
Lengkuas vs jahe atau juga buaya vs aligator, tentunya bagi sebagian orang awam, keduanya dapat dikatakan satu objek yang sama. Tapi pada kenyataannya, kedua objek tersebut adalah 2 hal yang berbeda. Bahkan dari namanya pun juga sudah beda, kan? Nah berbicara masalah perbedaan, apakah font dan typeface juga sama?
Seperti yang disebutkan di atas, bagi orang-orang umum, font dan typeface dapat diartikan atau disebut sebuah objek yang sama, tapi pada kenyataannya kedua itu berbeda. Secara general, keduanya memang dirasa kembar identik, tapi keduanya memiliki fungsi dan variasi gaya yang berbeda. Nah, bagi yang ingin tahu lebih lengkap, kamu bisa membaca artikel berikut.
Apa Itu Typeface?

Sumber Gambar : Pinterest
Yang disebut dengan nama typeface ini merupakan sekumpulan karakter alfabet dengan desain dan fitur yang mempunyai ciri khas tertentu. Ciri khas yang dimaksud mulai dari desain atau bentuk setiap fontnya, ketebalan, ukuran dan rata-rata digunakan untuk mempertegas sebuah kata, kalimat atau tulisan.
Memang sekilas typeface ini mirip dengan apa yang dikenal dengan istilah font, tapi karakteristik yang diperlihatkan typeface menjadikannya pembeda. Rata-rata, typeface ini digunakan untuk membuat logogram atau logotype. Contoh dari typeface antara lain Serif typefaces, Bodoni, Garamond, Didot, Chiller, Outlaw dan lain sebagainya.
Apa Itu Font?

Sumber Gambar : blogspot.com
Sedangkan apa yang kita kenal dengan istilah font ini merupakan sekumpulan karakter yang lebih spesifik. Hampir sama dengan typeface, font juga memiliki ukuran dan bentuk yang lebih beragam, termasuk penambahan angka yang detail.
Font juga dapat dikatakan merupakan ‘keluarga’ dari typeface tapi lebih detail lagi karena memiliki karakter lebih lengkap, seperti lebar, bobot, ukuran sampai dengan gayanya (thin, regular, italic, light, bold dan lainnya). Hanya saja, nggak semua font ini bisa disebut typeface karena ada jenis-jenis tertentu yang beda, seperti salah satunya adalah Dingbat.
Perbedaan Typeface dan Font

Sumber Gambar : adhibagus.com
1. Ukuran
Pada umumnya, font mempunyai banyak ragam gaya, termasuk juga dengan ukuran, sedangkan untuk typeface hanya memiliki satu bentuk saja. Contohnya, kalau di font ada Garamond dengan ukuran mulai dari yang terkecil sampai terbesar, justru di typeface hanya ada satu ukuran saja, 16pt misalnya dan sebagainya.
2. Berat atau Bobot
Yang dimaksud dengan bobot itu adalah jenis dan tampilan karakter yang diperlihatkan. Jika font mempunyai bentuk, gaya dan ukuran berbeda, maka bobotnya pun nggak sama apabila dibandingkan dengan yang dipunyai typeface. Contohnya, di font ada Helvetica Neue 12pt light akan berbeda bobotnya dengan di typeface Helvetica Neue 12pt bold.
3. Lebar Bentuk Huruf
Seperti yang sudah disinggung di atas, ada perbedaan bentuk ketebalan atau lebar dari setiap karakter di font dan typeface. Memang desainer bisa memakai font untuk membuat sebuah logo, tapi kalau ingin lebih berkarakter dan khusus, maka typeface merupakan pilihan yang lebih tepat. Dengan menggunakan typeface, maka akan ada banyak space pada setiap kata, sedangkan di font, rata-rata sama lebarnya.
Kesimpulan

Sumber Gambar : Pinterest
Jika dipakai untuk mengetik biasa untuk membuat artikel contohnya, mungkin nggak akan terlihat banget perbedaan antara typeface dan font ini. Tapi ketika sudah masuk ke dunia desain, maka kedua jenis ini akan memperlihatkan perbedaannya masing-masing. Hasil akhir dari desainnya itulah yang nanti akan menjawab perbedaan antara font dan typeface.
So, ketika ingin membuatkan desain ke desainer, jangan asal nyebut “mau pake font ini” karena bisa jadi yang kamu maksud itu adalah typeface dan sang desainer akan salah dalam mengartikannya.