GenK STORY

Moshi-Moshi Ramen, Sensasi Makan Ramen Bernuansa Jepang

Hello guys, kalian suka J-Pop? Atau suka budaya dan makanan Jepang? Ini nih ada restoran bernuansa Jepang yang patut kalian coba!

Moshi-Moshi Ramen adalah sebuah restoran bernuansa Jepang yang terletak di Jl. Kawi Atas No.10, Kota Malang dengan sajian ramen sebagai menu utamanya. Selain ramen, Moshi-Moshi Ramen juga menyajikan menu lain seperti donburi, bento, dan sushi.

Suasana-nya cozy, comfy, dan merupakan tipikal tempat makan yang membuat kita betah berlama-lama di sana. Lagu yang diputar kebanyakan adalah lagu genre pop Jepang.

Moshi-Moshi Ramen ada 2 cabang di Malang, keduanya berkonsep sama, hanya berbeda sedikit dari segi desain interior dan ukuran restoran-nya, bahkan menu dan rasa makanannya juga sama.

Terdapat 2 macam meja dan tempat duduk, yaitu meja dengan kursi yang saling berhadapan, cocok untuk makan bersama 2-4 orang, dan meja panjang dengan kursi menghadap ke jendela yang cocok untuk makan sendirian ataupun ingin makan sambil menikmati pemandangan luar.

Menariknya, konsep ini juga diterapkan di kebanyakan restoran ramen Jepang, lho. Konon katanya, orang Jepang memilih untuk menikmati ramen sendirian sehingga konsep meja dengan kursi yang tidak saling berhadapan ini sangat pas bagi mereka. Selain itu, di Jepang setiap mejanya juga bersekat sehingga benar-benar seperti tempat makan personal.

Kali ini saya akan melakukan review pada menu andalan mereka yaitu ramen. Saya melakukan kunjungan sebanyak 4 kali untuk mencicipi 3 jenis menu di sana, spesial untuk edisi food blogging kreativv ID. Saya melakukan 1 kali kunjungan mengulang menu yang sama karena menjadi favorit saya. Menu apakah itu? Hayo coba tebak, nanti saya bahas kok. Pastinya ada di antara 3 jenis menu yang saya cicipi. Hehehe.

Lanjut ke review #KulinerKreativv, Moshi-Moshi Ramen menawarkan menu ramen dengan rasa kuah dan topping yang beragam, pilihan mie-nya ada 2 yaitu white noodle/black noodle. Selain menu dari mereka, penikmat kuliner Moshi-Moshi Ramen juga dapat meracik ramen sendiri dengan memilih jenis mie, kuah, dan topping sesuai selera.

Pada kunjungan pertama saya, saya mencicipi Tori ramen. Tori ramen adalah ramen autentik dengan kuah kaldu ayam yang terbuat dari proses perebusan tulang ayam dalam waktu lama hingga tulang tersebut hancur.

Tori Ramen

Tori ramen dilengkapi dengan topping potongan daging ayam gulung yang terbuat dari 100% daging ayam asli, narutomaki, siomay rebus, sawi, dan potongan daun bawang. Aroma ramen yang menyengat menjadi daya tarik tersendiri bagi penggemar ramen autentik dengan kaldu ayam yang strong.

Langkah awal adalah saya mencicipi kuahnya terlebih dahulu tanpa dicampur dengan chilli flakes maupun kecap asin yang tersaji di setiap meja. Rasa kuahnya sedikit amis mengingat proses pembuatan kuahnya adalah dengan cara merebus tulang ayam hingga hancur sehingga sari-sari tulang ayamnya keluar.

Daging ayam gulungnya tidak banyak rasa namun memberikan keseimbangan tekstur sebagai teman makan mie ramen yang kenyal dan padat. Kulit siomay-nya lembut, isian dari siomay sedikit asin, ukuran siomay cukup kecil. Narutomaki yang disajikan di atas ramen memberikan warna dan tampilan menarik pada Tori ramen ini. Narutomaki bertekstur kenyal dengan rasa ikan menjadikan Tori ramen berciri khas ramen autentik Jepang.

Harga menu ini adalah Rp. 29.000,- dan termasuk lebih mahal dari beberapa menu ramen lainnya. Namun menu ini sangat direkomendasikan untuk penggemar ramen autentik yang memiliki karakter aroma kaldu strong, topping cukup banyak dan memuaskan, serta kuah ramen yang rich in taste namun tetap light.

Minuman yang saya pilih adalah ice green tea dengan harga Rp. 11.000,-. Rasanya segar, dapat juga request gula sedikit, atau gula dipisah sehingga dapat mengatur takaran gula sendiri. Aroma green tea-nya harum dan tidak terlalu strong. Minuman ini sangat cocok sebagai pendamping makan ramen yang gurih dan panas.

Chizu Ramen

Menu selanjutnya adalah Chizu ramen. Berbeda dengan Tori ramen, aroma dari Chizu ramen ini tidak terlalu menyengat. Rasa kuahnya creamy dan light. Citarasa keju yang ringan sangat cocok dengan topping sawi goreng tepung yang renyah dan tidak terlalu banyak rasa. Kombinasi kuah keju dengan topping ini menciptakan keseimbangan tekstur dan rasa yang nikmat serta balance.

