Fotografi

Mengenal Seluk Beluk Video Transition

Video transition adalah inti dari mengedit video dan gambar bergerak. Video transition nama lainnya adalah efek transisi, cara ini digunakan untuk pindah dari gambar ke gambar lainnya. Transisi dalam video ada yang modelnya simpel, tapi ada juga yang rumit. Untuk menjadi videografer dan pembuat film, penting mempelajari apa saja jenis video transition. Ini dia jenis-jenis video transition:

1. Fades

Sumber Gambar : pexels.com

Fades adalah efek mengubah gambar dari gelap ke terang atau sebaliknya. Karena itu, transisi fades ini bisa dibagi menjadi 2 yaitu fade in dan fade out:

  • Fade In: transisi singkat dari gelap menjadi terlihat gambarnya. Gunanya adalah untuk memberi waktu pada penonton untuk melihat dan memahami sebuah gambar. Transisi Fade In seringkali digunakan untuk memulai sebuah film atau adegan. 
  • Fade Out: ini adalah kebalikan dari gade in, di mana gambar dimulai dengan cerah lalu berubah menjadi menggelap atau menghilang. Biasanya efek ini digunakan untuk memberi penonton info tentang perbedaan waktu dalam adegan. Sering juga digunakan untuk mengakhiri sebuah adegan. 

2. Wash Out

Transisi wash out disebut huga dengan flash fade atau fade to white. Sebenarnya ini sama persis dengan fade out, transisi dari ada gambar ke gambar yang menghilang. Hanya saja bedanya kalau fade out menghilang ke warna hitam, sedangkan wash out menghilang menjadi warna putih. 

3. Dissolve

Video Transition

Sumber Gambar : pexels.com

Dissolve adalah transisi video dari satu gambar ke gambar lain yang benar-benar berbeda. Misalnya dari yang berlatar kuning ke latar biru, dengan obyek di gambar yang berbeda pula. Meski gambarnya berbeda drastis, tapi efek transisi dissolve harus terlihat halus. Biasanya dissolve digunakan untuk menandakan perubahan waktu atau perubahan tempat.

Ada 2 jenis dissolve, yaitu cross dissolve dan ripple dissolve:

  • Cross dissolve: merupakan kombinasi antara fade in dan fade out, cross dissolve pelan-pelan mengganti satu gambar dengan gambar yang lain. Transisi ini sering digunakan untuk pergantian waktu atau lokasi.
  • Ripple Dissolve: paling cocok untuk membedakan adegan mimpi dan kenyataan karena menggunakan filter bernama Ripple. Jadi saat transisi ada efek gambar yang agak kabur dan berubah bentuk sedikit. Jadi penonton bisa tahu pasti mana yang mimpi dan mana yang bukan.

4. Cut

Dibandingkan dengan ketiga teknik di atas, teknik cut adalah yang paling terlihat bedanya, sengaja dibuat tidak mulus. Dibandingkan transisi, cut lebih cocok disebut sebagai teknik penyutradaraan. Ada 2 jenis cut yaitu jump cut dan cutaway:

  • Jump cut: ini adalah transisi di mana objek di dalam gambar seperti jump, melompat dari satu sisi ke sisi lain. Misalnya dari yang awalnya jauh lalu tiba-tiba mendekat. Efek ini sering digunakan di film horor, tapi sering juga digunakan di jenis video lainnya. 
  • Cutaway: Ini adalah transisi dari gambar penuh ke obyek kedua yang ada di gambar penuh tapi dizoom supaya fokus ke objek kedua tersebut. Misalnya di gambar awal diperlihatkan taman dengan bunga warna-warni, lalu langsung pindah fokus ke bunga warna merah yang merupakan bagian dari taman. 

5. Wipe

Video Transition

Sumber Gambar : pexels.com

Ini adalah transisi yang menggunakan bentuk untuk membedakan adegan, entah pindah lokasi atau berganti waktu. Bentuknya bisa berupa lingkaran yang bergerak searah jarum jam. Bisa juga berupa lingkaran yang berubah dari kecil ke besar lalu akhirnya mengganti adegan seluruhnya.

About author

Related posts
Fotografi

Dari Pemula hingga Pro: Tips Fotografi Penting untuk Pemula

Fotografi

Apa Itu Blue Hour Photography dan Apa Saja yang Dibutuhkan untuk Membuatnya?

Fotografi

Apa itu Strobist dalam Fotografi? Teknik Pencahayaan agar Tampak Lebih Cerah

Fotografi

Menggali Keindahan Tersembunyi Melalui Street Fotografi