Pernah menonton film dalam bentuk VHS atau DVD yang aspek rasionya 4:3? Kalau pernah, maka kamu punya pengalaman menonton apa yang disebut pan and scan. Tapi sebenarnya apa sih pan and scan itu dan apakah sekarang masih ada pand and scan di layanan streaming OTT dan TV digital?
Sumber : ex-astris-scientia.org
Pan and scan sebenarnya merupakan aspek rasio, dimensi dari visual yang kita lihat di perangkat kita. Kalau dulu hanya ada TV, sekarang kita bisa menonton di komputer, laptop, tablet dan HP. Gampangnya, gambar dengan rasio tertentu akan sulit dimuat di dalam layar TV yang bentuknya berbeda.
Pan and scan adalah proses menyesuaikan film layar lebar ke bingkai 4:3 atau proses membuat layar lebar bisa tampil di full screen yang ada di layar TV. Kalau masih punya TV tabung di rumah, aspek rasionya pasti 4:3, sedangkan layar jaman sekarang kebanyakan aspek rasionya 16:9 dan yang terbaru 16:10.
Berikut ini adalah beberapa karakteristik pan and scan:
Sumber : Pinterest
Saat TV pertama kali diperkenalkan, aspek rasionya adalah 1.33:1 atau lebih dikenal dengan 4:3. Baru di tahun 1950-an, layar lebar booming dengan hadirnya bioskop di mana-mana. Aspek rasionya antara 2.35:1 atau 1.85:1. Pengalaman menonton di layar lebar ini sensasinya berbeda dengan menonton TV di rumah.
Kemudian beberapa tahun kemudian, film mulai ditampilkan di TV. Kebanyakan film yang dirilis setelah tahun 1953 dibuat dengan aspek rasio lebar. Jadi untuk ditayangkan di TV 4:3, diperkenalkanlah pan and scan. Sebagai penonton, kita mungkin tidak paham dan bahkan tidak menyadari masalah pan and scan, tapi para sutradara dan pembuat film tidak suka proses ini.
Masalah utamanya adalah visual yang ada di layar lebar pasti terpotong begitu ditampilkan di TV 4:3. Jadi pesan yang ingin disampaikan sutradara, termasuk berbagai detail penting, bisa hilang begitu saja dan tidak dipahami penonton. Ini menjadi masalah selama bertahun-tahun hingga hadir LaserDisc yang bisa menampilkan film dengan aspek rasio sebenarnya. Tapi, tidak semua orang bisa memiliki LaserDisc.
Di akhir tahun 1990-an sampai awal 2000-an, kita memasuki era DVD. Menggunakan teknologi digital dan disket optikal, DVD menawarkan 2 pilihan aspek rasio, widescreen dan full screen. Jadi tak masalah apakah kita menonton di TV tabung 4:3 atau TV yang lebih modern dengan aspek rasio 16:9. Penonton bisa memilih sendiri mana visual yang mereka lebih suka.
DVD memahami bahwa dunia sudah mulai berubah, karena TV dengan aspek rasio 16:9 semakin populer. DVD tidak memaksa penonton untuk membeli TV baru, melainkan menyediakan opsi untuk keduanya, yang membuatnya lebih ramah bagi pengguna.
Sumber : cinepremiere.com.mx
Hari ini, sepertinya kita tidak lagi bermasalah dengan pan and scan. Kalaupun masih ada yang menggunakan TV tabung, tapi seharusnya sudah tidak sebanyak dulu. Sekarang hampir semua film dan konten video lain dihadirkan dengan aspek rasio 16:9, mengikuti perkembangan jaman dan gadget yang digunakan kebanyakan orang.
Sekarang ini, kita mungkin sudah sangat jarang menggunakan kata mesin pencari. Jika disinggung mesin pencari…
Popularitas keluarga paling kontroversial sejagat Hollywood ini sepertinya tak perlu dipertanyak lagi. Lalu, siapakah keluarga…
Apakah kamu pernah mendengar tentang Gambling Disorder? Sebenarnya, Gambling Disorder merupakan sebuah dorongan atau perilaku…
Dari sekian banyak situs peninggalan bersejarah indah di dunia, manakah 7 Keajaiban Dunia berikut ini…
TikTok sudah menjadi salah satu media sosial yang sangat diminati oleh para netizen di seluruh…
Swiper jangan mencuri! Swiper jangan mencuri! Hayo, siapa yang ingin bernostalgia kembali ke masa kecil?…