Dalam pemasaran, ada proses marketing dan retargeting. Keduanya penting untuk meningkatkan konversi website dan penjualan secara umum. Keduanya saling berhubungan tapi tetap berbeda. Apa saja sih bedanya retargeting vs marketing? Simak penjelasannya di bawah ini.
Apa Itu Retargeting?
Sumber : viralsolutions.net
Retargeting sering kali mengacu pada penempatan iklan online atau iklan display yang menargetkan konsumen yang sudah pernah berinteraksi dengan bisnis kita tanpa membeli. Misalnya ada pengunjung yang masuk ke website kita, klik produk, maka cookie akan disetel di browser mereka. Nah, perusahaan pun bisa menggunakan info ini untuk menargetkan ulang pengunjung ini menggunakan iklan, setelah mereka meninggalkan website.
Iklan yang dilihat pengunjung ini ditempatkan di platform pihak ketiga, misalnya di Google atau di Facebook. Cara ini memungkinkan pengunjung tadi melihat iklan perusahaan kita saat membuka website lain.
Apa Itu Marketing?
Sumber : Freepik
Sementara itu, marketing adalah proses berkreasi, berkomunikasi, menyampaikan dan menawarkan sesuatu pada konsumen, klien, dan partner. Marketing bisa dilakukan pada target audience yang sama sekali baru dan belum pernah mendengar tentang perusahaan kita, bisa juga dilakukan pada konsumen yang sudah pernah membeli produk atau menggunakan jasa kita.
Lalu ada juga istilah remarketing, yang sering tertukar dengan retargeting. Keduanya memang hampir sama, tapi sebenarnya berbeda. Retargeting ditujukan untuk audience yang belum pernah membeli produk atau menggunakan jasa kita, sementara marketing dan remarketing dilakukan ke konsumen baru maupun lama.
Kapan Harus Menerapkan Retargeting
Sumber : newsxtend.com.au
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, retargeting menyasar khusus pengunjung yang sudah berinteraksi dengan perusahaan kita, tapi belum pernah membeli. Gunakan strategi retargeting jika:
- Tujuan utama perusahaan ini adalah untuk menambah konsumen baru.
- Perusahaanmu menawarkan produk atau servis yang hanya bisa dibeli 1 kali.
- Sudah menghabiskan biaya besar untuk iklan berbayar untuk membangun brand awareness.
Poin terakhir perlu digarisbawahi, karena perusahaan sudah mengeluarkan modal besar untuk iklan. Saat ini tidak cukup hanya dengan memasang iklan berbayar saja, tapi langkah retargeting perlu dilakukan untuk lebih memastikan ada konsumen baru yang masuk dan melakukan pembelian.
Langkah ini juga penting untuk perusahaan baru atau produk dan servis baru. Kebanyakan konsumen tidak akan tertarik membeli produk dari merek yang namanya belum pernah mereka dengar sebelumnya. Mereka mungkin tertarik, tapi untuk membeli akan berpikir 2 kali. Karena itu, retargeting menjadi langkah penting untuk memastikan transaksi terjadi.
Kapan Harus Menerapkan Marketing & Remarketing
Sumber : multiscreensite.com
Di sisi lain, marketing dan remarketing perlu dipertimbangkan apabila:
- Perusahaanmu memiliki produk atau servis yang memungkinkan konsumen untuk melakukan pembelian kembali atau repurchase.
- Ingin melakukan strategi upsell, di mana kita menawarkan produk tambahan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
- Perusahaan belum mengeluarkan biaya marketing dalam jumlah besar.
Marketing dan remarketing sudah dilakukan para marketer dari tahu ke tahun dan sering kali efektif. Biasanya, tim marketing menggunakan platform yang gratis seperti email atau SMS untuk terhubung dengan konsumen. Sekarang sudah ada pilihan aplikasi pesan pendek yang lebih memudahkan dan biayanya lebih terjangkau.
Marketing dan remarketing merupakan cara untuk mengingatkan konsumen dan target audience bahwa mereka membutuhkan produk kita. Atau sekarang adalah kesempatan yang tepat untuk mencoba produk tambahan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Beberapa perusahaan menawarkan paket bundle yang harganya lebih hemat.
