
Kerugian, luka dan duka mendalam, baik secara fisik maupun psikis, pasti dialami para korban bencana. Bukan hanya pada korban-korban bencana alam, namun trauma juga rentan dialami para korban pelecehan, kekerasan serta kejahatan. Jika trauma dibiarkan berlarut-larut tanpa penanganan, bukan tidak mungkin hal itu dapat mengganggu kehidupan dan masa depan si korban. Itulah mengapa trauma healing sangat diperlukan. Dengan terapi trauma atau pemulihan trauma pasca suatu kejadian, diharapkan korban bisa melanjutkan hidup mereka dengan normal. Apa saja, sih, jenis-jenis trauma healing yang perlu diketahui? Yuk, simak ulasannya:
1. Eye Movement Desensitization and Reprocessing (EMDR)

sumber: tavistocktherapycentre.co.uk
Awalnya, EMDR dirancang untuk membantu mengatasi distres akibat adanya pengalaman atau ingatan yang bikin trauma. Namun kini EMDR menjadi bagian dari perawatan psikoterapi yang berkaitan dengan trauma healing.
Dalam prosesnya, peserta terapi EMDR akan diminta memusatkan perhatian mereka pada segala hal yang mengganggu emosi. Dalam jangka waktu yang singkat mereka hanya fokus pada hal tersebut sembari memperhatikan stimulus eksternal.
Biasanya, stimulus eksternal yang digunakan adalah gerakan jari tangan. Dan peserta harus mengikuti gerakan terapis dengan bola mata. Akan tetapi sebenarnya ada banyak stimulus eksternal lain yang digunakan dalam sesi terapi EMDR, kok. Seperti suara atau pun sentuhan tangan (tapping).
2. Latihan Relaksasi atau Meditasi sebagai Obat Trauma

sumber: porch.com
Ada juga bentuk terapi healing lain yang terbilang cukup mudah dilakukan, kok, yakni latihan meditasi dan relaksasi. Melalui latihan ini kamu akan dibuat menjadi semakin rileks sehingga ketegangan maupun stres bisa berkurang. Lakukan latihan relaksasi dan meditasi secara rutin untuk mengusir beban pikiran negatif jauh-jauh dari hidupmu.