Dengan attention span yang makin pendek, tantangan penulis untuk membuat tulisan yang menarik makin besar. Bagaimana caranya membuat pembaca tetap membaca tulisan sampai habis? Di sinilah dibutuhkan teknik copywriting slippery side, agar pembaca tertarik saat membaca judul dan tetap membaca sampai Call to Action (CTA) yang ada di akhir artikel. Jadi bagaimana sih cara menggunakan teknik slippery side?
Slippery slide dalam penulisan adalah teknik menjalin dengan baik mulai dari judul, isi artikel hingga ke akhir artikel dengan baik. Jadi orang akan merasa tidak bisa berhenti membaca dan prosesnya berjalan dengan mulus, bukan membaca karena terpaksa.
Dalam konsep slippery side, ada pola yang harus dipenuhi, yaitu:
Harus sangat kuat karena inilah yang pertama dilihat pembaca. Kalau tidak menarik perhatian, maka pembaca tidak akan meneruskan membaca. Headline yang kuat membuat pembaca lanjut ke sub judul.
Harus berisi informasi tambahan yang berhubungan dengan judul. Sub judul juga harus menarik supaya pembaca ingin tahu apa yang ada di bawah sub judul.
Kalimat pertama di artikel kita, yang diikuti oleh kalimat-kalimat berikutnya. Setiap kalimat harus saling berhubungan supaya menarik dibaca.
Inti dari artikel yang ditulis. Bagian artikel ini harus ada isinya yang berkualitas dan membuat pembaca ingin membaca sampai habis.
Bagian akhir artikel ini berisi CTA. Kalau pembaca sampai di tahap ini, maka mereka sudah membaca semua bagian artikel, sehingga teknik slippery side bisa dikatakan sukses!
Sebenarnya, konsep slippery side bukanlah hal baru, karena sejak dulu artikel memang harus menarik agar orang membacanya hingga selesai. Slippery side dikemas lebih modern dan sesuai dengan tren masa kini di mana banyak orang sudah tak bisa berlama-lama membaca sebuah konten.
Lalu bagaimana cara menulis dengan slippery side? Ini dia beberapa tips yang bisa dicoba:
Menulis headline yang menarik itu susah-susah gampang. Jadi untuk menemukan yang paling menarik, bisa buat beberapa headline dulu. Setelah itu, pilih mana yang paling menarik dan gunakan pilihan terbaikmu.
Selain headline, kalimat pembuka juga harus kuat dan menarik agar pembaca tidak berhenti membaca padahal baru berada di kalimat pertama. Orang harus tahu apa yang kita tawarkan sejak kalimat pertama ini.
Berhubung attention span makin pendek, jadi orang kurang tertarik dengan kalimat panjang. Sebaiknya gunakan kalimat yang pendek-pendek saja jadi cepat dibaca. Meski begitu, kalimat pendek tetap harus saling berhubungan satu sama lain. Pastikan menulis kalimat pendek yang tidak kaku dan saling berhubungan dengan kalimat berikutnya.
Di bagian akhir, penting untuk membuat kesimpulan. Orang akan kembali mengingat apa isi artikel ini kalau di akhir disebutkan lagi. Kebanyakan orang akan mengingat hal terakhir yang mereka baca. Jadi masukkan isi terpenting artikel di bagian akhir.
Terakhir, jangan lupa masukkan CTA di akhir artikel, karena ini adalah tujuan penulisan artikel tersebut. Buat CTA yang mulus dan nyaman dibaca, jadi tidak terputus dari headline dan isi artikel, semuanya terhubung dengan baik.
Sekarang ini, kita mungkin sudah sangat jarang menggunakan kata mesin pencari. Jika disinggung mesin pencari…
Popularitas keluarga paling kontroversial sejagat Hollywood ini sepertinya tak perlu dipertanyak lagi. Lalu, siapakah keluarga…
Apakah kamu pernah mendengar tentang Gambling Disorder? Sebenarnya, Gambling Disorder merupakan sebuah dorongan atau perilaku…
Dari sekian banyak situs peninggalan bersejarah indah di dunia, manakah 7 Keajaiban Dunia berikut ini…
TikTok sudah menjadi salah satu media sosial yang sangat diminati oleh para netizen di seluruh…
Swiper jangan mencuri! Swiper jangan mencuri! Hayo, siapa yang ingin bernostalgia kembali ke masa kecil?…