
Copywriter adalah seseorang yang menulis teks untuk mempromosikan produk dan jasa dari klien atau perusahaan di tempatnya bekerja. Dengan kata lain, copywriter adalah salesman dalam huruf. Seorang copywriter harus memahami teknik dan tips membuat copywriting untuk menarik pelanggan di antara banyaknya pesaing di luar sana. Menulis memang mudah, tapi membuat tulisan yang menarik membutuhkan strategi khusus. Sebenarnya siapapun bisa mempelajari teknik ini, entah itu orang awam sampai profesional. Jika ilmu berupa teori-teori sudah didapatkan, sekarang saatnya mengembangkan dan mengasah skill copywriting-mu deh!
Tips Membuat Copywriting
Permintaan klien atau perusahaan untuk terus membuat konten akan selalu ada setiap harinya. Pastikan kamu konsisten untuk menghasilkan copy yang berkualitas. Namun, apa jadinya kalau writer’s block sedang melanda? Apabila kamu ingin terhindar dari rasa jenuh membuat copy, kamu sudah berada di artikel yang tepat. Yap, di artikel kali ini kami akan membagikan tips membuat copywriting supaya tulisanmu lebih menjual. Mari disimak sama-sama!
1. Lakukan Riset Mendalam

Ilustrasi riset dengan membaca buku (Sumber: unsplash.com)
Untuk dapat membuat copywriting dan advertising yang hebat dibutuhkan penelitian secara mendalam dengan banyak referensi. David Ogilvy yang diagung-agungkan sebagai ‘The Father of Advertising’ pernah berkata, “Stuff your conscious mind with information”. Dengan melakukan riset, informasi-informasi baru akan datang dengan sendirinya sehingga muncul banyak ide untuk dituliskan. Mulailah dengan membaca karya penulis favoritmu dan pelajari bagaimana cara mereka berpikir. Riset mendalam merupakan obat paling ampuh agar terbebas dari writer’s block yang menjengkelkan.
2. Pahami Target Audience

Ilustrasi memahami target audiens (Sumber: unsplash.com)
Tips membuat copywriting yang berikutnya adalah dengan memahami target audience dari klien atau perusahaan tempatmu bekerja. Adanya pengelompokan target audience sangat membantumu untuk membuat copy yang tepat dan spesifik. Misalnya kamu menjual parfum untuk laki-laki, tapi ini belum spesifik. Coba tentukan untuk usia berapa dan bagaimana socio-economics status (SES) orang tersebut. Semakin spesifik, maka pesan yang ingin kamu sampaikan kepada audiens pun terasa lebih personal.
3. Perkuat Branding dengan USP

Ilustrasi USP atau Unique Selling Point (Sumber: youthgroupgames.com.au)
Setiap penulis dan setiap brand memiliki ciri khas masing-masing yang dikenal dengan istilah unique selling point (USP). Buat kamu yang belum tahu, unique selling point adalah istilah pemasaran yang mengacu pada fitur unik yang nggak dimiliki pesaing lainnya. Kamu dapat mengandalkan USP sebagai pembeda saat bersaing di pangsa pasar yang lebih besar. Hal-hal yang termasuk ke dalam USP adalah gaya, pemilihan kata, dan value yang dapat ditonjolkan dalam copy. Nggak lupa cari korelasinya dengan kebutuhan target audience dari klien atau perusahaanmu.