manakah yang paling bagus?