Tips Membuat Soulful Photography

Kapan terakhir kali kamu melihat foto dan sampai berhenti sejenak saking emosionalnya foto tersebut? Soulful photography adalah hasil foto yang saat dilihat seolah memiliki jiwa. Fotografi, meskipun hasilnya diam, tapi juga bisa memberikan dampak seperti musik atau adegan film, asalkan punya jiwa. Masalahnya, menghasilkan foto yang ada jiwanya itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Di bawah ini kita akan membahas bagaimana caranya untuk mendapatkan hasil foto soulful yang menggugah!

Soulful Photography Membutuhkan Kehadiran Fotografer

Pada dasarnya, untuk bisa hadir maka sang fotografer harus benar-benar melihat apa yang ada di depannya. Bukalah kesadaran terhadap kehidupan yang terjadi di depan mata kita sebelum memotret. Sebagai fotografer, pada dasarnya kita melihat sesuatu dengan cara yang berbeda dibandingkan dengan orang lain di dunia. Dari sinilah foto bisa menjadi terlihat semangatnya. 

Fotografi adalah salah satu bentuk seni. Kalau kita secara aktif mempraktikkan seni dengan cara menyadari segala sesuatu yang ada di sekitar kita, mulai dari perubahan cahaya, bayangan, kelembutan warna, bentuk-bentuk yang menarik, kontras cahaya, maka kita akan bisa mengambil foto dengan kualitas tinggi. 

Rasakan Momen Sebelum Membidik

Soulful photography itu penuh perasaan. Saat membidik, fotografer perlu merasakan emosi, rasakan momennya. Perhatikan bagaimana pemandangan di sekitar bisa mempengaruhi perasaan kita sebagai fotografer. Inilah inti dari menyampaikan jiwa kita ke dalam gambar untuk dibagikan kepada orang lain. Banyak fotografer yang merasa terpana saat memotret, dan biasanya orang lain yang melihatnya juga akan terpana. 

Jangan Terburu-buru

Jika ingin mendapatkan hasil foto yang ada jiwanya, tentu saja kita tidak bisa terburu-buru. Membidik soulful photography membutuhkan perencanaan dan kesabaran. Memang benar, ada soulful photography yang diambil begitu saja tanpa rencana apa pun. Tapi kebanyakan membutuhkan waktu untuk bisa hadir dan terlibat  di lingkungan yang akan difoto. Selain itu, butuh waktu untuk merasakan. 

Beberapa fotografer butuh duduk dulu sesaat sebelum mulai mengambil gambar. Mereka juga butuh suasana yang tenang dulu sebelum bekerja. Sering kali, soulful photography tidak bisa didapatkan di percobaan pertama. Seperti secangkir kopi, rasanya baru keluar kalau sudah diseduh dengan air hingga mendidih. Fotografer juga biasanya membutuhkan pertimbangan untuk melepaskan perasaan yang ingin disampaikan dalam cerita. 

Jadilah Storyteller, Bukan Sekedar Fotografer

Soulful photography seolah mampu bercerita dalam diamnya. Jadi sebagai fotografer, kita perlu memikirkan dari awal, tengah, dan akhir bidikan. Bagaimana kita ingin orang lain menerima informasi di dalam foto kita? Rencanakan di mana kita ingin mereka mulai berpikir. 

Apakah ada pertanyaan yang bisa orang lain tanyakan tentang cara pengambilan gambarnya? Apakah orang bisa dengan mudah memahami maksud fotografer dari hasil fotonya? Itulah kenapa penting sekali merencanakan proses kerja kita sebelum memotret. 

Bangun Ide Cerita dan Terjemahkan ke Perjalanan Mata Lewat Foto

Dari ide cerita yang ingin disampaikan tadi, mulai bangun idenya dari apa yang kita lihat dan rasakan secara langsung di sekitar. Manfaatkan cahaya dan tekstur supaya tampilan foto semakin indah dan enak dipandang. Kebanyakan orang akan tertarik pada area yang fokusnya tajam. 

Fotografer bisa menjadi storyteller yang ahli dengan menyusun perjalanan yang dilihat mata saat orang lain melihat foto kita. Dengan menonjolkan area terang, kita akan menarik perhatian ke area tersebut. Tentu bukan berarti area yang gelap itu tidak penting. Area gelap juga mendukung area terang secara satu kesatuan.