Sayang sekali, sawi goreng crispy-nya masih sedikit berlumuran minyak dan memberikan kesan oily. Mie yang digunakan adalah jenis black noodle dan tidak dapat diganti dengan white noodle. Soft-boiled egg tidak ketinggalan sebagai pelengkap menu ini. Potongan daun bawang juga memberikan tekstur dan rasa yang segar saat menikmati Chizu ramen ini.

Chizu ramen adalah menu yang sudah saya pesan sebanyak 2 kali. Menu ini cocok untuk para penyuka rasa keju yang gurih dan sedikit asin. Harga Chizu ramen ini adalah Rp. 26.000,- saja. Minuman yang saya pesan tetap ice green tea sebagai teman makan Chizu ramen ini. Manisnya ice green tea sangat cocok juga dipadukan dengan Chizu ramen yang asin dan gurih.

Mad for Garlic

Menu terakhir yang akan saya review adalah Mad for Garlic. Ramen ini memiliki presentasi warna yang paling balance dari ketiga menu yang telah saya icipi. Kuah bening yang kecoklatan dengan rasa bawang yang cukup light terasa segar saat dinikmati. Aroma bawang tidak terlalu strong namun rasa dari bawangnya dapat ter-highlight dengan baik saat menyeruput kuahnya.

Topping yang disajikan antara lain adalah soft-boiled egg, siomay goreng, sawi rebus dan udang tempura. Udang tempura di Moshi-Moshi Ramen ini adalah topping favorit saya yang sangat direkomendasikan untuk teman makan ramen. Teksturnya yang crispy pada bagian luar dan lembut pada bagian dalam memberikan sensasi makan yang unik.

Udang tempura ini tidak terlalu banyak bumbu penyedap, rasanya hanya berasal dari tepung yang digoreng dan rasa asli dari daging udangnya sendiri. Daging udang berukuran cukup besar dan terasa sangat fresh. Meskipun rasanya sedikit hambar, udang tempura ini cocok dimakan bersamaan dengan ramen berkuah gurih seperti Mad for Garlic ini.

Kulit dari Siomay goreng sedikit lebih keras dibandingkan dengan siomay rebus, namun teksturnya sangat pas saat siomay goreng tercelup kuah garlic dan menciptakan tekstur soggy. Soft-boiled egg berperan cukup penting pada menu ini karena rasa creamy dari kuning telur sangat cocok dipadukan dengan kuah bening garlic pada ramen ini.

Sentuhan akhirnya adalah taburen wijen hitam yang membuat presentasi warna ramen ini menjadi yang teratas dari ketiga ramen yang telah saya review.

Kali ini minuman yang saya pesan sama seperti sebelumnya yaitu ice green tea, tetap segar dan cocok. Namun jika menginginkan keseimbangan rasa, kamu dapat memilih minuman yang lebih creamy seperti vanilla milkshake atau cream soda.

Overall, ramen di Moshi-Moshi Ramen ini termasuk makanan enak di Kota Malang dan wajib dicoba dari sederetan ramen lainnya. Hal yang menarik adalah mereka berusaha menciptakan menu dengan keseimbangan tekstur dan rasa.

Suasana restoran cocok sebagai tempat makan sendiri maupun kumpul bareng keluarga, teman, sahabat, atau orang-orang spesial lainnya. Semua harga belum include PPN. Sekian review dari saya, selamat mencoba 🙂

Linda Devina Wijaya

Hai! Nama saya Linda Devina Wijaya, biasa dipanggil Linda. Sejak kecil saya selalu mengamati dan diajarkan memasak oleh ibu, saya jadi memiliki hobi memasak. Dulu saat ayah saya masih ada, saya juga sering diajak kulineran di dalam kota maupun luar kota. Kuliner adalah hal yang sangat menarik bagi saya dan tertanam dalam benak saya. Selain kuliner, saya juga difasilitasi alat musik sejak saya kecil, namun saya dibiarkan lepas belajar secara otodidak. Saat itu fokus saya adalah gitar, namun itu juga tidak gagal membuat saya tertarik dengan bidang musik. Saya suka menyanyi, bermain gitar, mendengarkan musik pun suka. Selain kuliner dan musik, saya juga suka seni. Menurut saya, seni membuat hidup ini lebih ber "nyawa". Seni itu tanpa batas, dan tidak lekang oleh waktu. Sebagus apapun teknologi di masa mendatang, seni buatan manusia tetap tidak dapat dikalahkan makna dan jiwa nya dari si pembuat seni itu sendiri. Inilah yang disebut karya. Saya sangat mengapresiasi karya.

About author

Related posts
GenK STORY

Ini Dia Cerita Marie Thomas, Dokter Wanita Pertama di Indonesia

GenK STORY

Ini Dia Deretan Hacker Paling Jago dan Terkenal di Seluruh Dunia!

GenK STORY

Bukan Cuma Atlantis, Ini Dia Beberapa Kota Yang Tenggelam Dan Menggemparkan Dunia

GenK STORY

Ini Dia Tips Merawat Muka Anti Jerawatan!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *