Repurchase rate adalah persentase konsumen yang sudah membeli produk atau menggunakan layanan sebuah brand lebih dari satu kali dalam periode waktu tertentu. Repurchase rate merupakan metrik penting yang perlu dilacak oleh setiap brand untuk mengukur kesuksesan mereka.
Repurchase rate akan menjawab pertanyaan di bawah ini:
- Apakah produk/servis brand kita sudah sesuai dengan kebutuhan pasar?
- Apakah konsumen suka dengan produk/servis kita?
Kenapa Repurchase Rate Penting dalam Bisnis?
Bagi setiap bisnis, terutama dalam bisnis baru, repurchase rate sangat penting fungsinya. Berikut ini beberapa alasan kenapa hal repurchase rate sangat dibutuhkan:
1. Membantu Mengukur Loyalitas Pelanggan
Lewat repurchase rate, brand dapat dengan mudah mengukur loyalitas pelanggan dan memahami bagaimana pelanggan memandang produk dan servisnya. Repurchase rate mampu memberikan indikasi yang akurat akan seberapa puasnya konsumen dengan brand kita dan apa yang membuat pelanggan kembali lagi.
2. Merefleksikan Kualitas Produk dan Servis
Repurchase rate dapat mengindikasi kualitas produk atau servis dan apakah pelanggan merasa produk dan servis tersebut memang berharga atau justru sebaliknya. Kalau pelanggan kembali untuk membeli dan menggunakan servis kita, maka bisa disimpulkan kalau jalur brand kita sudah tepat. Tapi bukan berarti kita harus puas, pengembangan tetap diperlukan.
3. Membantu Memahami Customer Lifetime Value
Brand baru yang memanfaatkan repurchase rate akan mendapat gambaran berharga tentang customer lifetime value. Ini adalah jumlah uang yang akan dikeluarkan seorang pelanggan untuk brand kita dalam waktu lama. Gambaran ini sangat penting untuk budgeting perusahaan dan memperkirakan keuntungan di masa depan.
4. Membantu Meningkatkan Retensi Pelanggan
Memahami repurchase rate akan sangat membantu bagi bisnis yang baru berjalan karena mereka bisa lebih fokus pada usaha mereka meningkatkan retensi pelanggan. Artinya, bagaimana caranya pelanggan bisa kembali lagi membeli produk atau menggunakan servis mereka. Ini termasuk meningkatkan kualitas produk dan servis, mengubah harga agar lebih sesuai, dan menawarkan customer service yang lebih baik.
5. Membantu Bisnis Baru Mengoptimalkan Usaha Marketing
Dengan melacak repurchase rate, bisnis baru mampu mengoptimalkan marketing mereka dan menargetkan konsumen yang tepat dengan lebih efektif. Sebagai contoh, kalau ada sekumpulan konsumen yang tingkat pembeliannya lebih tinggi dibandingkan konsumen lain, maka mereka akan menjadi target kampanye marketing yang lebih terukur.
Berkat repurchase rate, tiap bisnis bisa melacak konsumen maka yang berpotensi untuk kembali membeli lagi dan bagaimana cara yang tepat untuk menargetkan mereka. Dengan begitu, strategi marketing tidak akan sia-sia.
Faktor yang Mempengaruhi Repurchase Rate
Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi repurchase rate:
- Kualitas Produk/Servis
Kalau konsumen puas dengan kualitas produk atau servis yang mereka dapatkan, maka mereka akan membeli lagi. Kualitas produk yang lebih tinggi cenderung menghasilkan repurchase rate lebih tinggi.
- Harga
Harga produk/servis bisa sangat berpengaruh pada retensi konsumen. Selama harganya masuk akal dan sesuai dengan kualitas yang diberikan, maka konsumen biasanya akan kembali lagi.
- Loyalitas Brand
Konsumen yang sudah loyal terhadap brand tertentu biasanya akan kembali membeli produk atau menggunakan layanan yang sama lagi.
- Customer Service
Saat brand menawarkan customer service yang baik, maka konsumen cenderung akan kembali lagi, bahkan membeli lebih.
- Strategi Marketing
Strategi marketing yang digunakan harus tepat sasaran agar konsumen mau kembali lagi membeli produk atau servis.