
Kamu pernah dengar tentang Marie Kondo, GenK? Jika kamu pernah dengar tapi tidak tahu benar siapa dia, kami sarankan kamu mengenalnya segera, GenK. Karena Marie mengajarkan kita tentang merelakan supaya mendapat kebahagiaan. Eh, jangan galau dulu. Ini bukan tentang cinta kok!
Siapa Marie Kondo?

Marie Kondo (Sumber: goodhousekeeping.com)
Dalam beberapa bulan terakhir, nama Marie Kondo sering disebut-sebut di berbagai media. Bagi kamu yang belum tahu, ia adalah seorang konsultan bersih-bersih rumah asal Jepang yang membantu kliennya memilih dan membuang barang-barang yang sudah tidak “membawa kebahagiaan” dalam hidup. Ia juga memperkenalkan metode KonMari, yang menjadi prinsip bersih-bersihnya dan telah berhasil mengubah rumah para klien yang berantakan menjadi tempat yang lebih nyaman untuk dihuni.
Kalau kamu bertanya apa arti dari KonMari, sebenarnya tidak ada arti khusus di dalamnya. KonMari hanya diambil dari singkatan nama Marie Kondo. Mungkin biar lebih mudah diingat ya, atau memang narsis saja? 😂
Nama Marie Kondo ternyata semakin populer ketika metodenya diangkat ke dalam sebuah channel streaming yang juga sedang naik daun. Alhasil, metodenya ditonton oleh jutaan mata di seluruh dunia. Saking terkenalnya, metode KonMari itu telah membawa Marie sampai ke Jerman dan Britania Raya lewat buku The Life-changing of Tidying Up yang terjual lebih dari 5 juta kopi di seluruh dunia.

The Life-changing of Tidying Up (Sumber:eliseblaha.typepad.com)
Marie Kondo Mengajarkan Kita Merelakan Supaya Lebih Bahagia
Beberapa orang yang tergolong sentimental, senang menyimpan memori dalam suatu benda. Alhasil, mereka akan menyimpan barang-barang tersebut karena mengingatkan mereka pada kenangan yang indah.
Mari jujur pada diri sendiri, kamu termasuk orang yang senang menyimpan benda atau tidak? 😏
Tiket nonton bersama gebetan yang kamu simpan lama-lama menumpuk di rak buku, buket bunga sewaktu wisuda telah mengering di pojok kamarmu, atau benda-benda lainnya yang tidak lagi berfungsi tapi masih kamu simpan. Secara tidak langsung kamu telah menimbun sampah di dalam rumahmu.
Nah, Marie Kondo mengajarkan kita untuk merelakan barang-barang itu untuk ‘pergi’ dari rumahmu, GenK. Selain membuat ruanganmu semakin sempit, barang-barang tersebut tidak lagi membawa kebahagiaan untukmu karena tidak lagi berfungsi. Lagi pula, kenangan indah bisa selalu kita ingat kok dalam pikiran.
Prinsip Utama Metode KonMari

Metode KonMari (Sumber: harpersbazaar.co.id)
Membersihkan rumah berdasarkan metode KonMari, dipercaya bisa membawa kebahagiaan. Nah, kamu termasuk orang yang suka beberes rumah tidak? Kami tahu kok rasanya berat untuk mulai bersih-bersih. Belum apa-apa sudah malas duluan.
Selain tekad dan komitmen, diperlukan tujuan yang jelas ketika kamu ingin memulai bersih-bersih ala KonMari ini. Tanpa basa-basi, yuk pelajari prinsip utamanya. 😉
1. Berkomitmen pada Diri Sendiri untuk Merapikan Semuanya
Jangan anggap enteng komitmen. Jika kamu belum siap untuk merapikan seluruh isi rumahmu, lebih baik tumbuhkan lagi niatmu karena beres-beres sesungguhnya susah untuk dilakukan. Kamu perlu fokus untuk menentukan mana barang yang masih membawa kebahagiaan untukmu dan mana yang tidak.
Lewat metode KonMari, kamu diajak untuk membereskan seluruh rumah, bukan hanya satu ruangan. Hal ini tentunya akan menguras banyak energi dan waktu. Sehingga lebih baik mempersiapkan hari khusus ya, GenK.
Rumah tidak akan bersih maksimal jika kamu merapikannya setengah hati. Intinya, saat aktivitas berbenah sudah dimulai, kamu harus memutuskan untuk mulai membuang barangmu dan berpikir di mana akan menyimpan barang yang tersisa.
2. Pikirkan gaya hidup ideal yang kamu dambakan
Dengan memiliki mimpi dan tujuan tentang hidup ideal, kamu jadi semakin termotivasi untuk mewujudkannya. Hal ini perlu ditentukan sebelum kamu membuang barang-barangmu. Semakin konkret tujuannya, semakin baik.
Misal, kamu menginginkan hidup minimalis yang teduh dan asri. Maka kamu akan mulai membuang barang yang dirasa terlalu berlebihan dan tidak menciptakan suasana yang teduh. Intinya, semakin kamu bisa membayangkan visualisasinya, akan semakin baik.